Username/Email
Kata Sandi
Alamat Email
Kata Sandi
Jenis Kelamin
INT. KOLAM RENANG SEKOLAH. PAGI
Rahayu melangkah di pinggir kolam. Ingatannya kembali kejadian saat pembicaraan di ruang Puri kemarin.
PURI (S.O)
Jadi, apa yang kamu inginkan dari orang yang kamu anggap sebagai pembunuh Mikha?
LIKHA (S.O)
Nyawa harus dibalas dengan nyawa.
Rahayu menghentikan langkahnya mengitari kolam renang. Menghadapkan tubuhnya ke kolam renang, dan menatap lurus ke dalam kolam.
CUT TO FLASH BACK:
Rahayu melihat segalanya. Mikha yang berusaha mengapai permukaan dan meminta tolong. Namun, bukannya menolongnya, Rahayu malah tersenyum sinis lantas berlari pergi ke luar dari area kolam renang karena takut ketahuan.
CUT BACK TO:
WULAN
(menarik tangan Rahayu)
Apa yang mau kamu lakukan?
RAHAYU
(terisak)
Aku yang salah. Seharusnya aku menolong Mikha waktu itu. Dia selalu baik padaku, tapi aku selalu saja menghinanya setiap saat karena Bu Rania selalu saja memujinya. Aku yang salah, Lan.
WULAN
Jadi kamu mau mati dengan cara yang sama seperti Mikha, gitu?
Rahayu tertunduk enggan menjawab.
WULAN
Jangan bodoh, Yu, sudah takdirnya Mikha meninggal dengan cara seperti itu. Kamu hanya perlu meminta maaf, dan ikuti apa yang Likha inginkan.
RAHAYU
Likha ingin aku mati, Lan.
LIKHA
Apa ini tugas seorang guru? Meninggalkan kelas tanpa pengawasan?
Rahayu dan Wulan berbalik, menatap Likha yang datang mendekat bersama Sita
LIKHA
(berhenti di dekat keduanya)
Aku pantas membencimu, Bu Rahayu. Karena kamu sudah membunuh saudari kembarku. Kamu sudah menghilangkan cerminku. Tapi Bu Puri benar, membalas dendam pada anda tidak akan membuat Mikha hidup kembali.
(menghela napas)
Datanglah ke kelas. Kami membayar bukan untuk melihat drama, tapi untuk belajar. Terutama anak-anak di sekolah dasar itu.
Likha berbalik, menarik tangan Sita pergi yang langsung membuat Wulan tersenyum mendengarnya.
WULAN
(memegang pundak Rahayu)
Setiap orang punya rahasia, yang kita butuhkan adalah kejujuran. Aku juga sudah mengatakan segalanya pada Puri. Walau pun sampai saat ini Puri belum memaafkanku, tapi aku yakin dia akan segera memaafkanku.
RAHAYU
Kamu sudah mengatakannya?
WULAN
(mengangguk)
Dan aku lega.
(tersenyum)
Ya udah, hari ini Dava dan Puri tidak bisa masuk. Kata Dava, mereka mau menyelesaikan urusan keluarga. Jadi, kita yang harus bekerja keras hari ini.
(wulan mengulurkan tangan)
Aku siap menjadi guru dadakan hari ini. Kamu mau membantuku?
Rahayu mengangguk, tersenyum, lantas menggenggam tangan kanan Wulan yang terulur dan melangkah bersamanya meninggalkan area kolam renang.