Username/Email
Kata Sandi
Alamat Email
Kata Sandi
Jenis Kelamin
FLASHBACK - 8 TAHUN LALU
15. EXT. DI STASIUN KERETA API PURWOKERTO — PAGI
Pemain: Rani, Ayah Rani
Ayah mengantarkan Rani dengan wajah sedih karena Rani tak pernah pergi jauh sebelumnya.
Rani mengangguk dan tersenyum untuk meyakinkan sang ayah.
Ayah pun mengangguk dan memeluk Rani dengan menahan tangis.
Terdengar pengumuman kalau kereta akan berangkat sebentar lagi.
Mereka melepaskan pelukan.
Rani melambaikan tangan dan bergegas masuk ke pintu keberangkatan untuk naik ke kereta yang sebentar lagi akan melaju.
CUT TO.
16. EXT. DI JALANAN DEKAT STASIUN KERETA API SENEN, JAKARTA PUSAT — MALAM
Pemain: Rani, Pencuri, Adipati
Rani sedang berjalan dengan menyeret koper besar dan menenteng tas di bahunya. Ramai lalu lalang orang membuat gadis itu terlihat tak nyaman. Terlebih setelah dia tiba di dekat sebuah gang yang sepi, nyalinya jadi ciut. Lalu, dia melihat pemuda compang-camping yang mendekat padanya dan seketika menarik tas dari bahunya.
Adegan tarik menarik masih terjadi antara Rani dan Pencuri, sampai tiba-tiba dari arah belakang muncul seorang pemuda yang tak lain adalah Adipati.
Rani melihat pemuda itu dan tampak lega. Namun, si pencuri malah menarik tasnya saat Rani lengah hingga Rani jatuh tersungkur.
Adipati langsung menahan pencuri yang hendak lari dan menghajarnya. Ia melayangkan beberapa pukulan dan tendangan hingga si pencuri terkapar di tanah. Orang-orang berdatangan dan mengamankan si pencuri. Adipati menghampiri Rani yang terlihat shock dan memberikan tasnya.
Rani hanya diam dengan sekujur tubuh yang masih gemetar.
Adipati melihat tangan Rani yang terluka.
Rani tak bisa menolak dan dibantu berdiri oleh Adipati.
Rani mengangguk.
CUT TO.
17. EXT. DI DEPAN MINIMARKET — MALAM
Pemain: Rani, Adipati
Adipati membawa Rani ke sebuah minimarket. Mereka duduk di depan minimarket. Adipati mengobati luka lecet di lengan Rani. Rani memandang Adipati dengan tatapan terpana melihat wajah putih pemuda gondrong yang tampak terawat.
Rani terpegun sejenak karena tutur kata dan perlakuan sopan pemuda di hadapannya. Rani kemudian melihat luka kecil di sudut bibir Adipati.
Rani memberanikan diri memperhatikan pemuda di hadapannya lebih intens. Rani merasa kagum karena Adipati sopan dan baik meski ia merasa masih harus berhati-hati.
Sejenak tertegun, Adipati kemudian tersenyum.
Rani ikut tersenyum.
Adipati manggut-manggut.
Seolah bisa membaca pikiran Rani, Adipati mengeluarkan sesuatu dari dompetnya.
Rani pun meringis, memperlihatkan kedua gigi kelincinya. Rani membaca identitas pemuda itu di benda yang diberikannya. Di situ tercatat tahun kelahirannya yang dua tahun lebih awal dari Rani.
CUT TO.
18. INT. DI DALAM RUMAH KOS-KOSAN — MALAM
Pemain: Rani, Adipati
Setelah berjalan kaki, mereka tiba di depan rumah kos-kosan berlantai lima. Adipati membukakan kamarnya di lantai tiga. Setiap lantai berjejer lima kamar yang keseluruhan pintunya berdesain sama, masing-masing menggunakan papan nomor sebagai identitas.
Sambil mendengarkan pemaparan Adipati, mata Rani tak berhenti menyisir setiap sudut ruangan. Dia melihat kasur tipe 90x200cm, lemari satu pintu yang tergabung dengan meja belajar, televisi layar datar, AC, juga meja lantai beserta karpet tipisnya. Kamar mandinya sangat sederhana, berjejer dengan dapurnya yang tanpa sekat ruang.
Rani berpikir keras sebelum berani memutuskan.
Adipati melebarkan senyumnya.
CUT TO.