Username/Email
Kata Sandi
Alamat Email
Kata Sandi
Jenis Kelamin
BACK TO:
INT. POLY ANAK. PAGI
SFX. SUARA HANDPHONE BERDERING
Keisya yang masih memeriksa pasien, langsung menoleh ke mejanya, tersenyum ramah ke wanita yang menjadi orang tua pasiennya kali ini.
KEISYA
Mohon maaf, Bu, saya angkat telepon sebentar ya.
ORANGTUA PASIEN
Iya, Dokter, silakan.
KEISYA
Bentar ya, Anak Cantik.
(membelai rambut anak kecil berambut panjang yang telah selesai di periksa)
Keisya melangkah mendekati mejanya, membiarkan Suster Dhea membantu menuruni anak kecil itu, lantas duduk sembari meraih handphonenya. Ada nama Rania di layar handphonenya, yang membuat Keisya terseyum.
RANIA
Kei, ini Tita udah di butik gue ya. Ntar jadikan jam 2 liat cateringnya?
KEISYA
Oh iya. Ntar kita ketemu di sana aja langsung. Gue lagi ada pasien, ntar gue kabari lagi ya.
RANIA
Oke, Say. Bye.
KEISYA
(menutup telepon, tersenyum ke wanita yang sudah duduk bersama anaknya di hadapannya)
Maaf ya, Bu.
ORANGTUA PASIEN
Iya, Dokter gak apa-apa.
KEISYA
(menulis resep)
Ini ya obat yang harus di konsumsi Nayya. Nayya Harus rajin makan ya, jangan makan coklat dulu biar pencernaannya bagus lagi. Jangan lupa perbanyak konsumsi air putih juga.
ORANGTUA PASIEN
Iya, Dokter. Terima kasih. Ayo Nayya, salim ibu dokternya.
Nayya menurut, mencium tangan Keisya.
KEISYA
Cepat sembuh ya, pasien ibu dokter yang cantik.
Nayya mengangguk, melangkah ke luar dari ruangan Keisya bersama sang ibu. Suster Dhea mendekat.
SUSTER DHEA
Maaf, Bu, apakah saya sudah bisa panggil pasien selanjutnya?
KEISYA
Ada berapa pasien lagi ya, Sust?
SUSTER DHEA
Ada satu lagi, Bu.
KEISYA
Oke, Sust, langsung close pendaftaran aja ya. Kalau masih ada pasien yang datang tolong jadwalkan hari rabu aja atau bisa ke tempat praktek saya sore ini jam 5.
SUSTER DHEA
Baik, Bu. Saya panggilkan dulu.
Keisya merapikan barang-barangnya di atas meja, bersiap menerima pasien berikutnya.
RAFA
Hai, Keisya.
Keisya menoleh. Kaget bukan main melihat seorang lelaki yang menggendong seorang anak kecil kira-kira berusia satu tahun. Lelaki itu tersenyum, menutup pintu dan mendekati Keisya yang spontan berdiri dengan ekspresi tidak percaya.
KEISYA
Rafa?
Lelaki itu kembali tersenyum tipis.