Username/Email
Kata Sandi
Alamat Email
Kata Sandi
Jenis Kelamin
EXT. INT. KANTIN. SORE
Wulan meletakkan sepiring nasi goreng dan teh manis dingin ke atas meja di hadapan Puri. Duduk di hadapan Puri sembari menggenggam tangannya.
WULAN
Mungkin ibu lagi sibuk ngurusin sahabatnya yang sakit, jangan sedih gitu ya.
PURI
Apa lebih penting orang lain dari pada anaknya sendiri?
Wulan terdiam, Puri sendiri mulai melahap makan siang yang sebenarnya sudah telat waktu itu. Ini sudah pukul empat, dan Puri baru berselera untuk makan setelah sejak tadi menanti ucapan selamat dari Dena.
Dava datang dan duduk di samping Puri.
DAVA
Aku pikir kalian udah pulang.
(menoleh ke Wulan)
Lan, masih ada sisa nasi goreng gak? Laper nih.
WULAN
Masih, bentar.
Wulan pergi meninggalkan Dava yang kini menatap Puri yang termenung sembari menyendok nasinya.
DAVA
Masih mikirin ucapan selamat ulang tahun dari ibu?
Puri mengangguk yang membuat Dava meraih handphone Puri yang sejak tadi ada di atas meja, dan berniat menghubunginya. Puri yang melihatnya, langsung mencegahnya dengan merampas handphonenya dari tangan Dava.
PURI
Mau ngapain? Kalau kamu mau ngehubungi ibu, lebih baik gak usah. Aku ingin orang lain mengingatnya tanpa aku pinta.
Dava menyerah, mengusap kepala Puri sesaat yang berhasil membuat Puri tertegun mendapati sikap Dava saat itu. Dava sendiri langsung menerima piring nasi goreng dari Wulan dan berbicara dengan Wulan yang kembali duduk di hadapannya. Sedangkan Puri sendiri kembali menunduk mencoba menetralkan detakan jantungnya.