Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
TraumatiQ
Suka
Favorit
Bagikan
63. Scene #63

EXT. KOLAM RENANG SEKOLAH. PAGI

Rahayu melangkah dengan tubuh gemetar. Ucapan Likha kemarin tentang pengakuan, membuatnya tidak tenang memejamkan mata tadi malam. Rahayu memberanikan diri datang lebih awal, dan memasuki area kolam yang sejak kejadian itu, tidak berani dia datangi.

Rahayu tidak menyangka, semua itu terjadi. Dia hanya becanda, tidak benar-benar serius. Juniornya waktu itu malah tertekan akan ucapannya dan membuatnya latihan sekeras itu hingga berakhir menyakitkan. Tubuh Rahayu bergetar hebat, saat mendapati berita tentang kematian Mikha.

LIKHA

Anda akhirnya ke sini, Kakak Senior.

Rahayu kaget bukan main, berbalik dan mendapati Likha ada di sana. Berdiri di depan pintu dengan senyuman sinis.

RAHAYU

Si-siapa kamu sebenarnya? Bukan belajar tu-tujuan kamu di sini, kan?

Likha tertawa. Tawanya menggema di seluruh sudut area kolam renang. Likha melangkah, memperhatikan kolam renang.  

LIKHA

Mikha Ainia Lestari, apa anda ingat nama itu? Atau kalau tidak berhasil mengingatnya, apa anda ingat seorang murid kelas dua sekolah dasar yang berhasil anda buat mati kehabisan napas di sini?

Tubuh Rahayu bergetar hebat. Dia benar-benar tidak menyangka Likha mengatakan hal itu padanya.

RAHAYU

Si-siapa ka-kamu?

LIKHA

Aku? Masa gak ingat? Iya sih, kita gak pernah ketemu karena beda sekolah. Tapi masa kamu gak bisa ngenalin saudari kembar dari adik kelasmu itu?

Rasa kaget Rahayu semakin bertambah. Berniat kabur, namun dengan cepat Likha menarik tangannya dan bersama dengannya menjatuhkan diri ke kolam renang. Likha mencekik leher Rahayu di dalam kolam renang dan menahannya di dalam air. 

Sita masuk ke area kolam renang bersama Puri yang kebetulan datang lebih awal pagi ini. Sita memang sengaja mengikuti Likha ke sekolah karena tahu sepupunya itu pasti akan melakukan sesuatu pagi ini. 

Puri yang melihat hal itu, langsung melompat ke air bersama dengan Sita. Mencoba melerai keduanya dan membawa keduanya keluar dari air. Rahayu tampak kehabisan napas, terbatuk-batuk sembari naik dan ke luar dari air. Puri melesatkan pandangan ke Likha, dan memintanya untuk naik sekarang juga.

PURI

Apa-apaan ini?! Kalian mau buat sekolah ini kembali tutup, ha!!

Likha membuang tatapannya ke arah lain, kesal.

PURI

Likha!!!

LIKHA

(tersenyum sinis)

Apa yang akan anda lakukan, Ibu Kepala Sekolah, kalau pembunuh saudari kembarmu, berdiri di hadapanmu dan di tempat yang sama, saat orang yang kamu sayangi, meregang nyawa?

(meneteskan air mata emosi)

Apa anda akan diam saja?

Dava yang baru datang kaget mendengar hal itu. Puri sendiri pun tampak tak percaya dengan apa yang dikatakan Likha kepadanya. Puri langsung melesatkan pandangan ke Rahayu yang tertunduk takut sembari terus berusaha mengontrol napasnya agar kembali normal.

Bagikan
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Tidak ada komentar