Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
Dzikir Sebuah Cincin Retak
Suka
Favorit
Bagikan
23. SCENE 23 EXT, ALUN-ALUN PONOROGO, SORE

Yadi dan Hamid mulai masuk ke kota Ponorogo. Yadi memperlambat laju motornya. Mereka tampak sedang berkomunikasi. Kemudian Hamid menunjuk ke arah alun-alun. Beberapa saat kemudian, tampak Yadi membelokkan motor ke pintu masuk alun-alun Ponorogo.

Yadi : Ini beneran kita ke sini dulu nih? Emang bagus sih Mid, tamannya banyak kembang-kembang gitu, eh padahal ane cowok ya he he he....

     Tapi awas lho jangan lama-lama, ya!

Hamid : Iyaaa, beres, Kita maen dulu ah, bentar!

Yadi : Inget ya, kita belom nyiapin buat besok lho!

Hamid : Gapapa laah bentar aja. Ane juga ga tau nih lagi pengen foto-foto di sini, apalagi suasana senja begini bikin syahdu nih Yad. Nanti foto-fotonya ane mau kirim ke Murni ah!

Yadi : Alah Mid, susah dah ngomong ama orang yang lagi kasmaran mah, ha ha ha!...

Hamid : Ha ha ha.... bisa aja ente Yad!

Hamid dan Yadi turun dari motor lalu mencari tempat yang cocok. Mereka memilih berpose di taman di antara bunga-bunga. Mereka berdua memakai kamera bergantian, kadang berpose berdua dengan mengaktifkan self timer pada kameranya. Ketika matahari mulai beranjak ke peraduannya, Yadi mengajak Hamid untuk segera kembali ke tempat penyewaan motor karena takut motornya di tunggu-tunggu.

Yadi : Man kita pulangin yuk motornya, udah sore nih!

Hamid : Iya ya, ayo deh kita pulang.

Yadi : Eh, tapi ente yang nyetir ya!

Hamid : Ok.

Mereka pun segera menuju motor dan segera melaju di antara keramaian kendaraan lain.

(Hamid berpose di alun-alun Ponorogo, satu jam sebelum kecelakaan)

Bagikan
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Tidak ada komentar