Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
Dzikir Sebuah Cincin Retak
Suka
Favorit
Bagikan
54. SCENE 54 EXT, MUSHALLA, MALAM, PULANG TARAWIH

Hamid dan Asih baru saja bubar dari shalat tarawih:

Asih : Mang tahu enggak? Kultum yang mamang sampaikan tadi kan udah disampein kemarin. Isinya sama persis!

Hamid : Hah?? Berarti keduluan dong! Jadi malu nih!

Asih : a a a h. . . biasa aja mang, ga apa-apa!.

Baru saja Asih selesai bicara, tiba-tiba ada suara memanggil namanya:

Siti : Teh! . . .  Teh Asih! . . . Tunggu!

Hamid dan Asih mengentikan langkahnya dan memutar badan

Asih : Oh, Siti, kirain siapa

Hamid : Iya kirain siapa, he he he.

Siti : Iya kak Hamid, ini aku. Teh Asih sini deh, maaf ya kak Hamid aku sama teh Asih dulu. . .

Hamid : Iya ga apa-apa . . .

Siti menggandeng tangan Asih dan menjauh dari Hamid beberapa langkah dan membisikkan sesuatu ke telinga Asih.

Cut to:

Hamid menajamkan alisnya mencoba menerka apa yang dibicarakan mereka.

Cut to:

Siti selesai membisiki Asih lalu spontan Asih berkata:

Asih : Iya, iya, ga apa-apa Siti . . .

Hamid mengernyitkan dahinya, wajahnya berubah seketika, seolah-olah ia tahu apa yang dibisikkan Siti pada kakaknya.

Siti : Nah, nah pasti teh Asih marah deh ke aku! Wah. . . marah deh ke aku! Ya a a a. . .Jangan marah dong teh Asih . . .

Asih : Di. . .h yang marah itu siapa Siti, . . . . he he he! Nih aku peluk kamu nih! (Asih memeluk Siti dengan erat)

Siti : I i ih. . teh Asih apa-apan sih! Hi hi hi!(cengengesan)

Asih : Abis masa aku dibilang marah karna berita itu! Ga apa-apa Siti. Dah yuk mang pulang dulu, ditunggu Ibu di rumah. udah ya Siti, . . . janji deh aku ga marah, bye bye . . . . he he he!

Bagikan
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Tidak ada komentar