Username/Email
Kata Sandi
Alamat Email
Kata Sandi
Jenis Kelamin
INT. RUMAH. PAGI
PURI
Ibu!!!
Suara Puri di pintu pagar, membuat Dena yang baru saja meletakkan pesanan di salah satu meja pengunjung, menjerit kaget lantas berlari menyerbunya. Dena memeluknya erat dengan air mata kerinduan yang jatuh membasahi pipi.
DENA
Kamu pulang, Nak. Ibu rindu
(mencium kedua pipi Puri)
PURI
Aduh, Ibu! Risih tau!
DENA
Biarin, habis bandel dari dulu di suruh pulang,
gak mau pulang. Ada aja alasannya.
Gak pernah sayang dia sama ibunya
PURI
(melepaskan pelukan)
Bukan gak sayang,
tapi Puri cuma masih ada kerjaan
yang gak bisa ditinggal di Jakarta
DENA
(sedih, menatap Puri)
Maaf, ibu tidak ada di sana
saat kamu membutuhkan ibu.
(menatap seluruh tubuh Puri)
Kamu kurusan,
apa sesakit itu di penjara, Sayang?
Puri tersenyum, menggelengkan kepala menyembunyikan perasaannya.
PURI
Gak sesakit itu.
Puri malah banyak kenalan dengan orang baru.
Mereka semua baik-baik
DENA
(memukul pelan kepala Puri)
Jangan bohongi ibu.
Matamu gak bisa berbohong.
PURI
(merintih kesakitan)
DENA
Ayo masuk, ibu sudah buatkan masakan kesukaan kamu
Puri tersenyum lebar, meraih tasnya dan melangkah bersama Dena masuk ke dalam rumah