Username/Email
Kata Sandi
Alamat Email
Kata Sandi
Jenis Kelamin
INT. TEMPAT JUALAN DENA. MALAM
Puri terlihat menghitung semua pengeluarannya untuk membangun kembali gedung sekolah itu. Uangnya benar-benar terkuras habis. Kasus yang menimpanya di Jakarta, hingga pembangunan membuatnya sudah tidak punya uang lagi sepersen pun. Meski pun semua barang-barang yang diperlukan di sekolah sudah lengkap, namun rasanya Puri merasa aneh jika tidak memiliki uang sama sekali.
Dena yang baru saja keluar sembari membawa setoples bawang goreng, tersenyum melihatnya. Meletakkan toples itu ke dalam steling, lantas duduk di hadapan Puri.
DENA
Jangan khawatir, ibu masih punya tabungan untuk membantumu.
PURI
(menggeleng)
Itu tabungan ibu, Puri gak bakalan memakainya.
DENA
Bukan punya ibu sebenarnya, tapi punya ayah yang dia tinggalkan untukmu
Puri menatap Dena kaget.
DENA
(mengangguk)
Besok, mulailah mengatur untuk penerimaan murid baru. Mumpung ini masih masa memasuki ajaran baru. Ibu yakin kamu, Dava dan Wulan bisa melakukannya.
PURI
Besok Puri mau nemuin Ketua Dinas Pendidikan dulu untuk membicarakan langkah selanjutnya. Doain ya, Bu.
DENA
Pasti, Sayang. Semangat ya!
Puri mengangguk yakin. Menatap Dena yang kembali harus menyiapkan makan malam untuk dua orang pelanggannya yang baru saja tiba dan memilih makan di tempatnya berjualan.