Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
Tali Pati Rani
Suka
Favorit
Bagikan
9. TPR skrip #9

36. INT. DI DALAM MINIMARKET — PAGI MENUJU SIANG

Pemain: Adipati, Rani

Kuliah sedang libur panjang. Adipati sedang bekerja di minimarket. Ia sedang melayani pembeli di meja kasir saat Rani menghampirinya dengan wajah dan tubuh yang tampak lesu.


ADIPATI
Eh, Rani? 
(berbisik sambil celingukan ke kanan dan kiri memastikan tokonya dalam keadaan sepi)
Kamu baru bangun? 


Rani mengangguk pelan.


ADIPATI
Kamu sakit? Kok kamu kelihatan lemas banget.


RANI
(Balik bertanya)
Pati, sebentar lagi jam istirahat kamu, kan?


ADIPATI
Oh? Iya.


RANI
Bisa kita bicara sebentar? Aku akan tunggu kamu di pintu belakang.


ADIPATI
Eh? Ya udah, tunggu aku di sana aja. 
(Memberikan mimnuman kopi pada Rani tanpa minta bayaran)
Ini, ambillah.

CUT TO.


37. EXT. DI BELAKANG MINIMARKET — SIANG

Pemain: Adipati, Rani

Adipati langsung menemui Rani yang sudah menunggu di belakang minimarket, di atas tumpukan kardus yang menggunung sambil meminum kopi. Adipati begitu penasaran karena tak biasanya gadis itu menghampirinya di tempat kerja.


Rani sigap berdiri begitu mengetahui kedatangan Adipati.

RANI
Pati!


Adipati langsung memeriksa suhu tubuh Rani. Adipati menyentuh dahi, leher, juga pipi untuk memastikan semuanya aman. Rani mengernyit heran.

ADIPATI
Kamu baik-baik aja? Kamu bikin aku nggak tenang.


RANI
Pati ... aku mau kasih kabar ke kamu.
(Rani memulai pembicaraan serius) 
Aku nggak jadi berangkat ke Los Angeles.


ADIPATI
Kok tiba-tiba? Bukannya tanggal keberangkatan kamu udah dipastiin?


Rani mengambil napas panjang sebelum akhirnya siap menjawab apa yang sepertinya membuatnya tidak bersemangat hari ini.

RANI
Karena sekarang ini ... aku lagi hamil.


Adipati terkejut bukan main.

ADIPATI
A-apa?


Rani tiba-tiba membuka kedua ujung bagian depan mantelnya dan menunjukkan kaus dalam ketat yang dikenakannya yang memperlihatkan perut buncitnya.

RANI
Kamu lihat nggak?


Adipati mengangguk.

ADIPATI
Itu udah gede.


Rani merapatkan kembali mantelnya.

RANI
Udah lima bulan.


ADIPATI
Hah?


RANI
(merengek)
Tadinya aku pikir perutku buncit karena akhir-akhir ini aku suka makan, tapi setelah aku menyadari udah empat bulan nggak datang bulan ....


ADIPATI
(panik)
Ayo kita pulang!

CUT TO.


38. INT. DI DALAM KOSAN RANI — SIANG

Pemain: Adipati, Rani

Rani dan Adipati terduduk di lantai kamar kos Rani sambil memikirkan semua yang sudah dan akan terjadi pada mereka. Adipati mengacak rambutnya frustrasi sementara Rani menatap kosong pada lantai kamar.


ADIPATI
(merengek kesal)
Aaakh! Gimana ini bisa sampai terjadi? Aku udah memperhitungkannya dengan baik, lho! 


RANI
(menggerutu)
Seharusnya kamu tuh pakai pengaman. Kamu nggak dengerin aku, sih!


ADIPATI
Aku malu kalau harus beli itu terus-terusan!


RANI
Emang apa pedulinya mereka sama hal itu?


ADIPATI
Kenapa kamu jadi nyalahin aku? Apa semua ini sepenuhnya salahku?


RANI
Kalau aja kamu bisa lebih berhati-hati!


ADIPATI
Kurang berhati-hati yang gimana lagi?


