Username/Email
Kata Sandi
Alamat Email
Kata Sandi
Jenis Kelamin
INT. RUANGAN RANIA DI SEKOLAH. PAGI
Puri tidak menyangka kalau sebenarnya sudah sejak lama, Dava mencurigai Dena yang selalu marah setiap kali ada orang yang bertanya tentang Rania.
DAVA
Dari dulu, aku curiga. Saat kamu bilang kalau ibumu melarangmu memasuki kamar Kak Rania, aku merasa ada yang aneh. Cuma, aku gak berani melangkah lebih jauh. Dan ditambah lagi, saat aku datang ke rumahmu dulu untuk berpamitan. Aku mendapati ibumu berbicara sendiri di kamar Rania. Dia bilang kalau Rania tidak akan ke mana-mana. Aku pikir, ibumu berbicara dengan ayahmu, ternyata tidak. Ayahmu sedang bersamamu di rumah Dokter Ressa.
Puri terdiam, mencoba memikirkan apa yang terjadi sebenarnya.
DAVA
Dan saat aku mengantarmu ke rumah kemarin, ibumu juga bilang, jangan mencoba mencari tahu tentang Rania. Padahal aku gak berniat mencari tahu, apa lagi ikut campur.
PURI
Saat Kak Rania masih hidup pun, aku merasa banyak rahasia antara ibu dan Kak Rania. Tapi pas aku tanya sama ayah, ayah bilang gak tau.
Dava teringat ke isi surat yang ditinggalkan Rania.
DAVA
(melirik ke Puri)
Apa kamu gak curiga, tentang alamatku yang tertulis di dalam surat terakhir Rania?
PURI
Dan, siapa itu Verrel? Dia siapanya kamu?
DAVA
Dia... Pamanku
SFX. SUARA KETUKAN PINTU.
Puri meminta sang pengetuk masuk yang ternyata, Wulan.
WULAN
Puri, kita kedatangan pendaftar!!! Banyak banget!!
Puri dan Dava saling berpandangan. Puri tersenyum lebar, berlari mendekati Wulan dan langsung menarik tangannya untuk pergi bersamany. Dava sendiri tersenyum lebar mendengar kabar itu dari Wulan, lantas melangah santai menyusulnya.