Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
TraumatiQ
Suka
Favorit
Bagikan
26. Scene #26

EXT. HALAMAN SEKOLAH RANIA. PAGI

Puri mencengkram lengan Dava saat berniat masuk ke dalam. Sesaat dia meragu. Dava menoleh, mengangguk pelan yang membuat Puri menarik napas panjang lantas mengembuskannya. Keduanya kembali melangkah, membuka pintu dan masuk ke dalam.

Puri menghentikan langkahnya di depan kelas yang menjadi, tempat pertemuan terakhirnya dengan Rania. Sesaat mengalihkan pandangan ke Dava yang tetap setia di sampingnya. Dava mengangguk pelan.

DAVA

Kalau kamu benar yakin, cobalah. Aku di sini. Jangan pikirkan kejadian itu saat kamu membukanya. 

Puri mengangguk, memegang kunci lantas memutarnya. Puri menolak pintu dengan kedua mata tertutup. Sepi, tidak ada suara yang terdengar. Perlahan, Puri membuka kedua matanya perlahan. Dan untuk pertama kalinya, dia melihat ruangan itu kosong tak ada siapa pun. Bahkan tidak ada Rania yang tergelantung di tempatnya.

Puri mengalihkan pandangan ke Dava yang kembali mengangguk memintanya masuk. Puri melangkah masuk sendirian, sedangkan Dava menanti di luar. Puri memerhatikan setiap sudut di setiap langkahnya. Mencoba bersahabat dengan suasana yang cukup menakutkan baginya. 

Namun tiba-tiba pintu tertutup dengan sendirinya yang membuat Dava mundur beberapa langkah kaget, sedangkan Puri sendiri langsung berlari ke pintu, mencoba membukanya namun tidak bisa.

PURI

Dava!!! Jangan becanda, buka pintunya.

DAVA

Bukan aku, Ri. Pintunya ketutup sendiri.

Suasana sepi tiba-tiba berubah riuh. Persis seperti kejadian di masa itu. Puri membalikkan tubuhnya dan kaget bukan main saat melihat Rania di sana, tergelantung di seutas tali yang membuat Puri menjerit sekuat tenaga memanggil Dava sembari memukul-mukul pintu.

PURI

Dava buka!!!

DAVA

Menjauh dari pintu!!

Puri menurut, Dava mendobrak pintu yang langsunng terbuka. Seketika suasana berubah sepi, Puri langsung menyerb Dava dan memeluknya erat. Menangis sesunggukan yang membuat Dava memeluknya erat sembari memperhatikan arah jari telunjuk Puri yang menunjuk ke sudut ruangan tempat Rania dulunya mengakhiri hidup.

Bagikan
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Tidak ada komentar