Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
FIRASAT
Suka
Favorit
Bagikan
81. Scene #81

EXT. PEMAKAMAN UMUM. SIANG

Semua orang berkumpul. Tangisan terdengar saling bersahutan. Semua orang mengelilingi tiga makam yang kini saling berdampingan. Makam Dimas berada di tengah-tengah antara makam Gilang dan juga Makam bertuliskan nama Keisya di batu nisannya yang terletak di sisi kiri makam Dimas. 

MIA

Sayang... Jangan tinggalin mama.

Suara Mia, membuat semua hati semakin tertusuk rasa sakit. Tanpa semua orang sadari, Keisya berdiri bersama Dimas tidak jauh dari kumpulan orang-orag yang masih meratapi kepergiannya. Dimas menggenggam tangan Keisya sembari tersenyum. 

KEISYA

Aku menepati janjiku, Mas.

DIMAS

Aku tau itu. Kamu tidak pernah ingkar janji.

KEISYA

Kamu menantiku?

Dimas mengangguk. Keisya mengalihkan kembali tatapannya ke semua orang sembari tersenyum. 

CUT TO FLASHBACK:

DIMAS

Seandainya kamu dikasih kesempatan untuk memilih waktu kematian, kamu ingin mati kapan, Sayang?

KEISYA

(menghela napas)

Aku ingin, meninggal di saat kita sudah menikah dan bertepatan dengan di hari ke 100 setelah kamu meninggal. Aku ingin menyelesaikan tugas terakhirku sebagai istri di dunia. Memandikanmu, mengantarkanmu, menyirami makam kamu menaburkan bunga dan mengabulkan semua keinginanmu yang belum tercapai.

Dimas merangkul Keisya dan mendaratkan kecupan di keningnya. 

DIMAS

Aku tunggu kamu di saat itu terjadi. Tetap tidurlah di sampingku, seperti saat kita menikah nanti, kamu tertidur di sampingku di tempat tidur. Berbaringlah di sisi kiriku, Kei. Aku akan menjagamu di mana pun kita berada. 

Bagikan
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Tidak ada komentar