Username/Email
Kata Sandi
Alamat Email
Kata Sandi
Jenis Kelamin
Hamid dan Yadi segera turun dari motor dan membuka helm. Mereka memasuki kantor PO. Sedya Mulya untuk melunasi pembayaran bus.
Hamid : Selamat siang, permisi. . .
Staff : Siang, Oh, ya silahkan masuk! (Seorang wanita paruh baya bangun dari kursi menyambut kedatangan Hamid)
Hamid : Terima kasih bu
(Ruangan kantor Sedya Mulya tampak dengan ukuran kurang lebih empat kali 3 meter itu dihiasi dengan beberapa foto bus di dinding dan di sudut meja hias. Ruangan yang tidak terlalu luas namun cukup nyaman untuk menerima tamu atau konsumen yang datang)
Staff : Ya silahkan duduk!
Hamid : Terima kasih bu. (Hamid, Yadi dan Ibu duduk di atas sofa)
Staff : Ada yang bisa kami bantu mas?
Hamid : Ya bu, kami hanya ingin melunasi kekurangan pembayaran seminggu yang lalu. Ini sisanya. (Hamid menyodorkan amplop warna coklat. Ibu administrasi menghitung jumlahnya sambil mengerutkan dahinya tanda serius. Setelah selesai ia mengangguk-angguk sambil tersenyum, tanda jumlah yang dimaksud pas)
Staff : ya terima kasih ya mas. Sebentar saya buatkan notanya.
Ia mengambil nota yang ada di atas meja pajangan di salah satu sudut ruang kantor dan menulis jumlah uang senilai dua juta rupiah dengan pulpen berwarna hitam. Ia menyodorkannya kepada Hamid untuk membubuhi tanda tangan. Hamid menandatanganinya. Hamid menyerahkan kembali kepada staff
Hamid : Kalau begitu kami langsung pamit saja bu
Staff : Oh, begitu, baiklah. Terima kasih ya mas
Hamid : Ya bu, sama-sama
Hamid dan Yadi menuju motor yang diparkir di depan kantor dan langsung melaju ke arah pulang. Hamid dan Yadi segera mengenakan helm yang mereka bawa. Hamid menyerahkan kunci motor kepada Yadi sebagai tanda bahwa kali ini Yadi lah yang akan menyetir. Karena cuaca begitu panas, Hamid membuka baju kokonya hingga tinggal mengenakan kaos warna biru gelap berbalut biru terang dengan garis warna merah. Yadi segera menaiki motor sebagai pengemudi, dan Hamid membonceng di belakangnya.