Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
Gue Anak IPA
Suka
Favorit
Bagikan
21. Bagian#21

112. EXT. LAPANGAN SEKOLAH — PAGI, SEMINGGU KEMUDIAN, HARI KEMERDEKAAN

Matahari bersinar terang. Sekolah mengadakan upacara bendera, semua murid berkumpul di lapangan dengan memakai seragam lengkap. Vira dan Cacha berbaris dalam posisi istirahat di tempat.

PAK SURYA, Kepala sekolah, sedang memberikan amanat.

PAK SURYA

(Berwibawa)

Sekolah kita ini, terletak pada posisi yang sangat strategis. Depan sekolah kita berdiri Kantor Polisi, jika ada murid yang bermasalah, bisa langsung berurusan dengan polisi. Sebelahnya ada kantor KUA, jika ada murid yang mau meresmikan hubungan pacarannya, bisa langsung datang...

PAK SURYA (O.S)

Sebelahnya lagi, ada Kantor kecamatan, juga kantor kelurahan...

Cacha menguap, Vira melamun.

CACHA

(Berbisik)

Bisa gak sih, kalau setiap kita upacara, yang jadi pembinanya jangan Pak Surya?

CACHA (O.S)

Gue ampe bosen, tiap pidato selalu pake intro letak geografis sekolah kita!

Vira menahan tawa.

CACHA

(Melirik Vira)

Elu ngalamunin apa? Masih pagi juga!

Vira menoleh sekilas ke arah Cacha.

VIRA

Tadi kata si Beni, selesai upacara gue dipanggil Pak Bayu...

CACHA

(Bingung)

Masalah apa?

VIRA

(Menggeleng)

Gue juga gak tau, tapi perasaan gue gak enak!

CACHA

Hari ini 'kan kita datang ke sekolah cuma mau upacara doang, terus bagi - bagi hadiah lomba 17-an... Pak Bayu mau bahas apaan coba?

Vira mengendikkan bahu.

PAK SURYA

(Gembira)

Sekolah kita juga terkenal 'MEWAH' karena 'Mepet dengan Sawah', berbanggalah kalian yang sekolah di sini...

CUT TO

113. INT. RUANG GURU — PAGI

Pak Bayu sedang duduk di kursinya, di meja depannya terdapat tumpukan buku. Pak Bayu sedang menulis, sambil membolak - balik halaman.

VIRA (O.S)

Pagi, Pak!

Pak Bayu menoleh, melihat Vira. Vira berdiri tegang.

PAK BAYU

Oh... Duduk dulu, mbak Alvira.

Vira mengangguk dan duduk di kursi. Pak Bayu mengambil salah satu buku di tumpukan meja.

PAK BAYU

(Berdehem)

Jadi kemarin, karena mbak Alvira absen seminggu. Untuk memeperbaiki nilai mid semester, Bapak suruh kamu kerjain LKS...

Vira mengangguk.

VIRA

Iya, Pak...

PAK BAYU (O.S)

Nah masalahnya, hampir semua soal LKS yang kamu kerjain itu banyak salahnya...

Vira kaget.

VIRA

(Beat) Jadi, Pak?

PAK BAYU

(Menyerahkan buku LKS)

Ya, nilai kamu sangat kurang... (Beat) Gini aja, kamu kerjakan ulang ya, Mbak. Bapak kasih waktu tiga hari, lalu kumpulkan lagi di meja Bapak.

Vira menerima buku dan mengangguk.

VIRA

Baik, Pak!

Vira menunduk. Pak Bayu melihat Vira sambil berpikir.

PAK BAYU

Apa menurut kamu, cara mengajar Bapak kurang jelas? Atau terlalu cepat? Atau bagaimana?

Vira menoleh, menatap Pak Bayu sambil melongo.

VIRA

Ahh... Itu...

Vira diam, Pak Bayu menyelidik.

PAK BAYU

(Wajah serius)

Bapak lihat - lihat selama dua bulan kamu di kelas Bapak, kayaknya kamu memang kesulitan di pelajaran matematika, ya? Hanya pelajaran Bapak saja atau yang lainnya juga?

