Username/Email
Kata Sandi
Alamat Email
Kata Sandi
Jenis Kelamin
INT. RUANG MAKAN. PAGI
Keisya ke luar dari kamar, melangkah ke ruang makan dan duduk di hadapan sang mama.
MIA
Pagi, Kei. Gimana hari ini udah siapin mental kan untuk wawancara dan persiapan lainnya.
KEISYA
Pagi, Ma, sebenarnya Keisya takut banget sih. Takut kalau Kei nervous dan akhirnya malah kacau jadinya.
CUT TO:
SFX. SUARA KETUKAN PINTU.
KEISYA
Kayaknya itu Dimas, Ma. Keisya buka pintu dulu ya.
Keisya berlalu pergi, mendekati pintu depan dan membukanya. Dimas tersenyum di depan pintu sembari membawakan seikat bunga mawar merah untuk Keisya.
KEISYA
Buat aku?
DIMAS
Buat siapa lagi?
KEISYA
(tersenyum)
Makasih ya, Sayang. Kamu bisa aja buat Kei bahagia.
DIMAS
Itu janjiku kan?
Keisya mengangguk dengan rona merah di kedua pipinya. Arumi datang dan menyapa Dimas yang langsung menyalamnya.
DIMAS
Pagi, Tante
MIA
Dimas datang kok gak disuruh masuk, Kei.
(beralih menatap Dimas)
Sarapan dulu yuk, Dim.
DIMAS
Maaf, Tante, Dimas gak bisa lama-lama, kami harus ke kantor sekarang. Doain kami ya biar semuanya lancar, Tante
MIA
Iya, mudah-mudahan semuanya lancar ya. Jangan lupa jam tiga nanti kita ftting baju.
KEISYA
Iya, Ma.
(salim ke Mia bergantian dengan Dimas bergantian)
DIMAS
Kami pergi dulu ya, Tan. Assalammu'alaikum.
MIA
Wa'alaikumsalam. Hati-hati.
Keisya dan Dimas melangkah menuju mobil Dimas yang terparkir di halaman, lantas pergi meninggalkan halaman rumah.