Username/Email
Kata Sandi
Alamat Email
Kata Sandi
Jenis Kelamin
INT. KAMAR PURI. MALAM
Puri terbangun, saat mendengar suara Dena memanggilnya berulang kali.
DENA
Kamu kenapa, Sayang? Untung saja ada Dava, dia menemukanmu pingsan di dapur.
PURI
Dapur?
Puri menoleh ke Dava yang baru saja masuk ke dalam kamar, tanpa sepengetahuan Dena, Dava menggeleng pelan seakan meminta Puri untuk tidak mengatakan hal yang sebenarnya.
DENA
Dan, kenapa ada kunci kamar Rania di meja belajarmu? Kamu mengambilnya?
PURI
(mengangguk pelan)
DENA
Kan sudah ibu bilanng, jangan buka kamar kakakmu. Harus berapa kali lagi ibu bilang sama kamu?!
Puri heran saat mendapati kemarahan Dena. Selalu sajaa. Sejak dia kecil, Dena selalu melarangnya masuk ke dalam kamar Rania.
PURI
Ada apa, Bu? Apa yanng sebenarnya ibu rahasiakan dari Puri?
DENA
(terdiam)
PURI
Apa, Bu? Apa yang ibu sembunyikan dari Puri!
DENA
Istirahatlah, ibu harus keluar sebentar.
(berbalik, kaget mendapati Dava di belakangnya)
Sebaiknya kamu pulang, sudah malam.
Dava mengangguk, Dena melangkah melewatinya. Dava mendekati Puri yang masih tampak bingung.
DAVA
Besok, kita bicarakan di sekolah. Ada yang ingin aku katakan sama kamu. Oke?
Puri mengangguk pelan. Dava menyentuh kepala Puri dengan tangan kanannya.
DAVA
Aku pulang dulu, istirahatlah. Dan jangan pikirkan apa pun malam ini.
Dava melangkah pergi setelah mendapatkan anggukan kembali dari Puri yang masih bingung, akan sikap Dena sebenarnya.