VIRA

Itu.. (Beat) saya memang agak kurang di matematika, Pak.

PAK BAYU

(Mengerutkan alis)

Kenapa dulu milih kelas IPA bukan IPS? Matematika kelas IPS lebih mudah lho, Mbak...

Vira diam.

PAK BAYU

(Menghela nafas)

Kalau kamu kesulitan di pelajaran Bapak, kamu bisa bertanya. Dan ini, kamu punya pr untuk mengejar materi yang ketinggalan...

Vira mengangguk.

PAK BAYU

Baiklah, kalau gitu, kamu bisa kembali ke kelas. Oh iya, Bapak minta tolong bawain buku LKS punya temanmu sekalian ya, tolong dibagikan...

Vira melirik tumpukan buku.

INSERT: Tumpukan buku LKS milik teman sekelas.

CUT TO

114. EXT. KORIDOR KELAS — PAGI

Vira berjalan sangat pelan sambil membawa tumpukan buku.

VIRA (V.O)

Gue tadi habis dinasehatin, dimarahin, atau disalahin sih, ama Pak Bayu? Kalimatnya kok ambigu gitu...

Beni berjalan di belakang Vira.

BENI (O.S)

Ra..! Vira..!

VIRA (V.O)

(Sebal)

Tadi Pak Bayu tanya, kenapa gue gak masuk IPS aja? Lah emang di IPS ada Biologi? Liat aja, besok gue mau daftar les, gue bakal jadi pinter di pelajarannya beliau!

Beni berjalan sedikit lebih cepat menyusul Vira, Vira berjalan maju, Beni berjalan mundur. Vira melongo melihat Beni berjalan mundur.

BENI

(Muka masam)

Gue panggil - panggil, sok gak denger, lu, yeee! Kusut amat tuh muka, butuh disetrika! Abis diapain ama Pak Bayu?

Vira diam, sambil terus berjalan. Beni melirik buku yang dibawa Vira.

BENI

Itu LKS-nya anak - anak, 'kan?

Vira berhenti berjalan, Beni ikut berhenti.

VIRA

Uda tau pake nanya, Lu! Bantuin bawa napa? Gak peka amat jadi cowok!

Beni bersedekap.

BENI

Sensi amat Lu, Ra! Abis kena marah ya, ama Pak Bayu?

Vira melotot. Beni lalu menghela nafas dan mengambil lima buku dari tumpukan yang dibawa Vira.

VIRA

Dikit amat ambilnya! Lu mah badan doang yang gede!

BENI

(Manyun)

Masih mending gue mau bantuin.

Vira melengos, dia menoleh ke arah kanan, lalu menyipitkan mata.

INSERT:

Alvaro sedang berdiri di belakang bangunan perpustakaan, berhadapan dengan seorang murid cewek. Mereka terlibat pembicaraan. Si cewek terlihat merayu, namun Alvaro hanya menggeleng.

VIRA

(Gumam)

Al?

BENI

(Bingung)

Siapa?

Vira langsung menyerahkan semua tumpukan ke tangan Beni, lalu menarik krah seragam Beni dengan paksa. Beni gelagapan.

CUT TO

115. EXT. SUDUT BANGUNAN PERPUSTAKAAN — PAGI

Vira menarik krah seragam Beni, dan berhenti di sudut tembok. Vira bersembunyi dan mengintip.

BENI

(Menarik krah)

Elu ngapain, sih, Ra!

Tangan Vira melepas krah seragam Beni.

VIRA

(Berbisik)

Ssstt! Diem!

Beni ikut mengintip.

INSERT:

Murid cewek menarik - narik lengan seragam Alvaro, dan Alvaro hanya menepis pelan.

Beni melengos.

VIRA

(Berbisik)

Tuh cewek siapa, Ben?

Beni melongo, menoleh ke arah Vira dengan wajah heran.

BENI

(Bibir monyong)

Elu gak tau dia siapa? Seriusan?

Vira menoleh ke Beni sambil melotot.

