Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
FIRASAT
Suka
Favorit
Bagikan
68. Scene #68

INT. KAMAR KEISYA. MALAM

Keisya membuka kedua matanya. Dia mendengar suara Dimas memanggilnya. Keisya mengalihkan pandangan ke kanan, dan benar saja, ada Dimas di sampingnya. Berbaring mengarahkan tubuhnya ke arahnya dengan tangan kiri menyanggah kepalanya. 

Senyuman Dimas, membuat Keisya tersenyum lebar sembari menyentuh pipinya penuh kasih sayang. 

KEISYA

Seharusnya mereka percaya padaku, kalau semua itu hanya mimpi. Kamu masih ada di sini, bersamaku.

DIMAS

(tersenyum)

Kamu harus lebih kuat dari sebelumnya, Kei. Karena setelah ini, semua yang terjadi menjadi kebalikannya. Kehadiranku, kini hanya mimpimu saja. 

KEISYA

(menggeleng panik)

Kamu bohong kan? Semua itu gak nyata. Aku yakin, kamu gak bakalan pergi dariku. 

Dimas mendaratkan kecupan di kening Keisya, dan membelai rambutnya pelan. 

DIMAS

Kamu tau keinginanku, kan? Aku ingin menjual rumah kita. Dan aku minta sama kamu, tolong sedekahkan uang itu. Berikan untuk panti asuhan atau ke pembangunan mesjid. Kamu bisa lakukan itu untukku?

KEISYA

(menggeleng)

Aku mau kamu yang melakukannya. 

DIMAS

Lakukan atas namaku, dan anak kita, Sayang. Dan terima kasih, kabar kehamilanmu membuat kematianku begitu menenangkan. Aku akan tunggu kalian di tempatku. Aku janji. 

KEISYA

Enggak, kamu gak boleh pergi!!

Keisya terbangun dari tidurnya. Mia dan Arumi yang menemaninya di kamar, langsung mendekatinya dan mencoba menenangkannya. 

MIA

Sayang, kamu kenapa?

KEISYA

Dimas mana? Dimas mana, Ma?

Mia mengarahkan tatapan ke Arumi yang duduk di samping berbeda dari tubuh Keisya. 

ARUMI

Kei, Dimas udah pergi. Kamu harus ikhlas, Sayang.

KEISYA

Enggak, Ma. Tadi Dimas ada di sini. Di samping Kei.

MIA

Gak ada Dimas di sini, Kei. 

KEISYA

Ada!

Secara tiba-tiba perut Keisya terasa sakit bukan main Mia dan Arumi yang panik, langsung memanggil semua orang yang berada di luar. Dave, Niko dan Dikta masuk ke dalam dan berniat mengangkatnya membawanya ke rumah sakit. Namun secara tiba-tiba, darah ke luar dan mengalir ke kaki Keisya saat Dikta menggendongnya. 

ARUMI

Darah, ada darah!

Keisya yang semakin lemah, kembali jatuh pingsan yang membuat Dikta langsung berlari membawa Keisya pergi ke rumah sakit. 

Bagikan
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Tidak ada komentar