RANI
Seenggaknya kamu bisa tahan, kan!


ADIPATI
Memangnya kamu pikir mudah nahan hal semacam itu, hah?


Rani merasa takut melihat Adipati sekesal itu padanya. Untuk pertama kalinya Adipati meninggikan suara di depan Rani dan karena itu, Rani jadi menangis.


Adipati bangkit dari duduk dan terlihat panik karena Rani menangis keras.

ADIPATI
Ma-maafin aku. Jangan nangis, aku nggak bermaksud nyalahin kamu, beneran!


RANI
Aku akan gugurin aja.


ADIPATI
Apa? Nggak, nggak. Jangan! Jangan, ya? Jangan lakuin itu. Dia nggak berdosa. Kita yang salah dalam memilih waktu. Sekarang mau bagaimana lagi, semua udah terjadi. Mau nggak mau, kita harus siap jadi orang tuanya!



Rani berangsur tenang meski masih terisak.

RANI
Jadi kamu akan bertanggung jawab?


ADIPATI
Iyalah, Rani sayang ...! Apa aku kelihatan seperti pengecut di mata kamu, hm?


RANI
(menatap Adipati)
Aku takut kamu akan ninggalin aku.


ADIPATI
Itu nggak akan terjadi, percaya deh! Aku janji sama kamu, demi nama Tuhan dan demi ayahmu, aku akan selalu ada untuk kamu!


Adipati memeluk Rani dan menenangkannya. Adipati membawa Rani dalam pelukannya dan mereka berbaring di ranjang. Adipati mengucapkan janji-janji untuk bertanggung jawab atas kehamilan Rani. 


RANI
Lalu apa rencana kamu?
Sudah pasti aku harus membatalkan beasiswa itu.


ADIPATI
Mau gimana lagi. Kita harus pikirin kehamilan kamu dulu. Pertama-tama kita harus menemui ayah kamu di Purwokerto.


Kaget dengan keputusan Adipati, Rani mengangkat kepala untuk memandangnya dengan mata membeliak. 

RANI
Itu nggak mungkin! Ayah bakal membunuh kamu, atau juga aku!


ADIPATI
Jadi kita akan menyembunyikan hal sebesar ini dari ayah kamu?


RANI
Kamu belum mengenal ayahku. Dia nggak akan mengampuni aku bahkan untuk kesalahan yang kecil.


ADIPATI
Sekeras itu dia sama kamu?


RANI
Pati, butuh waktu empat bulan lagi untuk bisa melahirkan anak ini, kan? Selama itu, aku akan bersikap biasa saja pada Ayah di telepon, seperti nggak terjadi apa-apa. Aku akan katakan pada Ayah kalau beasiswa itu dibatalkan karena kesalahan teknis.


ADIPATI
Gimana kalau ayah kamu menanyakan kuliahmu?


RANI
Aku bisa meneruskan kuliahku setelah cuti melahirkan. Begitu lulus, kita akan pergi menemui ayahku untuk mengakui hubungan kita.


Adipati menatap Rani dalam. Adipati mengusulkan solusi lain.

ADIPATI
Kalau begitu ayo kita tinggal di rumahku aja. Ibuku pasti mau mengerti, walau ya ... mungkin dia akan marah juga, tapi nantinya ibuku pasti bisa menerima!


RANI
Kenapa kita harus ke rumah kamu?


ADIPATI
Karena semakin hari perutmu akan semakin membesar! Hal seperti ini nggak bisa ditutupi. Kita nggak bisa terus berada di sini. Dosen dan teman-teman kita pasti akan tahu!


RANI
Kita bisa cari tempat tinggal lain, kan?


ADIPATI
Rani, kita nggak akan bisa menghadapi kondisi ini berdua aja. Kita butuh bantuan dari keluarga. Nantinya juga, kita harus melibatkan mereka.


RANI
Apa kamu yakin, ibumu nggak akan membunuh kita?


ADIPATI
Itu nggak akan terjadi. Percayalah, semuanya akan baik-baik aja!

CUT TO.


Bagikan
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Tidak ada komentar