Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
FIRASAT
Suka
Favorit
Bagikan
21. Scene #21

BACK TO:

INT. POLY ANAK. PAGI

SFX. SUARA HANDPHONE BERDERING

Keisya yang masih memeriksa pasien, langsung menoleh ke mejanya, tersenyum ramah ke wanita yang menjadi orang tua pasiennya kali ini.

KEISYA

Mohon maaf, Bu, saya angkat telepon sebentar ya.

ORANGTUA PASIEN

Iya, Dokter, silakan.

KEISYA

Bentar ya, Anak Cantik. 

(membelai rambut anak kecil berambut panjang yang telah selesai di periksa)

Keisya melangkah mendekati mejanya, membiarkan Suster Dhea membantu menuruni anak kecil itu, lantas duduk sembari meraih handphonenya. Ada nama Rania di layar handphonenya, yang membuat Keisya terseyum.

RANIA

Kei, ini Tita udah di butik gue ya. Ntar jadikan jam 2 liat cateringnya?

KEISYA

Oh iya. Ntar kita ketemu di sana aja langsung. Gue lagi ada pasien, ntar gue kabari lagi ya.

RANIA

Oke, Say. Bye.

KEISYA

(menutup telepon, tersenyum ke wanita yang sudah duduk bersama anaknya di hadapannya)

Maaf ya, Bu.

ORANGTUA PASIEN

Iya, Dokter gak apa-apa.

KEISYA

(menulis resep)

Ini ya obat yang harus di konsumsi Nayya. Nayya Harus rajin makan ya, jangan makan coklat dulu biar pencernaannya bagus lagi. Jangan lupa perbanyak konsumsi air putih juga.

ORANGTUA PASIEN

Iya, Dokter. Terima kasih. Ayo Nayya, salim ibu dokternya.

Nayya menurut, mencium tangan Keisya.

KEISYA

Cepat sembuh ya, pasien ibu dokter yang cantik.

Nayya mengangguk, melangkah ke luar dari ruangan Keisya bersama sang ibu. Suster Dhea mendekat.

SUSTER DHEA

Maaf, Bu, apakah saya sudah bisa panggil pasien selanjutnya? 

KEISYA

Ada berapa pasien lagi ya, Sust?

SUSTER DHEA

Ada satu lagi, Bu. 

KEISYA

Oke, Sust, langsung close pendaftaran aja ya. Kalau masih ada pasien yang datang tolong jadwalkan hari rabu aja atau bisa ke tempat praktek saya sore ini jam 5.

SUSTER DHEA

Baik, Bu. Saya panggilkan dulu.

Keisya merapikan barang-barangnya di atas meja, bersiap menerima pasien berikutnya.

RAFA

Hai, Keisya.

Keisya menoleh. Kaget bukan main melihat seorang lelaki yang menggendong seorang anak kecil kira-kira berusia satu tahun. Lelaki itu tersenyum, menutup pintu dan mendekati Keisya yang spontan berdiri dengan ekspresi tidak percaya.

KEISYA

Rafa?

Lelaki itu kembali tersenyum tipis.

Bagikan
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Tidak ada komentar