Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
TraumatiQ
Suka
Favorit
Bagikan
8. Scene #8

INT. KAMAR PURI. MALAM

Dena melangkah masuk sembari membawakan pakaian Puri yang baru selesai dia setrika. Puri tampak serius membaca novel di atas tempat tidur, sesaat tersenyum, lantas kembali membaca. Dena duduk di hadapannya yang membuat Putri menghentikan kegiatannya membaca.

DENA

Tadi gak sengaja ibu dengar pembahasan kalian, gimana? Kamu tertarik?

PURI

Kenapa sih, itu mulu yang dibahas. Puri capek. Lagian, ngapain juga ibu pertahankan itu gedung. Bagus kalau ibu gak berniat ngejualnya, ya ratakan saja, jadi bisa tempat main bola anak-anak.

DENA

Ada banyak hal yang harus dipertimbangkan, Puri. Selain keinginan Rania dan Ayah sebelum mereka pergi.

PURI

Hal lain apa, Bu? Gak ada yang bisa dipertahankan. Itu gedung pasti udah banyak kerusakan. Malah angker pasti.

DENA

Kamu ingat Pak Min, kan? Dia kan nginap di sana. Dia gak punya rumah dan sanak saudara semenjak istrinya meninggal. Dan memohon sama ibu untuk ngizinkan dia tinggal di sana. Kasihan, kan?

Puri terdiam. Dia ingat pria itu. Pak Min yang selalu menjadi rumah terbaik untuknya kabur dari rumah saat Rania, memarahinya tanpa ampun hanya karena masalah sepele.

DENA

Besok ikut ibu ya.

PURI

Mau ke mana?

DENA

Besok saja ibu kasih tau, sekarang udah malam, kamu harus tidur.

Puri tersenyum melihat Dena yang tidak pernah berubah, memaksanya berbaring dan membereskan semua barang-barangnya yang kali ini adalah buku.

Dena melangkah pergi meninggalkan Puri yang mulai memejamkan kedua matanya, saat lampu kamar dimatikan Dena sebelum menutup pintu.

Bagikan
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Tidak ada komentar