Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
Dzikir Sebuah Cincin Retak
Suka
Favorit
Bagikan
37. SCENE 37 INT, RUMAH BI FITRI, BEKASI, MALAM

Lia dan Bi Fitri beserta ketiga anaknya yang masih kecil sedang makan malam.

Bi Fitri: Kamu udah yakin mau tinggal adi sana Lia?

Lia : Iya bi, daripada bolak-balik habis di ongkos bi.

Bi Fitri: Ya itung-itung belajar Lia

Lia : Ga apa-apa lah bi, kan lumayan di samping belajar, Lia juga bisa nabung.

Bi Fitri: Yaudah kalau begitu. Tapi doain aja, mudah-mudahan bibi akan segera pindah ke Mayang Pratama, jadi kamu bisa tinggal sama bibi lagi.

Lia : Amin. . . makasih bi. Oh ya, Bi Fitri kenal sama Kak Hamid enggak?

Bi Fitri: Oh, Hamid adiknya Asih kan? Kenal lah

Lia : Lho kok bi Fitri tahu??

Bi Fitri: Asih itu adik kelasnya Bibi waktu Bibi masih di SD Karawang. Bibi kelas 6, dia kelas 5 apa 4, gitu. Kenapa Lia?

Lia : Enggak apa-apa bi, nanya aja. Dia kabarnya gimana ya sekarang?

Bi Fitri: Yah, mana bibi tahu!. Coba aja kamu telpon. Punya nomor telponnya enggak?

Lia : Enggak punya bi.

Bi Fitri: yaudah, kapan-kapan kalau kamu ke Karawang, minta aja ke Asih, kakaknya Hamid

Lia : Ah, malu bi.

Bi Fitri: Malu kenapa? Wah jangan-jangan kamu. . .

Lia : Enggak bi. . .

Bi Fitri: Ya kalau enggak ya minta aja, paling enggak kan kamu dapet informasi tentang kabar Hamid. Tapi terserah kamu sih. Bibi Cuma ngasih saran. Ayo terusin makannya. Tuh sayurnya tambah lagi, masih banyak di panci.

Lia :Iya bi. Mereka larut dalam perbincangan sambil sesekali tertawa, suara berangsur samar. Fade out

Bagikan
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Tidak ada komentar