Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
FIRASAT
Suka
Favorit
Bagikan
77. Scene #77

INT. POLY ANAK. PAGI

Keisya tersenyum setelah pasien pertamanya berpammitan ke luar. Keisya mengarahkan pandangan ke Dhea. 

KEISYA

Panggil lagi pasien berikutnya, Dhe.

SUSTER DHEA

Belum ada, Dok. Yang ada hanya....

KEISYA

(menatap bingung)

Siapa?

SUSTER DHEA

Pak Rafa.

Keisya menghela napas pelan. Memutuskan untuk meminta Suster Dhea memanggilnya, dan tidak berapa lama, lelaki itu sudah duduk di hadapan Keisya yang menatapnya datar.

RAFA

Aku turut berduka cita atas meninggalnya suami kamu, Kei.

KEISYA

Terima kasih. Ada yang lain?

RAFA

(menghela napas pelan)

Mungkin ini pertanyaan konyol dan gak pantas aku tanyakan saat ini. Tapi apa kamu berniat mencari penggantinya?

KEISYA

(tertawa kecil)

Andai pun aku mencari penggantinya, sosok itu bukan kamu, Raf.

Rafa menatap Keisya kecewa. 

RAFA

Apa segitu bencinya kamu denganku?

KEISYA

Bukan benci, tapi kecewa dan akhirnya enggan menerima kembali. Entah itu sebagai pasangan, atau pun sekedar teman. 

(menghela napas)

Aku pun malah ingin menganggapmu tidak pernah hadir, Raf. Orang asing yang datang karena butuh bantuan medis untuk Rara, anakmu. 

Rafa menelan air liurnya. Dia tidak menyangka, kejadian menyakitkan yang menimpa Dimas, membuat perubahan besar dari sosok Keisya. Dia tidak lagi semanja dulu saat berbicara. Dia malah terlihat menjaga diri dengan berkata sedatar mungkin. 

RAFA

Jadi aku orang asing bagimu?

KEISYA

(mengangguk)

RAFA

(berdiri, mengulurkan tangan)

Kalau begitu, kenalkan, aku Rafa. Boleh, kan? 

Keisya menatapnya tak percaya. Menggelengkan kepala pelan, lantas membuang arah pandangnya ke arah lain. 

RAFA

Aku hanya ingin berteman. Karena aku sadar, tidak akan ada kesempatan untukku. Bolehkan orang asing ini mengajakmu berkenalan? Memulai semuanya dari awal, tanpa ada cinta di antara kita ke depannya. 

KEISYA

Yakin gak ada embel-embel di balik semua ini?

RAFA

(mengangguk)

Aku sadar, cinta dan hatimu hanya untuk Dimas sampai kapan pun.

Keisya menghela napas, berdiri dan membalas uluran tangan Rafa. Keduanya saling berjabat tangan. 

KEISYA

Keisya.

RAFA

Rafa.

Keduanya tersenyum lantas tertawa kecil melihat keanehan yang terjadi pada mereka berdua hari ini. Rafa terlihat lega karena Keisya mau berteman dengannya lagi. 

Bagikan
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Tidak ada komentar