Username/Email
Kata Sandi
Alamat Email
Kata Sandi
Jenis Kelamin
INT. RUANG MAKAN. PAGI
Arumi tersenyum menyapa Keisya yang baru saja tiba di dekatnya, dan duduk di hadapannya.
ARUMI
Kamu ada praktek hari ini, Kei?
KEISYA
(mengangguk)
Keisya mau mulai semuanya lagi, Ma. Berdiam diri di rumah malah buat Keisya gak bisa terima semuanya.
NIKO
Tapi ingat, jangan terlalu lelah, Kei. Kamu harus jaga kesehatan.
DIKTA
Apa perlu Dikta temanin, Mbak?
KEISYA
(menggeleng)
Gak usah, lagian kamu harus siapkan tesis kamu, kan? Kamu harus balik ke Jogja minggu depan untuk sidang akhir. Wujudkan saja keinginan Mas Dimas, Dikta, mbak pun juga ingin melihat kamu lulus.
DIKTA
(mengangguk)
Tapi kalau ada apa-apa, kabarin Dikta ya, Mbak?
KEISYA
Pasti.
(meraih selembar roti lantas melahapnya)
ARUMI
Gak pakai selai cokelat, Sayang?
KEISYA
(menggeleng)
Selai cokelat buat Kei ingat Mas Dimas, Ma. Keisya gak mau.
Arumi dan Niko saling berpandangan, lantas mengarahkan kembali sorot matanya ke Keisya yang malah berdiri dan bersiap-siap pergi.
KEISYA
Kei pergi dulu ya, Ma, Pa. Assalammu'alaikum.
Keisya mencium kedua tangan kedua orang tuanya dan berlalu pergi saat keduanya selesai membalas salamnya.
ARUMI
Apa yang harus kita lakukan, Pa?
Niko menggelengkan kepala yang membuat Arumi dan Dikta terdiam membisu.