Username/Email
Kata Sandi
Alamat Email
Kata Sandi
Jenis Kelamin
EXT. PEMAKAMAN UMUM. SIANG
Keisya meremas tanah makam Dimas. Tubuh Dimas yang sudah terkubur, membuatnya menangis tanpa suara di atas pusaranya. Tangan kiri Keisya memeluk bingkai foto Dimas. Dan tangan kanannya, meremas tanah merah yang kini menutupi tubuh Dimas dengan taburan bunga di atasnya.
Mia menekuk kedua kakinya di samping Keisya, mengusap punggungnya yang membuat Keisya enggan menatapnya Keisya hanya menundukkan kepala sembari meneteskan air mata.
MIA
Kei, sabar, Sayang.
KEISYA
Keisya gak nyangka, maksud dari cuti yang dikatakan Dimas adalah ini.
(menarik lendir di hidungnya)
Ya, dia memang sudah tidak bekerja lagi seperti yang Keisya inginkan. Tapi bukan berarti dia beristirahat dengan cara seperti ini, Ma.
Arumi menjatuhkan kepalanya di dada Niko yang langsung merangkulnya erat. Dikta menatap Keisya pilu.
MIA
Udah, Sayang. Ingat, ada bayi di rahimmu. Hadiah dari Dimas yang harus kamu jaga.
Keisya menangis, Mia memeluknya erat. Keisya kembali meremas tanah makam sembari terus menatap ke batu nisan Dimas yang kini, tertulis nama lelaki yang dia cintai itu.
KEISYA (V.O)
Tunggu aku, Mas. Tunggu aku.
Keisya menutup kedua matanya, yang secara tiba-tiba kesadaran hilang dari dirinya yang langsung ditangkap Aldi dan Dave yang sejak tadi, berdiri di belakangnya. Dikta pun langsung berlari mendekatinya dan membantu semua orang untuk membawa Keisya pergi dari pemakaman.