Username/Email
Kata Sandi
Alamat Email
Kata Sandi
Jenis Kelamin
4. INT. RUANGAN DOKTER — PAGI
Pemain: Rani - Dokter (SPoG)
Rani sendirian pergi ke salah satu rumah sakit ternama di Jakarta. Rani mendatangi seorang dokter kandungan pria (40) yang terakhir kali memeriksanya untuk menanyakan kembali pertanyaan yang selalu diulanginya (bahkan di hadapan suami dan mertuanya).
Rani menghela napas panjang sambil menyisipkan sekumpulan rambutnya yang terurai sepanjang bahu ke belakang telinga. Mendengar penjelasan dokter barusan membuat Rani merasa sesak. Napasnya bergetar, antara marah dan takut. Rani diam saja untuk beberapa saat sambil menahan sakit di hatinya.
Rani tersenyum sinis mendengar saran menyakitkan si dokter.
CUT TO
5. FLASHBACK — PERJALANAN DARI RUMAH SAKIT KE RUMAH
Rani mengingat kembali hari-hari yang sudah dilewatinya bersama Wira setelah mereka menikah. Ia tidak ingin menyesal karena semuanya sudah terjadi.
Rani sangat menikmati saat-saat itu selama masa pernikahan. Saat-saat yang akhirnya membawa petaka bagi rumah tangganya kini. Bersama Wira, sosok pujaan hatinya sejak berkuliah, setiap hari ... setiap malam ... mereka menghabiskan waktu dengan bersenang-senang.
Mengisap puluhan batang rokok ditemani sebotol minuman keras, Rani melakukannya demi mengimbangi kebiasaan—bisa dikatakan hobi—sang suami. Tak hanya di bar-bar, di rumah pun keduanya kerap berpesta ria dan tak jera menghabiskan banyak harta.
Sekarang Rani harus menerima akibatnya. Haruskah ia marah? Pada siapa? Semua ia lakukan lantaran suka. Wira tidak pernah memaksa Rani mengikutinya. Karena tak ingin jauh-jauh dari sang suami, Rani melakukan apa pun agar bisa selalu berada di dekat pria itu. Entah dari mana pemikiran itu bisa timbul di benaknya. Ia melihat sang suami begitu bahagia saat berpesta. Sebab itulah Rani ingin menjadi bagian dari kebahagiaannya.
END FLASHBACK
6. INT. RUANG TAMU RUMAH KELUARGA WIRA — SIANG
Pemain: Rani, Wira, Ibunya Wira, Teman Ibunya Wira, Seorang Gadis
Rani baru masuk ke rumah suaminya dan berdiri di ambang pintu ruang tamu. Langkahnya tertahan karena mendengar ibu mertuanya sedang berbicara (memuji seseorang) di sana. Rupanya di sana ada teman ibu mertuanya bersama seorang gadis berbadan langsing dengan rambut panjang tergerai dan pakaian modis.
Rani merasa dibandingkan dan seketika dia merasa minder. Rani mengingat kalau kini tubuhnya tak selangsing dulu dan pipinya pun lebih berisi. Rani kemudian melihat Wira yang tidak menyadari kedatangannya dan hanya diam saja.
Rani hanya diam saja dan tak ingin beranjak ataupun menegur. Ia hanya menajamkan telinga untuk mendengar percakapan mereka lebih lanjut.
Rani menghela napas menyadari bahwa ibu mertuanya memang sudah merencanakan skenario untuk menghancurkan rumah tangganya dengan Wira.
Semua orang di ruang tamu langsung melihat Rani yang masih berdiri di ambang pintu. Wira berlari kecil untuk menghampiri istrinya.
Rani berputar arah dan kembali keluar dari rumah agar tak terlihat lemah.
CUT TO
7. EXT. DI TERAS DEPAN RUMAH — SIANG
Pemain: Rani, Wira
Wira menyusul Rani sambil memanggil-manggil nama istrinya hingga dia berhasil menahan Rani di teras depan.
Rani memberontak dari genggaman tangan sang suami di lengannya. Rani tak bisa menahan diri untuk tidak menangis karena suaminya pun sedang menangis.
Rani menyelami mata suaminya untuk beberapa saat. Wira yang ada di hadapannya seperti bukan suaminya lagi. Hampir seluruh pemikirannya sudah terpengaruh oleh ibunya.
Wira hanya menggeleng sambil terus menangis. Dia meraih kedua tangan Rani dan menyimpannya di dada. Wira lantas mencium tangan Rani dengan penuh penyesalan.
Rani sontak menarik tangannya hingga wajah Wira terangkat.
Rani melangkah pergi dengan rasa sakit hati yang kian terasa. Dia terus menangis, tetapi Wira tidak menyusulnya, hanya memanggil-manggil namanya begitu saja. Rani tidak memiliki alasan untuk berhenti.
CUT TO
8. FLASHBACK — JALAN
Pemain: Rani, Wira
Rani membayangkan masa-masa penuh kenikmatan dalam tiga tahun pertama pernikahannya dengan Wira yang dicintainya sejak kuliah. Kemesraan selalu mengukir hari-hari mereka berdua.
END FLASHBACK
9. INT. DALAM TAKSI ONLINE — SIANG
Pemain: Rani, Sopir Taksi Online
Rani masuk ke dalam sebuah mobil taksi online dan sesaat setelahnya, gerimis mengguyur kota.
Rani tidak lekas menjawab pertanyaan si sopir, tetapi ia malah mengusap layar di ponsel yang dipegangnya sedari tadi. Rani begitu cekatan membuka sebuah folder yang ada di ponselnya. Ada sebuah fail tersembunyi yang terletak di salah satu aplikasi penyimpanan online dengan kode rahasia yang hanya diketahui dirinya.
Rani menatap puluhan foto yang memenuhi isi map digital. Ada banyak potret seorang gadis kecil yang sama dengan gaun-gaun yang indah dan bermacam model, juga warna. Foto-foto yang ia unduh dari email masuk setiap bulan selama beberapa tahun kemarin.
Gadis yang lucu dan cantik, yang usianya bertambah satu bulan di setiap foto. Rani mengusap layar, memperhatikan foto-foto gadis yang kini berusia enam tahun itu bergantian. Entah mengapa senyum Rani selalu saja tersungging setiap kali melihat itu, sekalipun saat ini air mata sedang menghujani pipinya.
Rani tersadar bahwa dia belum menjawab pertanyaan sopir sejak tadi sementara mobil sudah melaju membelah jalanan ibu kota. Dia tadi memesan taksi online untuk alamat asal yang diketiknya tanpa berpikir. Tapi sekarang, Rani sudah memutuskan ia akan pergi ke mana.
Sopir tampak membelalak untuk sejenak sebelum kemudian mengangguk menyetujui.
DISSOLVE TO