Username/Email
Kata Sandi
Alamat Email
Kata Sandi
Jenis Kelamin
EXT. HALAMAN SEKOLAH RANIA. SIANG
Puri menatap takut ke gedung tua yang kini menjadi tempat tinggal Pak Min. Andai saja pertengkaran tadi dengan Dena tidak terjadi, mungkin saat ini Puri tidak tertantang datang mengunjungi gedung pembawa petaka baginya itu. Puri menelan air liurnya, menarik napas panjang dan berniat melangkah.
PAK MIN
Mbak Puri!
Puri berbalik dan mendapati Pak Min datang dengan sepeda yang keranjangnya penuh bahan masakan.
PAK MIN
Mbak Puri kenapa gak bilang mau datang, kan saya bisa tungguin. Kalau tadi saya di pasar agak lamaan, bisa-bisa Mbak Puri kelamaan nunggu di luar.
PURI
(tersenyum)
Saya punya kunci duplicatenya, Pak.
PAK MIN
Tapi, apa Mbak Puri berani masuk sendirian ke dalam?
Puri menoleh ke gedung, lantas kembali menatap Pak Min sembari menggelengkan kepala.
PAK MIN
Tuh, berarti Mbak Puri butuh saya, toh?
Puri tertawa mendengarnya. Pria tua itu tidak pernah berubah.
PAK MIN
Kalau boleh saya tau, sebelum kita masuk, Mbak mau apa ke sini?
PURI
(menghela napas)
Tadi ibu bilang, ada beberapa bagian di gedung yang rusak parah. Puri ke sini mau lihat, sekalian kalau bisa kita perbaiki.
PAK MIN
Mbak Puri mau perbaiki gedung ini?
Puri tersenyum sembari mengangguk pelan yang membuat Pak Min tampak lega bukan main mendengarnnya.