Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
Gue Anak IPA
Suka
Favorit
Bagikan
43. Bagian#43

283. EXT. DEPAN RUANG RAPAT — PAGI, HARI YANG SAMA

Alvaro mengintip ruang rapat dari jendela. Dia menoleh ke kanan dan kiri.

ALVARO (V.O)

Kemana si Vira? Tadi pagi gue liat, dia udah dateng...

Alvaro mengambil ponsel di saku, lalu mendekatkan ke telinga.

ALVARO (V.O)

Hp- nya gak aktif...

Alvaro diam dan berpikir, lalu mengintip lagi ruang rapat. Tiba - tiba Alvaro berlari dengan panik.

ALVARO (V.O)

Dewa dan gengnya gak ada di ruangan! Perasaan gue gak enak!

CUT TO

284. EXT. PINTU RUANG OSIS — PAGI

Alvaro berlari menuju ruang OSIS, menggebrak pintu OSIS, lalu berteriak.

Fx. Suara gerbakan pintu.

ALVARO

(Melihat dengan marah)

Kalian semua! Segera berpencar! cari Vira dan Dewa!!

INSERT:

Anggota OSIS kaget dan langsung berdiri. Mereka berlari berpencar dengan cepat.

INTERCUT TO

285. EXT. DEPAN TOILET CEWEK — PAGI

Rendi dan Dewa masih berkelahi.

Fx. Suara pukulan

DEWA

Gara - gara elu sama Al! Gue gak kepilih jadi kapten basket!

RENDI

Heh, ngaca, Lu! Elu aja yang gak layak dibandingin gue sama Al!

Dewa memukul Rendi, dan Rendi balas memukul.

Fx. Suara langkah kaki mendekat.

MURID#1 (O.S)

Hey! Ada suara orang dateng!

Dewa dan Rendi berhenti berkelahi, Dewa kaget dan menoleh ke arah suara, Rendi segera memukul Dewa hingga jatuh. Dewa meringis. Rendi menyeringai. Dewa berdiri dan hendak memukul balik.

Alvaro (O.S)

Ah... Kalian ini nambahin kerjaan aja, ya?

Dewa dan kedua temannya kaget dan panik. Mereka semua menoleh kearah suara.

INSERT: Alvaro berdiri paling depan dengan wajah marah, di belakangnya berdiri anggota OSIS.

ALVARO

(Tersenyum)

Gimana kalau kalian bertiga hompimpah aja, deh, siapa duluan yang mau ngrasain pukulan gue..

Dewa dan kedua temannya gemetar, mereka mundur. Murid#2 melepaskan bekapan tangannya di mulut Vira. Vira lemas terududuk.

ALVARO

(Menunjuk murid#2 sambil tersenyum)

Kayaknya elu duluan aja, deh, karena elu berani banget mbekap mulut Vira gue...

CUT TO

286. INT. RUANG RAPAT — PAGI

Guru duduk berhadapan dengan Murid yang membeli kunci jawaban.

PAK IMAN

Karena ada teman kalian yang belum datang, kita tunggu sebentar kedatangannya.

Fx. Pintu diketuk dan dibuka dari luar

Semua mata melihat ke pintu.

INSERT: Alvaro masuk ke ruangan disusul oleh anggota OSIS, Vira, Rendi, dan Dewa beserta kedua temannya.

ALVARO

Maaf, Pak, kami terlambat, tadi ada sedikit masalah. Tapi sudah kami atasi.

Mereka duduk di kursi masing - masing. Alvaro duduk di samping Vira.

PAK SURYA

Baiklah, karena anggkta rapat sudah lengkap, mari kita mulai sesinya..

Suasana berubah tegang.

PAK IMAN

Baik, sebagai guru, kami kumpulkan kalian karena suatu perkara. (Beat) Ada penjual kunci UN dikalangan teman kalian. Bapak tidak akan mengungkap siapa yang menjual, karena kita sudah sama - sama tau.

PAK IMAN (O.S)

Tapi yang perlu Bapak katakan pada kalian adalah, tindakan kalian tidak benar. Demi lulus UN, kalian membeli kunci yang tidak bisa dipertanggung - jawabkan. Dan itu justru menjatuhkan kalian.

Murid - murid menunduk.

PAK IMAN

Untuk hal itu, akan Bapak perjelas. Bahwa kunci jawaban UN yang kalian terima, adalah jawaban UN tahun lalu.

Fx. Suara murid syok tidak percaya.

Vira kaget dan menoleh ke Alvaro. Alvaro hanya mengangguk.

PAK IMAN (O.S)

Untuk itu, bagi kalian yang merasa membeli, dan atau mengerjakan soal sesuai kunci jawaban, persiapkan segala kemungkinan jika nilai kalian tidak memenuhi standar kelulusan.

Dewa dan temannya ketakutan. Mereka menunduk selama di ruangan.

PAK IMAN

Kami sudah mendapatkan siapa dalang dibalik penjualan kunci UN palsu, sehingga masalah ini dapat kami tangani secepatnya. (Beat) Kasus ini, Bapak tutup sampai disini. Kedepannya, mohon agar kalian yang bersangkutan, tidak menyebarkan rumor simpang siur!

PAK YANTO

(Tersenyum)

Sepertinya Bapak harus mengurus tiga anak yang terlibat perkelahian disini...

(Melirik Alvaro dan Rendi)

Oh mungkin lebih tepatnya, lima anak...

INSERT: Alvaro dan Rendi menunduk.

PAK SURYA

(Mengetuk meja)

Baiklah, sebelum dibubarkan, sebagai kepala sekolah, Bapak akan menambahi sedikit. (Beat) Untuk murid - muridku semua, jadikanlah kasus hari ini menjadi pelajaran berharga buat kalian. (Beat) tak ada yang perlu disesali dari kesalahan kalian. Menyesalah jika kalian salah dan merasa benar. Karena dengan begitu, kalian tidak akan bisa memperbaiki kesalahan.

PAK SURYA (O.S)

Disamping itu, sekolah kita ini, terletak pada posisi yang sangat strategis. Depan sekolah kita berdiri Kantor Polisi, jika ada murid yang bermasalah, bisa langsung berurusan dengan polisi...

Semua orang di ruangan berwajah bosan, menghela nafas dan terpaksa mendengarkan.

CUT TO

Bagikan
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Tidak ada komentar