Username/Email
Kata Sandi
Alamat Email
Kata Sandi
Jenis Kelamin
INT. RUMAH DENA. SORE
Dena membongkar beberapa laci. Dia ingat benar menyimpan kunci kamar Rania di laci meja kamarnya. Tapi ini malah sama sekali tidak ada di tempatnya.
Dena membongkar semua pakaiannya dan melemparnya ke tempat tidur. Dia tampak kacau berat mendapati kunci kamar Rania tidak dapat dia temukan. Dena berlari ke luar, berdiri di depan pintu kamar Rania sekedar memeriksa apa kunci itu ada di lubangnya, atau malah pintu kamarnya terbuka. Namun tidak. Semua masih aman dan Dena memutuskan kembali ke kamar namun urung saat mendapati Puri pulang bersama Dava. Belum sempat Puri mendapatkan balasan salam yang dia ucapkan, Dena malah menyerbunya dan mencengkram erat kedua lengan Puri hingga membuat Puri terpekik kaget.
DENA
Kamu yang mengambilnya? Jawab pertanyaan ibu, kamu yang mengambilnya?!
PURI
Mengambil apa, Bu? Apa yang Puri ambil.
DENA
Kunci! Kunci kamar Rania! Kamu yang mengambilnya, iya, kan? Ayo ngaku!
Puri benar-benar tidak menyangka Dena akan bersikap sekasar dan sepanik itu hanya karena kunci kamar Rania raib dari penyimpanannya. Puri memang mengakui di dalam hatinya, bahwa kunci itu ada bersamanya. Namun mendapati sikap Dena yang tidak seperti biasanya, membuat Puri enggan jujur padanya.
PURI
Puri gak ada mengambilnya, Bu. Puri aja gak tau ibu simpannya di mana.
DENA
Bohong!! Kamu selalu penasaran dengan kamar Rania. Pasti kamu yang mengambilnya!
Dena langsung menggeledah seluruh tubuh dan tas Puri, lantas berlari masuk ke kamar dan membongkar kamar Puri.
PURI
Istighfar, Bu!
Dena menjerit kesal, lantas melangkah ke luar dari kamar Puri dan masuk ke dalam kamarnya.
DAVA
Di mana kamu simpan?
PURI
(menghela napas)
Yang pasti di tempat yang aman.
Puri melesatkan tatapan ke Dena yang kini membongkar kembali barang-barang di kamarnya.