Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
Gue Anak IPA
Suka
Favorit
Bagikan
2. Bagian#2

6. EXT. JALAN DEPAN SEKOLAH — PAGI

SUPER: BULAN JULI 2006

VIRA (16) berjalan kaki menuju sekolah, dia bersenandung. Pagi sangat cerah. Gerbang sekolah ramai lalu lalang murid - murid yang datang. Ada yang membawa kendaraan, ada yang diantar. Ada juga teman yang jalan kaki seperti dirinya.

Dua orang satpam dan guru BK, PAK YANTO, sudah berdiri di samping pintu gerbang, mengecek kelengkapan seragam anak dan menengur anak yang tidak disiplin.

INSERT:

Guru BK mencegat murid yang mengendarai MOTOR dengan knalpot yang berisik, motor berhenti tepat di gerbang sekolah.

Vira berhenti berjalan, mengerutkan alis, dan berjalan mendekat.

CUT TO

7. EXT. GERBANG SEKOLAH — PAGI

BENI ATMAJA (17), turun dari motor sambil membungkuk.

PAK YANTO

(Menunjuk knalpot)

Kenapa itu knalpot suaranya treng teng teng teng teng begitu? Suaranya itu bikin sakit di telinga! Apalagi telinga Bapak ini 'kan sudah tua!

BENI

(Meringis)

Ini knalpot variasi, Pak! Biar keren kayak ninja punya!

Pak Yanto dan satpam menggeleng pelan, murid yang baru datang langsung berkerumun, mereka berhenti dan mendekat.

PAK YANTO

(Menggeleng kepala)

Bapak minta, besok segera di ganti dengan knalpot bawaan yang asli ya! Kalau belum di ganti, nanti Bapak sita kalau kamu masih nekat bawa motor ini ke sekolah!

BENI

(Kaget)

Aduh, Bapak ini... (Beat) ini lagi tren di kalangan anak muda zaman sekarang, Pak!

(Menunjuk motornya)

Keren banget kalau cowok berangkat sekolah naik motor kayak gini, Pak! (Beat) Ah, coba ini Bapak dengarkan dulu deh, suaranya...

Beni memainkan gas motornya, Vira, Pak Yanto dan teman lain menutup telinga.

FX. Bunyi knalpot.

MURID CEWEK#1

Tuh cowok kayaknya kakak senior, deh! Kelas 12 mungkin ya? Berani amat ama guru BK. Gak takut disidang...

MURID CEWEK#2

(Tertawa geli)

Kayaknya iya deh, pede bener bawa ninja KW ke sekolah. Macam keren aja dia!

MURID CEWEK#3

(Merona)

Eh, tapi tuh cowok tampangnya ganteng juga lho, iya gak sih? Kalian coba liat yang bener, deh!

MURID CEWEK#2

(Melihat sambil berpikir)

Iya, ya... Sebentar, kok kayaknya wajahnya mirip ama vokalis band sekolah kita ya, siapa itu namanya? Gue lupa...

Kerumunan murid cewek terkejut, lalu mereka bersorak riuh.

MURID CEWEK#1,2,3

(Berteriak)

Kak Beni Atmajaaa! Kyaaaa! Kakaaaaakkk!

MURID CEWEK#1,2,3 (O.S)

(Berteriak)

Kak Beni! Kakaaak! Kyaaa! Liat sini Kaakk!!

Beni menoleh ke arah kerumunan.

INSERT: Ketiga murid cewek heboh.

Beni melepaskan stang gasnya, melambaikan tangan, lalu tersenyum.

MURID CEWEK#1,2,3 (O.S)

Kyaaa!!!

BENI

(Sok artis)

Hai! halo halo! iya gak perlu teriak - teriak, gue emang ganteng dari lahir...

(Menunjuk salah satu kerumunan)

Dek, kamu cantik pagi ini! (Mengedipkan satu mata)

CEWEK#1(O.S)

(Melompat - lompat)

Kyaaa! Kak Beni nunjuk gueee!

CEWEK#2 (O.S)

Bukan elu! Tapi gueee!

CEWEK#3(O.S)

Ge-er banget kalian! Kak Beni nunjuk gue, tauuu!

Vira melengos, memasang wajah mau muntah.

FX. Suara kerumunan gadis berteriak tidak jelas.

PAK YANTO

(Memukul bahu Beni)

Sudah - sudah, pokoknya besok sudah harus di ganti itu knalpot, ya!

(Mencatat)

Bapak catat ini! Ayo masuk, jangan menghalangi jalan!

BENI

(Tangan hormat)

Siap, laksanakan, Pak!

Beni menaiki motornya, melambaikan tangan dan membuat gerakan cium jauh.

CUT TO

8. EXT. KORIDOR KELAS — PAGI

Vira berjalan melewati beberapa ruang kelas 12 IPS. Ruang kelas 12 IPA letaknya paling belakang, kelas terjauh dari ruang guru dan gerbang sekolah. Paling dekat dengan parkiran motor murid, kantin, dan koprasi.

Koridor di buat memutar mengelilingi lapangan yang luas. Vira menoleh ke tengah lapangan.

INSERT: Beberapa murid kelas 11 melewati tengah lapangan menuju kelas.

Vira melihat temannya.

INSERT: CACHA (17), berdiri di depan pintu kelas dan melambaikan tangan.

