Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
Gue Anak IPA
Suka
Favorit
Bagikan
20. Bagian#20

107. JALAN RAYA KOTA — PAGI, HARI LOMBA

Alvaro dan Vira memakai baju seragam putih abu - abu, mereka memakai jaket luaran. Vira membonceng di motor Alvaro. Mereka berdua berputar - putar di jalan.

VIRA

(Membuka kaca helm)

Al, benernya elu apal jalan gak, sih? Perasaan kita balik ke jalan yang tadi, deh!

ALVARO

Iya, apal! Yang pertama tadi gue emang salah ambil arah. Yang ini udah bener. Bentar lagi kita nyampe, kok, di Kampus Beta.

VIRA

(Ragu)

Beneran?

ALVARO

Serius! Percaya ama gue!

Vira mengangguk. Tak lama kemudian motor mereka disalip oleh truk engkel yang membawa sampah. Sampahnya berterbangan. Salah satu plastik menempel di kaca helm Alvaro.

ALVARO

Ck! Kenapa sih di negara kita masih banyak yang pake truk terbuka buat angkut sampah! Mana sopirnya kebut - kebutan, lagi!

Alvaro mengambil sampah di kaca helm, lalu melempar asal.

VIRA

(Berteriak)

Al, awas di depan!!!

Alvaro mengerem mendadak, truk sampah juga berhenti mendadak di depannya. Salah satu kantong hitam besar berisi sampah, jatuh dari bak truk, menimpa Alvaro dan Vira.

ALVARO, VIRA

(Kaget dan melotot)

Aaaaaaahhh!!!

Fx. Bunyi berdebam.

DISSOLVE TO

108. EXT. PINGGIR JALAN RAYA KOTA -PAGI

Jalanan mendadak ramai. Terjadi kecelakaan. Warga berkerumun. Jalan macet.

Fx. Suara mesin mobil, sirine, dan warga menjadi satu.

REPORTER

Selamat pagi, hari ini terjadi insiden lakalantas di jalan raya kota, arah menuju Kampus Beta. Insiden ini disebabkan oleh salah satu mobil tua bernomor plat Jogja, tiba - tiba mogok di tengah jalan.

Kameramen mengambil sudut gambar kecelakaan.

INSERT: Tabrakan mobil beruntun.

REPORTER (O.S)

Hal ini mengakibatkan, beberapa mobil di belakang yang melaju kencang mengerem mendadak, sehingga terjadi tabrakan beruntun.

Alvaro, Vira dan salah satu sopir truk engkel bersitegang di pinggir jalan.

SOPIR

(Wajah iba)

Aku minta maaplah, Dek! Aku ini telat tadi ke TPS. Kesiangan bangun, taunya udah mau jam 8 aja, makanya tadi aku kencengin dikit itu truk biar cepet nyampe...

Alvaro dan Vira diam, melihat sopir dengan muka marah.

SOPIR

(Mengusap hidung)

Tuh, kalian liat 'kan? Aku rem mendadak karena ada kecelakaan. Eh, taunya jatoh tuh karung nimpa kalian! Ya itu tak sengaja aku lakuin! (Beat) tapi kalian bau ini kali lah, Dek. Pulang dulu lah mandi lagi...

Vira membuka mulutnya hendak marah, Alvaro menarik jaket Vira.

ALVARO (O.S)

(Berbisik)

Kita ada lomba, Ra, kita udah dikejar waktu.

ALVARO

Lain kali jangan ngebut kalau bawa sampah. Percuma abang angkut sampah, tapi abang pula yang ngotorin jalan.

Si sopir melongo. Alvaro dan Vira berjalan meninggalkan sopir.

CUT TO

109. EXT. DEPAN TOILET SPBU KOTA — PAGI

Alvaro dan Vira berdiri di depan pintu toilet. Mereka saling tertawa melihat baju yang mereka kenakan.

VIRA

Hahahaa... Kita ini mau lomba apa mau kondangan?

ALVARO

(Menahan tawa)

Batik itu salah satu ragam kekayaan budaya Indonsia! Elu kudu berbangga!

VIRA

Ya tapi, elu 'kan bisa pilih motif yang buat anak muda, Al! Bukan motif enyak babeh ngiring manten!

Alvaro tertawa, Vira ikut tertawa.

VIRA

Elu jangan ketawa! Gue tuh malu, tau! Hahahaa...

ALVARO

Nah elu juga ketawa! Hahaha...

VIRA

(Berjongkok)

Ya ngeliat elu, gue jadi pengen ketawa!

ALVARO

(Bersedekap)

Lah gue juga!

Alvaro dan Vira kembali tertawa.

VIRA

Elu pinter tapi begooo'!

ALVARO

Elu juga bego', mau aja pake batik couple sama gue!

Alvaro mengibaskan plastik besar, lalu memasukkan jaket dan seragam milik mereka berdua sambil menahan nafas.

Vira mengambil parfum dari tas, menyemprot asal ke bajunya dan baju Alvaro.

Alvaro mengambil ponsel di tas, membaca layar sekilas.

ALVARO

Lima belas menit lagi lomba udah mau mulai, Pak Bayu uda nanyain kita..

CUT TO

110. INT. AULA KAMPUS BETA — PAGI

Pak Bayu melirik jam tangan, lalu menoleh ke kanan dan kiri. Beni dan Cacha mendekat.

PAK BAYU

Mereka belum datang ya?

BENI

(Menggeleng)

Belum, Pak. Kami udah keliling kampus...

PAK BAYU

Alvaro Putra udah Bapak sms, tapi belum dibalas...

PAK BAYU (O.S)

Coba kamu sms Alvira Putri, mbak Cacha Novia...

Cacha menoleh ke Pak Bayu.

CACHA

Saya udah sms, Pak. Belum di balas juga...

PAK BAYU

Kemana sih si Alvaro Putra sama Alvira Putri, ini! Tau gitu tadi berangkat bareng!

Beni menahan tawa.

PAK BAYU

(Melihat Beni)

Kamu kenapa kok kayak nahan berak gitu, mas Beni Atmaja?

Beni menggeleng.

BENI

Enggak, