Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
Gue Anak IPA
Suka
Favorit
Bagikan
39. Bagian#39

264. INT. DEPAN RUANG UJIAN — PAGI, HARI UJIAN

Vira berdiri bersandar di tembok, dia meremas - remas kedua tangannya. Wajahnya pucat dan berkeringat. Alvaro berjalan dan berdiri di depan Vira.

Alvaro dan Vira saling memandang lama.

ALVARO

(Memegang kedua pundak Vira)

Elu kenapa?

Vira diam dan menelan ludah. Alvaro melirik kedua tangan Vira.

ALVARO

(Menggenggem kedua tangan Vira)

Tangan lu dingin banget, elu cemas?

Vira mengangguk pelan.

ALVARO

Ambil nafas panjang, tahan sebentar, hembuskan perlahan... Ulangi lagi... tenang, rileks...

Vira mengikuti intruksi Alvaro, dia mengambil nafas panjang berkali - kali.

ALVARO

(Wajah serius)

Dengerin gue baik - baik... Soal ujian matematika ada 30 soal.

Vira melihat Alvaro dengan serius.

ALVARO

Ikutin cara main gue. Pertama, pegang 15 soal, usahakan 15 soal itu elu yakin bener. Dengan begitu elu udah pasti lulus karena elu bakal dapet nilai 5. Jadi, elu kudu teliti masukin jawabannya.

ALVARO (O.S)

Yang kedua, kerjain 15 soal berikutnya, entah elu yakin atau enggak. 15 soal ini bakal bantu nilai elu kalau ada yang bener.

Vira mengangguk.

ALVARO

Yang ketiga, elu kudu usahain nilai Bahasa Indonesia sama Bahasa inggris elu bagus, jadi nanti bisa ngebantu nilai akumulasi...

ALVARO (O.S)

Yang terakhir, percaya ama kemampuan elu, elu pasti bisa...

Vira melihat Alvaro dengan wajah tersenyum.

VIRA

Iya, gue pasti bisa...

Alvaro mengangguk.

CUT TO

265. INT. RUANG UJIAN — PAGI

Murid - murid duduk sendiri di meja masing - masing. Ada nomor peserta ujian di sudut meja. Vira duduk di bangkunya. Di sebelah kananya ada Alvaro, sebelah kirinya ada Beni. Dan sebelah kiri Beni ada Cacha.

Mereka berempat saling menengok dan tersenyum memberikan semangat satu sama lain. Vira menoleh ke kanan, dia mengangguk mantap ke arah Alvaro.

Guru jaga masuk ke kelas.

CUT TO

264. EXT. SMA PELITA - PAGI, JAM UJIAN

Suasana cerah, sekolah hening. Di salah satu jendela kelas terdapat tempelan kertas.

INSERT: KERTAS: Harap Tenang Ada Ujian.

INTERCUT TO

265. INT. RUANG TU - PAGI

PAK REHAN dan BU IRMA, staf TU, sedang serius mengetik di depan komputernya.

PAK REHAN

Apakah hasil laporan kemarin sudah selesai, Bu?

BU IRMA

(Menoleh)

Belum, Pak bentar lagi... Oh iya, saya bawakan makan siang buat Bapak...

Pak Rehan menoleh sambil tersenyum.

PAK REHAN

Makasih banyak, Bu. Tiap hari saya ngrepotin Bu Irma terus...

BU IRMA

(Tersipu)

Saya gak kerepotan, Pak.

Fx. Bunyi ponsel.

Pak Rehan menghilangkan senyumnya. Lalu menoleh ke Bu Irma.

PAK REHAN

Saya keluar sebentar...

Bu Irma mengangguk.

INTERCUT TO

266. INT. RUANG KEPALA SEKOLAH — PAGI, HARI YANG SAMA

Sebuah ruangan besar dan elegan. Ada meja kerja dan kursi. Di depannya terdapat sofa dan meja dari ukiran kayu. Di dindingnya ada lukisan besar pemandangan.

Pak Surya duduk di sofa, Pak Iman duduk di hadapannya. Suasana tegang.

PAK SURYA

Jadi, apa yan tadi anda bilang, Pak? Ada rumor tentang saya?

PAK IMAN

(Mengangguk)

Benar, Pak. Rumor ini beredar di kalangan guru dan beberapa murid. Bahwa ada yang memperjual belikan kunci jawaban, dan anda adalah orang yang bertanggung jawab dalam bocornya kerahasiaan soal ujian.

PAK SURYA

(Menghela nafas)

Lalu, apa tujuan saya melakukan hal yang demikian?

Pak Iman melihat Pak Surya dengan tajam.

PAK IMAN

Tentu saja jika murid tahun ini persentase kelulusannya 100%, dan nilai mereka memuaskan. Anda adalah satu - satunya pihak yang menonjol pertama kali di birokrasi pendidikan...

Pak Surya mengangguk dan tertawa, lalu menggaruk dagunya dengan tangan

PAK SURYA (V.O)

Pak Iman ini boleh juga, jangan - jangan dia ingin sekali menjabat jadi kepala sekolah. Ah, kemarin memang dia menjadi salah satu kandidat yang rumornya akan ditunjuk menjadi kepala sekolah...

Mereka berdua duduk diam dalam suasana tegang.

PAK SURYA

Ah... Saya mau telepon dulu sebentar...

Pak Iman mengangguk, Pak Surya berdiri dan meninggalkan ruangan.

CUT TO

Bagikan
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Tidak ada komentar