Username/Email
Kata Sandi
Alamat Email
Kata Sandi
Jenis Kelamin
INT. RUANG TV. PAGI
Puri dibuat pusing bukan main. Baru saja Dena kembali dari berbelanja di pasar, Dena malah mengomel mengingatkannya tentang gedung sekolah itu. Dena yang tanpa sengaja bertemu dengan Pak Min dan mengatakan bahwa atap gedung di bagian belakang mulai hancur akibat hujan deras tadi malam, membuat Puri menegakkan posisi duduknya dan menarik napas panjang.
PURI
Kenapa sih itu-itu mulu yang dibahas. Kan udah Puri bilang, hancurin aja, atau jual. Kenapa ibu malah terus maksa Puri buat perbaiki dan buka kembali sekolah itu.
DENA
Ibu hanya ingin menjalankan pesan terakhir ayahmu, itu saja.
PURI
Pesan terakhir ayah apa karena ibu terlalu sayang sama Rania.
Dena kaget bukan main mendengar ucapan Puri.
PURI
Dari dulu Puri heran ngelihat ibu, ibu selalu saja membela Kak Rania. Bahkan kasih sayang ibu ke kami berdua, berbeda. Semua ini kelihatan jelas, Bu.
DENA
Ibu gak pernah membedakan kalian.
PURI
Tapi ke mana ibu saat aku kabur dari rumah? Kenapa Ibu gak ngejemput aku di sekolah saat aku kabur ke sana? Puri sengaja kabur ke sana dan tidak ke tempat lain agar Ibu bisa menjemput Puri, tapi Ibu sama sekali tidak jemput. Hanya Ayah yang datang.
Kekesalan di hatinya, membuat Puri masuk ke dalam kamar dan membanting pintu kamarnya. Dena menarik napas panjang, memilih duduk dan menatap pintu kamar Puri yang tertutup dengan ekspresi sedih sembari memegangi dadanya yang sakit akibat sikap sang anak