Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
Gue Anak IPA
Suka
Favorit
Bagikan
16. Bagian#16

FLASHBACK

82. INT. TERAS RUMAH NENEK — SIANG, 5 TAHUN YANG LALU

Vira (12) sedang mengerjakan tugas bahasa inggris di kursi teras bersama nenek. Nenek sedang menjahit baju dengan tangan. Vira berkali - kali menghembuskan nafas, lalu menulis. Nenek melihat Vira.

NENEK

PR-nya susah ya, Nduk?

Vira menoleh dan mengangguk.

VIRA

(Muka menangis)

Vira gak suka pelajaran Bahasa Inggris, Nek... Susah... Pelajaran yang Vira gak suka itu, pertama matematika, yang kedua bahasa inggris... Susah semua!

Nenek tersenyum.

NENEK

Pelajaran bahasa inggris anak SMP tu susah ya?

VIRA

Susah, Nek... Apalagi dulu jaman SD, Vira gak dapet mapel Bahasa Inggris, jadi masih agak asing...

Nenek melanjutkan menjahit, Vira menoleh, melihat bajunya yang dijahit.

NENEK

Bentar lagi bajumu selesai, lain kali hati - hati jalannya biar gak kecanthol paku...

Vira mengangguk dan menahan tawa.

NENEK (O.S)

Bersyukurlah, Nduk, ketika kamu masih bisa sekolah. Jaman sekarang enak, wajib belajar 9 tahun. Dulu jaman nenek, tidak semua orang bisa sekolah... Hanya segelintir orang kaya,bangsawan, dan pejabat saja...

NENEK

Gak bisa baca tulis jaman dulu sudah biasa, asal bisa hafal angka uang dan ngitung belanjaan, biar gak bangkrut...

Nenek dan Vira tertawa bersamaan Lalu Vira diam memikirkan sesuatu.

VIRA

(Muka serius)

Nek... Vira kepikiran, dulu Indonesia dijajah banyak negara, ada Portugis, Spanyol, Inggris, Belanda dan Jepang...

VIRA (O.S)

Tapi kenapa ya, Indonesia gak ambil bahasanya mereka jadi bahasa kedua, ketiga atau kesekian setelah bahasa Indonesia?

VIRA

Kali aja dengan begitu, Vira bisa belajar banyak bahasa dari dini... Belajar bahasa inggris gak akan sesusah ini...

Nenek menghentikan jahitannya. Menghela nafas. Lalu melihat Vira dengan sendu.

NENEK

Kamu gak bisa samain jaman sekarang dan dulu, Nduk... Jaman dulu, bisa bertahan hidup saja sudah bersyukur. Tiap hari Nenek hidup dalam ketakutan. Jika kompeni sidak rumah - rumah mendadak, kakek buyutmu dulu langsung nyuruh Nenek sembunyi.

NENEK (O.S)

Mereka datang bawa senjata, hidup kami penuh ketakutan, gak tiap hari Nenek bisa makan. Ganti baju seadanya sampai kulit kami gatal - gatal. Saking marahnya kami pada penjajah, kami tentu tak berpikir buat belajar bahasa mereka...

NENEK

(Melihat Vira)

Mungkin lebih tepatnya, tak sudi...

Vira menunduk diam dan sedih. Nenek tersenyum.

NENEK

Kakekmu, dulu tentara. Nenek sering ditinggal jika perang. Pebebasan Irian Barat, dulu perang kakek terakhir sebelum pensiun... Kamu di sekolah dapet pelajaran sejarah, 'kan?

Vira melihat nenek, lalu mengangguk dan tersenyum.

BACK TO SCENE

83. INT. RUANG KELAS 12 IPA 4 - SIANG, JAM ISTIRAHAT

Fx. Suara jentikan jari tangan.

Vira kaget. Dia melamun. Vira dan Alvaro duduk bersebelahan. Mereka sedang dalam sesi tanya jawab.

ALVARO

(Wajah seram)

Uda sadar? Uda nyampe mana aja otak elu traveling ?

Vira melongo.

VIRA

(Merasa bersalah)

So- Sori, Al... Gue gak sengaja ngalamun. Tadi elu nanya apa?

Alvaro menutup buku.

ALVARO

Lomba kita tinggal menghitung hari. (Beat) Elu tau 'kan, elu uda absen semingguan. Tapi kayaknya elu masih belum siap ampe sekarang...

VIRA

(Menunduk)

Maaf...

Alvaro berdiri.

ALVARO

Kita sudahi dulu aja sesinya, kayaknya elu masih butuh waktu buat istirahat...

Alvaro berjalan meninggalkan Vira, tangan Vira menahan lengan baju Alvaro, dan membuatnya berhenti.

Alvaro menoleh pada Vira.

VIRA

Ntar kita lanjutin pulang sekolah, ya...

Alvaro diam. Vira mengiba.

VIRA

Please... gue janji bakal serius kali ini...

ALVARO

(Menghela nafas)

Oke...

Alvaro meninggalkan Vira. Vira menunduk.

Fx. Suara plastik di meja.

Vira melihat ke arah meja.

INSERT: Sebungkus roti jepang.

Cacha duduk di kursi Alvaro, lalu menopang dagu, melihat Vira.

CACHA

Makan dulu gih, dah kayak zombie aja muka elu...

Vira tertawa sambil membuka bungkus roti.

VIRA

Makasih, Cha... Roti elu paling enaakk...

