Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
FIRASAT
Suka
Favorit
Bagikan
64. Scene #64

EXT. HALAMAN RUMAH SAKIT. SIANG

Dimas dan Aldi turun dari mobil polisi. Menatap ke sekeliling yang tampak rusuh dengan para pendemo yang berdiri dan berteriak di depan rumah sakit. Para pendukung, merasa tidak terima dengan kematian orang yang mereka junjung tinggi.

Aldi mengarahkan tatapan ke Dimas yang masih melihat ke semua anak buahnya yang mulai sibuk menangani semua orang. 

ALDI

Sebaiknya kita bergerak sekarang, dan berhati-hatilah, Mas, soalnya yang aku dengar, salah satu pendemo itu ada yang membawa senjata api.

DIMAS

Senjata api?

ALDI

(mengangguk)

POLISI 1

(mendekat)

Lapor, Pak. Semua pendemo udah berada di luar gerbang rumah sakit. Tapi mereka terus saja memaksa masuk dan beranggapan bahwa telah terjadi malpraktek. Mereka beranggapan kalau rumah sakit bersekongkol dengan kubu yang satunya.

ALDI

Terus berjaga, dan jangan ada satu pun dari mereka yang masuk ke dalam!

Dimas yang masih menyapukan pandangan, berhenti saat melihat seorang anak terjatuh dari gendongan seorang ibu yang tanpa sengaja, terjatuh akibat desak-desakan di balik gerbang. Dimas spontan berlari mendekatinya, meminta beberapa polisi untuk membuka gerbang menolong anak itu yang membuat semua polisi bingung bukan main.

 

POLISI 2

Jika kita melakukan itu, semua pendemo akan menerobos gerbang dan masuk ke rumah sakit, Pak!

DIMAS

Tapi anak itu....

ALDI

Dim, kita gak bisa melakukannya.

Dimas menghela napas panjang. Namun belum sempat Dimas kembali melanjutkan kata-katanya, terlihat beberapa pendemo memanjat gerbang rumah sakit yang membuat polisi siap siaga menurunkannya dengan berbagai cara. Gerbang rumah sakit pun mulai semakin tidak bisa menahan desakan semua pendemo. 

ALDI

Kita harus secepatnya meminta pihak rumah sakit melakukan wawancara terbuka, Dim!

DIMAS

Biar aku yang sampaikan ke dalam, jaga dulu di sini

ALDI

Oke

Dimas berbalik, berlari masuk ke dalam namun tiba-tiba, terdengar suara tembakan yang langsung seketika mengheningkan suasana. Aldi menarik pandangannya ke Dimas saat seorang polisi berseru memanggilnya. Terlihat Dimas terjatuh bersimbah darah tepat di punggung kirinya. Aldi berteriak memanggil Dimas sembari berlari mendekatinya, meminta beberapa polisi untuk membantunya membawa Dimas ke dalam yang langsung dengan cepat tubuh Dimas diangkat menuju ke rumah sakit.

Bagikan
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Tidak ada komentar