CACHA

(Berteriak)

Viraaa! Kita sekelas lagi! Kelas kita disini!

Vira tersenyum senang, dan berjalan dengan cepat.

VIRA

(Berteriak)

Elu serius? Beneran? Kita sekelas lagi?

CACHA

(Berteriak)

Iya, gue serius! Ayo sini

Vira setengah berlari, Vira mengecek selembar kertas yang tertempel di pintu kelas.

INSERT:

KERTAS: Kelas 12 IPA 4, NO. 30. ALVIRA PUTRI

VIRA

Kyaaa! Kita sekelas!!

Vira dan Cacha saling berpelukan dan melompat - lompat dengan gembira di koridor depan kelasnya.

INTERCUT TO

9.EXT. PARKIR MURID — PAGI

Fx. Suara knalpot berisik.

Beni menjadi pusat perhatian seluruh murid. Beni tersenyum sambil melihat sekitar.

BENI

(Melambai)

Hai hai... Selamat pagi semuanyaaa...

INSERT: Kerumunan murid cewek ikut membalas lambaian.

Beni memarkir motor, mengambil tempat di samping motor seseorang. ALVARO PUTRA (17) mematikan mesin motor, dan menoleh jengah ke arah Beni.

BENI

(Tersenyum tengil)

Hai, Mas Al! Sudah sekian purnama tak jumpa! Tambah cakep aja lu, habis liburan semester!

(Menggerling)

Elu kangen gak ama gue?

Al menggelengkan kepala pelan, melepas helm dan meletakkannya pada spion motor. Beni mematikan mesin motornya.

ALVARO

Lama banget elu kesininya, bukannya kita tadi pas - pasan di gerbang, ya?

BENI

(Masih meringis)

Iyaaaa, tadi mesra - mesraan dulu sama Pak Yanto bentar di pintu gerbang. Gak usah posesif gitu ah, Mas Al! Gue tetap padamu, kok!

Al mengetuk helm Beni dengan keras, Beni kaget.

ALVARO

(Turun dari motor)

Yuk cabut, gue belum tau nih, tahun ini masuk kelas IPA berapa...

BENI

Iya sabar, pagi - pagi udah marah, Beb! Tungguin dong!

Al berjalan menjauh, Beni terburu - buru membuka helm dan mengikuti langkah Al.

CUT BACK TO

10. EXT. KORIDOR KELAS — PAGI

Alvaro berjalan duluan dan menatap lurus ke depan, sedangkan Beni berjalan sedikit lambat di belakang Al. Beni mencuri - curi pandang ke arah murid baru yang sedang lewat, dan senyum - senyum sendiri. Lalu melambai.

ALVARO (O.S)

Elu udah tau belum, masuk kelas berapa?

Beni tidak mendengar, sibuk mencuri pandang, dia menaik-turunkan alis sambil tersenyum. Alvaro menoleh ke belakang.

ALVARO

(Berhenti berjalan)

Ben?

Beni masih senyum - senyum, pipinya menabrak tas Alvaro.

BENI

(Mengaduh)

Aduh, kok mendadak sih berhentinya, Beb?

(Bingung)

Ada apa?

ALVARO

(Menggeleng pelan)

Elu gak denger gue ngomong? Tuh mata sibuk keliaran, sih!

BENI

(Mengusap pipi)

Senyum itu sedekah... Gue lagi bersedekah ama anak baru. Mereka pada cakep - cakep, Beb! Sayang kalau dianggurin...

(Genit)

Kurang - kurangi deh, cemburunya!

Alvaro mengangkat tangan kanannya, seperti hendak mau memukul, Beni reflek menutup wajah dengan tangan.

BENI

Ampun Beb! Ampun - ampun!

Al memandang jengah, lalu menurunkan tangannya.

ALVARO

Elu udah tau belum, masuk kelas berapa?

BENI

Udah lah! Liburan semester kemarin, gue rajin dateng ke sekolah buat latihan band ama anak - anak. Kita sekelas lagi, anyway!

ALVARO

(Mendecih pelan)

Males banget gue sekelas mulu ama elu!

BENI

(Manyun)

Eh, jarang - jarang lho, ada murid yang sekelas terus ama vokalis band nan ganteng kayak gue! Elu beruntung, Beb!

BENI (O.S)

Kurang bersyukur, lu!

Al melengos dan melanjutkan berjalan. Beni mengikuti di belakang. Al berhenti di koridor kelas 12 IPA, dia melihat DUA SISWI. Beni juga ikut berhenti.

INSERT: Vira dan Cacha berpelukan sambil melompat - lompat kegirangan di depan kelas.

VIRA DAN CACHA (O.S)

(Berteriak)

Yess! Kita sekelas! Kita sekelas lagi! Persahabatan kita tak terpisahkan!

(Bernyanyi bersama)

Aku bernyanyi untuk sahabat... Aku berbagi untuk sahabat... Kita bisaaa... jika bersamaaa!!

ALVARO

(Wajah datar)

Ben, ngomong - ngomong, kita kelas IPA berapa?

BENI

(Melirik ke arah Alvaro)

Kelas 12 IPA 4. Kita sekelas ama Vira plus pasangan teletubbiesnya nan gila!

Alvaro mengangguk pelan dan menyeringai lebar.

CUT TO



Bagikan
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Tidak ada komentar