Username/Email
Kata Sandi
Alamat Email
Kata Sandi
Jenis Kelamin
INT. KAMAR INAP. DINI HARI
Keisya menangis saat melihat Dimas belum sadarkan diri di atas tempat tidurnya. Mia memeluknya yang membuat Keisya semakin menangis karenanya. Sementara itu, Arumi langsung mengusap kepala Dimas.
ARUMI
Dimas, kenapa bisa begini, Sayang.
NIKO
Udah, Ma, lagi pula Dimas udah baik-baik aja kok. Jangan nangis terus. Kasihan Dimasnya kalau sampai dengar.
Arumi menghapus air matanya, mengarahkan tatapannya ke Keisya yang masih berada di pelukan Mia. Arumi mendekati Keisya, memegang punggungnya yang membuat Keisya melepaskan pelukan dan mendekati Dimas saat mendapati, anggukan kepala dari Arumi tanda memintanya mendekat.
Arumi mengajak semua orang untuk meninggalkan Keisya sendirian di kamar, menutup pintu dari luar meninggalkan Keisya yang terisak sembari menggenggam tangan Dimas.
KEISYA
Kenapa jadi begini. Kamu kan udah janji bakalan datang ke ulang tahun aku. Kenapa kamu ingkar janji. Seminggu lagi akad nikah kita, kamu harus sembuh. ayo bangun, Dim.
Keisya duduk di kursi, meletakkan kepalanya di tepi tempat tidur sembari terus menangis.
KEISYA
Jangan tinggalin aku, Dim. Kamu harus bangun.
Keisya sesunggukan sendirian tanpa bisa didengar Dimas yang masih terpejam dalam tidurnya.