Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
TraumatiQ
Suka
Favorit
Bagikan
2. Scene #2

INT. RUMAH. PAGI

PURI

Ibu!!! 

Suara Puri di pintu pagar, membuat Dena yang baru saja meletakkan pesanan di salah satu meja pengunjung, menjerit kaget lantas berlari menyerbunya. Dena memeluknya erat dengan air mata kerinduan yang jatuh membasahi pipi. 

DENA

Kamu pulang, Nak. Ibu rindu

(mencium kedua pipi Puri)

PURI

Aduh, Ibu! Risih tau!

DENA

Biarin, habis bandel dari dulu di suruh pulang,

gak mau pulang. Ada aja alasannya.

Gak pernah sayang dia sama ibunya

PURI

(melepaskan pelukan)

Bukan gak sayang,

tapi Puri cuma masih ada kerjaan

yang gak bisa ditinggal di Jakarta

DENA

(sedih, menatap Puri)

Maaf, ibu tidak ada di sana

saat kamu membutuhkan ibu. 

(menatap seluruh tubuh Puri)

Kamu kurusan,

apa sesakit itu di penjara, Sayang?

Puri tersenyum, menggelengkan kepala menyembunyikan perasaannya.

PURI

Gak sesakit itu.

Puri malah banyak kenalan dengan orang baru.

Mereka semua baik-baik

DENA

(memukul pelan kepala Puri)

Jangan bohongi ibu.

Matamu gak bisa berbohong.

PURI

(merintih kesakitan)

DENA

Ayo masuk, ibu sudah buatkan masakan kesukaan kamu

Puri tersenyum lebar, meraih tasnya dan melangkah bersama Dena masuk ke dalam rumah

Bagikan
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Tidak ada komentar