Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
TraumatiQ
Suka
Favorit
Bagikan
18. Scene #18

INT. GEDUNG SEKOLAH. PAGI

Puri melangkah masuk bersama Dava, berhenti tepat di bawah bingkai foto Rania yang masih membuat Puri benci bukan main.

DAVA

Kamu begitu membencinya?

PURI

Dia bermuka dua. Dan aku benci hal itu.

CUT TO FLASH BACK:

RANIA

Sejak kapan di sekolah ini diizinkan untuk datang telat?!

PURI KECIL

(tertunduk, takut)

RANIA

Jangan mentang-mentang kamu adik dari pemilik sekolah ini, kamu bisa sesuka hatinya di sini!

PURI KECIL

Puri tadi sudah datang, Kak. Tapi ternyata tugas Puri ketinggalan, jadi Puri pulang lagi sebentar.

Rania benci jawaban. Itulah yang membuatnya melotot ke arah Puri. Berniat memukulnya dengan rotan yang sejak tadi dia pegang, namun suara seorang guru menghentikannya.

SALSA

Saya yang izinkan Rania pulang, Bu!

RANIA

Kenapa diizinkan. Seharusnya dia bertanggung jawab untuk membawa buku tugas itu, menyiapkannya tadi malam biar gak ketinggalan seperti sekarang! Bukannya malah mengizinkannya pulang dan kembali di saat jam belajar sudah dimulai!

SALSA

Kelas saya belum dimulai, Bu. Dan Puri berniat bertanggung jawab dengan mengambilnya di rumah, makanya saya izinkan. 

Dengan angkuhnya, Rania melangkah pergi.

 

CUT BACK TO:

PAK MIN

Mbak Puri!

Pak Min mendekat, menatap tajam ke Dava.

PAK MIN

Seharusnya kamu datang sendiri ke sini, Mbak. Karena yang akan saya tunjukkan, tidak untuk diperlihatkan kepada orang lain.

PURI

Tapi di surat yang ditinggalkan Kak Rania, hanya tertulis alamat rumah Dava saja, Pak. Makanya saya mengajaknya masuk.

Pak Min tampak kaget, menatap Puri tak percaya yang hanya dijawab Puri dengan anggukan kepala.

PAK MIN

(menghela napas)

Ikut saya.



Puri dan Dava pun mengikutinya.

Bagikan
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Tidak ada komentar