CACHA

(Keheranan)

Kok elu masih bisa ketawa, sih? Gila ajah tuh si Al, gue tau kalian mau lomba, tapi ya masak tiap istirahat elu selalu di gembleng! Gak manusiawi 'kan?

Vira mengangguk sambil mengunyah.

VIRA

Iya sih... Tapi ini demi gue juga, gue uda absen lama banget...

Cacha mencibir.

CACHA

Iya, elu dah absen lama banget ampe gue kesepian!

Vira tertawa dan reflek memeluk Cacha.

VIRA

Ulu - uluuuu sayang...

Vira melihat Cacha dengan seksama, ada air mata di pelupuk mata Cacha. Vira berhenti tertawa dan memeluk Cacha dengan erat.

CACHA

Sori, gue gak ada saat elu sedih, Ra... Tapi jujur, gue juga ikut sedih pas elu berduka kemarin...

VIRA

(Lirih)

Ssh... Gue udah gak papa, Cha... Maaf, gue gak ngabarin elu, dan gue baru sempet bales sms elu...

Cacha mengangguk, Vira melepaskan pelukan.

CACHA

Karena elu dah absen seminggu, elu ketinggalan banyak info di sekolah kita tercinta...

Vira tertawa.

VIRA

So...

CACHA

(Nada sombong)

Dengerin gue baik - baik, si Al sekarang uda tergantikan ama ketua osis yang baru. Ketua kita cewek, anyway... Namanya Anggi.

Vira mengangguk - angguk sambil mengunyah.

CACHA

Teruuus, mulai minggu depan uda ada lomba 17-an... Elu harus ikut kalau gue ikut! Itu wajib!

VIRA

Okeee...

CACHA (O.S)

Gue sekarang tau, lho, kenapa elu ganti tas. Karena Siska, 'kan?

Vira tersedak, lalu melotot pada Cacha. Vira hendak berbicara tapi tertahan.

CACHA

(Mengibaskan tangan)

Gue tau, dan gue gak butuh penjelasan elu. Karena si Siska entah kapan keliling kelas IPA, termasuk kelas kita, buat nemuin tuh cewek yang di bonceng Rendi...

CACHA (O.S)

Hahahaa, absurd banget. Padahal cewek yang dia cari gak masuk sekolah selama seminggu!

Vira memutar bola mata.

VIRA

Moga aja si Siska gak nemuin gue ampe kapanpun!

CACHA

(Muka datar)

Udah nemu.

Vira terkejut, menautkan alis.

VIRA

Maksudnya?

Cacha menunjuk ke arah pintu kelas. Vira menoleh ke arah pintu.

INSERT: Beni memasuki kelas sambil tertawa melihat ponselnya.

CACHA

(Lirih)

Tuh bocah yang ngasih tau ciri - ciri tas elu ke Siska, pas geng mereka ke sini...

Vira kaget, membuka mulutnya lebar dan melotot.

CACHA

(Senyum iblis)

Dengan senang hati gue bantuin kalau mau ngebantai tuh kambing, Ra...

Vira dan Cacha melihat Beni dengan wajah marah. Beni memasukkan ponsel ke saku celana. Dia melihat Vira dan Cacha bergantian.

Beni mengelus leher belakang.

BENI (V.O)

(Berdiri diam)

Tiba - tiba kok perasaan gue gak enak ya?

Vira segera berdiri, diikuti dengan Cacha. Vira berjalan ke arah Beni. Beni mundur selangkah demi selangkah.

BENI

(Terbata)

A- Ada apa, ya?

Vira mengambil asal buku di meja dan memukulkan pada Beni. Cacha juga ikutan.

Fx. Suara pukulan buku.

BENI

(Menangkis dengan tangan)

Eh - eh, kenapa ini? Salah gue apa? Emang gue ngapain kalian?

Vira masih diam dan memukul.

CACHA

Rasain! Pokoknya elu salah! Salah banget! Jadi terima aja!

BENI

(Menangkis dengan tangan)

Mana bisa begitu? Ini namanya KDRT, Kekerasan Dalam Ranah Teman!

Beni berlari keluar dari kelas, diikuti dengan Vira dan Cacha.

CUT TO

84. EXT. KORIDOR KELAS IPS — JAM ISTIRAHAT

Rendi baru saja keluar kelas sambil mendecih.

RENDI (V.O)

Ngapain sih tiap istirahat si Siska Cs selalu ke kelas gue? Berisik banget, gangguin orang lagi tidur aja!

Rendi berjalan malas ke kantin. Dia menoleh.

INSERT: PINTU kelas IPA 4.

RENDI (V.O)

Tiap hari gue ke kelasnya Vira, tapi gak pernah ketemu ama dia. Kira - kira Vira kenapa ya? Kenapa absen lama banget? Ck! Gue jadi cemas.

Rendi berjalan dan menoleh lagi.

INSERT: Beni mengaduh dan berlari keluar kelas, diikuti dengan Vira sambil memukul Beni dengan buku, lalu Cacha paling akhir berlari sambil berteriak.

CACHA (O.S)

Heyy! Tanggung jawab lu, Ben! Dasar gak ada akhlak! Gak usah sok - sokan bawa - bawa nama 'Temen', Lu!

Rendi kaget dan berhenti.

RENDI (V.O)

Vira?

Rendi ikut berlari mengejar di belakang Cacha. Rendi tersenyum.

CUT TO

Bagikan
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Tidak ada komentar