Username/Email
Kata Sandi
Alamat Email
Kata Sandi
Jenis Kelamin
INT. GEDUNG SEKOLAH. PAGI
Puri melangkah masuk bersama Dava, berhenti tepat di bawah bingkai foto Rania yang masih membuat Puri benci bukan main.
DAVA
Kamu begitu membencinya?
PURI
Dia bermuka dua. Dan aku benci hal itu.
CUT TO FLASH BACK:
RANIA
Sejak kapan di sekolah ini diizinkan untuk datang telat?!
PURI KECIL
(tertunduk, takut)
RANIA
Jangan mentang-mentang kamu adik dari pemilik sekolah ini, kamu bisa sesuka hatinya di sini!
PURI KECIL
Puri tadi sudah datang, Kak. Tapi ternyata tugas Puri ketinggalan, jadi Puri pulang lagi sebentar.
Rania benci jawaban. Itulah yang membuatnya melotot ke arah Puri. Berniat memukulnya dengan rotan yang sejak tadi dia pegang, namun suara seorang guru menghentikannya.
SALSA
Saya yang izinkan Rania pulang, Bu!
RANIA
Kenapa diizinkan. Seharusnya dia bertanggung jawab untuk membawa buku tugas itu, menyiapkannya tadi malam biar gak ketinggalan seperti sekarang! Bukannya malah mengizinkannya pulang dan kembali di saat jam belajar sudah dimulai!
SALSA
Kelas saya belum dimulai, Bu. Dan Puri berniat bertanggung jawab dengan mengambilnya di rumah, makanya saya izinkan.
Dengan angkuhnya, Rania melangkah pergi.
CUT BACK TO:
PAK MIN
Mbak Puri!
Pak Min mendekat, menatap tajam ke Dava.
PAK MIN
Seharusnya kamu datang sendiri ke sini, Mbak. Karena yang akan saya tunjukkan, tidak untuk diperlihatkan kepada orang lain.
PURI
Tapi di surat yang ditinggalkan Kak Rania, hanya tertulis alamat rumah Dava saja, Pak. Makanya saya mengajaknya masuk.
Pak Min tampak kaget, menatap Puri tak percaya yang hanya dijawab Puri dengan anggukan kepala.
PAK MIN
(menghela napas)
Ikut saya.
Puri dan Dava pun mengikutinya.