Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
Dzikir Sebuah Cincin Retak
Suka
Favorit
Bagikan
68. SCENE 68 EXT/INT, RUMAH BARU, BOGOR

Establishing shot:

Tampak rumah baru berwarna putih bersih dengan daun pintu warna hitam. Ada sebuah taman kecil di depan rumah tersebut dengan rumput yang hijau.

Int:

Lia dan Hamid menunaikan shalat bersama. Usai shalat Hamid bersalaman dengan istrinya. Lia mencium tangan Hamid dan Hamid mencium keningnya. Hamid menatap istrinya penuh kasih sayang, dan berkata dalam hati:

“Alhamdulillah ya Allah, kini aku betul-betul percaya sepenuhnya kepada-Mu, bahwa Engkau selalu memberikan yang terbaik kepada hamba-Mu yang hina ini. Engaku berikan segalanya yang kuharapkan. Istri yang shalihah dan tentunya pelajaran berharga untukku. Murni . . . kini aku mengerti, mengapa semua ini terjadi. Pastinya, . . . aku sangat berterima kasih padamu Mur. . . Cincin darimu menjadi sebuah dzikir untukku”

Lia : Kak . . . ada kabar gembira untukmu . . .

Hamid : Ya dik, ada apa? (tersenyum dan suara lembut)

Lia : Sepertinya kita akan punya momongan nih . . .

Hamid memegang perut Lia sambil mengusap-usapnya. Senyum mereka berdua begitu lebar. Mereka benar-benar bahagia. 

*SELESAI*

Bagikan
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Tidak ada komentar