Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
TraumatiQ
Suka
Favorit
Bagikan
51. Scene #51

EXT. INT. KANTIN. SORE

Wulan meletakkan sepiring nasi goreng dan teh manis dingin ke atas meja di hadapan Puri. Duduk di hadapan Puri sembari menggenggam tangannya.

WULAN

Mungkin ibu lagi sibuk ngurusin sahabatnya yang sakit, jangan sedih gitu ya.

PURI

Apa lebih penting orang lain dari pada anaknya sendiri?

Wulan terdiam, Puri sendiri mulai melahap makan siang yang sebenarnya sudah telat waktu itu. Ini sudah pukul empat, dan Puri baru berselera untuk makan setelah sejak tadi menanti ucapan selamat dari Dena.

Dava datang dan duduk di samping Puri.

DAVA

Aku pikir kalian udah pulang. 

(menoleh ke Wulan)

Lan, masih ada sisa nasi goreng gak? Laper nih.

WULAN

Masih, bentar.

Wulan pergi meninggalkan Dava yang kini menatap Puri yang termenung sembari menyendok nasinya.

DAVA

Masih mikirin ucapan selamat ulang tahun dari ibu?

Puri mengangguk yang membuat Dava meraih handphone Puri yang sejak tadi ada di atas meja, dan berniat menghubunginya. Puri yang melihatnya, langsung mencegahnya dengan merampas handphonenya dari tangan Dava.

PURI

Mau ngapain? Kalau kamu mau ngehubungi ibu, lebih baik gak usah. Aku ingin orang lain mengingatnya tanpa aku pinta.

Dava menyerah, mengusap kepala Puri sesaat yang berhasil membuat Puri tertegun mendapati sikap Dava saat itu. Dava sendiri langsung menerima piring nasi goreng dari Wulan dan berbicara dengan Wulan yang kembali duduk di hadapannya. Sedangkan Puri sendiri kembali menunduk mencoba menetralkan detakan jantungnya.

Bagikan
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Tidak ada komentar