VIRA

(Berbisik)

Bisa gak pertanyaan gue gak dijawab pake pertanyaan juga?Resek, lu!

BENI

(Menahan tawa)

Namanya Anggi.. ketua OSIS yang baru.

Vira hanya membulatkan bibir.

VIRA

Mereka pacaran, ya?

BENI

(Cuek)

Entah... Otw kali...

Vira mengangguk - angguk.

VIRA

Buruan geh pacarannya, biar bisa gue gangguin...

Beni melotot.

BENI

Elu mau ngrecokin hubungan mereka, kalau mereka pacaran?

Vira menoleh ke arah Beni dan menyeringai.

VIRA

Gue mau balas dendam sama si Al. Dulu dia ngrecokin hubungan gue ama mantan.

BENI

Sinting, lu, yee...

Vira menahan tawa.

CUT TO

116. INT. KELAS 12 IPA 4 — PAGI

Beni berdiri malas di depan kelas, memanggil nama teman satu persatu.

BENI

(Teriak)

Mameeenn! Sini, Lu! Nih ambil!

Salah satu teman berdiri. Beni menyerahkan buku LKS.

TEMAN#1

(Menerima buku)

Nama gue Dirman bukan Mamen!

BENI

(Cuek)

Ya itu lah pokoknya, Men!

Teman#1 melengos sambil balik ke bangku. Beni melihat Cacha.

BENI

(Nada lembut)

Bebeb... Ini buku elu...

Beni menyodorkan buku, Cacha berdiri, maju kedepan lalu mengambil buku dengan kasar. Beni menahan tawa, lalu membaca nama buku selanjutnya.

BENI

(Teriak)

Betty Lafea!

Teman#2 berkacamata maju kedepan lalu memukul lengan Beni. Beni mengaduh pelan.

TEMAN#2

Uda gue bilang berkali - kali, nama gue Netty bukan Betty!

BENI

Ya elu gue panggil Betty maju juga-- Aww!

Fx. Suara tendangan

Teman#2 menendang betis Beni lalu kembali ke bangkunya. Beni mengelus betis sebentar. Beni melirik buku selanjutnya.

BENI

(Teriak)

Kriboooo!

Teman#3 berambut kribo, dikuncir dengan pita pink, maju kedepan. Dia menerima buku dan mencubit keras perut Beni. Beni mengaduh tanpa suara.

TEMAN#3

(Logat ambon)

Sekali lagi kau panggil aku kribo, kucincang kau! Camkan itu!

Teman#3 balik ke bangku sambil menghentakkan kaki.

BENI (O.S)

Dasar para rakyat, kalian durhaka ama ketua kelas nan ganteng macam gue!

Vira duduk di bangkunya, membolak - balik buku LKS dengan sebal. Wajahnya masam.

INSERT: Coretan pena merah di semua halaman LKS.

Vira mendecih, lalu menutup buku LKS. Vira menopang dahi, dia melirik buku LKS milik Alvaro di meja. Vira mengambil buku Alvaro dan membuka setiap halaman.

VIRA

(Melebarkan mata dan bergumam)

Gilaaa... Jawaban dia bener semua! halaman dia bersih dari tinta merah. Si bego' satu itu emang pinter sih dari dulu...

ALVARO (O.S)

Elu lagi muji atau ngejek gue?

Vira menengadah, Alvaro sudah berdiri di depannya. Vira tersenyum paksa.

VIRA

(Wajah kaku)

Gue lagi muji elu, lah!

ALVARO

(Menyentil dahi Vira)

Muka elu keliatan bo'ongnya!

Vira mengelus dahi sambil cemberut. Alvaro mengambil buku Vira dan membuka halaman.

VIRA

(Kaget)

Jangan dibuka!

Vira berusaha merebut bukunya, Alvaro menepis.

ALVARO

(Melengos)

Oh.. Sesuai ama prediksi gue, sih...

Vira manyun, lalu bersedekap dan bersandar di kursi.

CUT TO

Bagikan
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Tidak ada komentar