Username/Email
Kata Sandi
Alamat Email
Kata Sandi
Jenis Kelamin
Hamid sedang mengajar santri di bulan Ramadhan. Para santri dan santriwati sedang menyimak hadits yang disampaikan Hamid; “Rasulullah SAW bersabda, menuntut ilmu itu wajib hukumnya bagi muslim yang laki-laki maupun muslim perempuan”.
Di antara santri, ada santriwati yang tampak serius menyimak apa yang disampaikan Hamid. Wajahnya yang cukup cantik dengan dibalut kerudung putih yang menambah keanggunannya.
Selesai pelajaran, santriwati yang ternyata bernama Lia itu tampak mengajak salah seorang temannya sambil menunjuk ke arah Hamid. Mereka pun segera mendekati Hamid yang sedang membereskan beberapa buku yang dibawanya.
Lia : Assalamu’alaikum,
Hamid : Wa’alaikum salam,
Lia : Kak, maaf mengganggu, kenalkan saya Lia, dan ini teman saya Fuji(Fuji mengangguk tanda salam yang dibalas anggukan Hamid)
Hamid : Ya, ada yang bisa Kakak bantu?
Lia : Iya Kak, kami melihat sepertinya Kakak tahu banyak tentang bahasa Arab. Kami ini ingin sekali belajar Bahasa Arab. Kami banyak tertinggal bahasa tersebut di sekolah. Apakah kakak bersedia mengajari kami?
Hamid : (tersenyum) waduh... Kakak ini tidak sepandai seperti yang kalian kira. Kakak juga masih belajar. Tapi kalau kalian ingin belajar Bahasa Arab, ayo kita belajar bersama!
Lia dan Fuji: bener Kak??
Hamid : (tersenyum dan mengangguk)
Ketika mereka baru saja menyelesaikan pembicaraan, tiba-tiba ada orang yang datang;
Yadi : Assalamu’alaikum
Hamid, Lia dan Fuji: Wa’alaikum salam... (Hamid bengong, seakan tak percaya)
Yadi segera berjabatan dengan Hamid yang masih terlihat bengong sambil beranjak berdiri perlahan. Lia dan Fuji hanya melihat saja seperti orang yang tak mengerti.
Yadi : Hei kenapa ente jadi bengong begini sih Mid? Kayak orang kesurupan! He he he! Katanya ane suruh maen ke sini, sampe sini ente malah bengong kayak sapi ompong he he he!
Hamid : Eh e anu Yad ane ga nyangka ente bisa datang ke sini (menepuk pundak Yadi). Ane betul-betul senang ente bisa ke sini Yad!(senyumnya lebar). Oh ya! Kenalkan ini Lia dan Fuji.
Lia dan Fuji memberi hormat dengan cara merapatkan kedua telapak tangan sambil menundukkan kepala mereka ke arah Yadi dan menyebutkan nama masing-masing. Yadi membalas dengan cara yang sama.
Hamid : Bagaimana ente bisa sampe sini Yad? Ane kan belum ngasih alamat ke ente?
Yadi : Gampang lah Mid. Kan ada agenda alumni Pondok!
Hamid : Iya ya, he he he!
Yadi : Besok masih ada kan, pesantren kilatnya?
Hamid : Masih Yad, baru mulai hari ini! Iya kan Lia, Fuji? He he he
Lia dan Fuji: betul kak (tersenyum)
Yadi : Wah kebetulan nih kalau begitu. Aku juga mau belajar bersama
Hamid : Ya, kita sama-sama belajar (mengangguk-angguk). Oh ya, sedikit lagi magrib nih. Mungkin kita segera siap-siap.
Lia : Oh ya kak, kami juga harus segera pulang untuk menyiapkan buka puasa di rumah
Hamid : Oh, begitu. Baik silahkan. Sampe besok ya!.
Lia dan Fuji : insya Allah kak, assalamu’alaikum,
Hamid dan Yadi : Wa’alaikum salam,