Username/Email
Kata Sandi
Alamat Email
Kata Sandi
Jenis Kelamin
INT. POLY ANAK. PAGI
Keisya tersenyum setelah pasien pertamanya berpammitan ke luar. Keisya mengarahkan pandangan ke Dhea.
KEISYA
Panggil lagi pasien berikutnya, Dhe.
SUSTER DHEA
Belum ada, Dok. Yang ada hanya....
KEISYA
(menatap bingung)
Siapa?
SUSTER DHEA
Pak Rafa.
Keisya menghela napas pelan. Memutuskan untuk meminta Suster Dhea memanggilnya, dan tidak berapa lama, lelaki itu sudah duduk di hadapan Keisya yang menatapnya datar.
RAFA
Aku turut berduka cita atas meninggalnya suami kamu, Kei.
KEISYA
Terima kasih. Ada yang lain?
RAFA
(menghela napas pelan)
Mungkin ini pertanyaan konyol dan gak pantas aku tanyakan saat ini. Tapi apa kamu berniat mencari penggantinya?
KEISYA
(tertawa kecil)
Andai pun aku mencari penggantinya, sosok itu bukan kamu, Raf.
Rafa menatap Keisya kecewa.
RAFA
Apa segitu bencinya kamu denganku?
KEISYA
Bukan benci, tapi kecewa dan akhirnya enggan menerima kembali. Entah itu sebagai pasangan, atau pun sekedar teman.
(menghela napas)
Aku pun malah ingin menganggapmu tidak pernah hadir, Raf. Orang asing yang datang karena butuh bantuan medis untuk Rara, anakmu.
Rafa menelan air liurnya. Dia tidak menyangka, kejadian menyakitkan yang menimpa Dimas, membuat perubahan besar dari sosok Keisya. Dia tidak lagi semanja dulu saat berbicara. Dia malah terlihat menjaga diri dengan berkata sedatar mungkin.
RAFA
Jadi aku orang asing bagimu?
KEISYA
(mengangguk)
RAFA
(berdiri, mengulurkan tangan)
Kalau begitu, kenalkan, aku Rafa. Boleh, kan?
Keisya menatapnya tak percaya. Menggelengkan kepala pelan, lantas membuang arah pandangnya ke arah lain.
RAFA
Aku hanya ingin berteman. Karena aku sadar, tidak akan ada kesempatan untukku. Bolehkan orang asing ini mengajakmu berkenalan? Memulai semuanya dari awal, tanpa ada cinta di antara kita ke depannya.
KEISYA
Yakin gak ada embel-embel di balik semua ini?
RAFA
(mengangguk)
Aku sadar, cinta dan hatimu hanya untuk Dimas sampai kapan pun.
Keisya menghela napas, berdiri dan membalas uluran tangan Rafa. Keduanya saling berjabat tangan.
KEISYA
Keisya.
RAFA
Rafa.
Keduanya tersenyum lantas tertawa kecil melihat keanehan yang terjadi pada mereka berdua hari ini. Rafa terlihat lega karena Keisya mau berteman dengannya lagi.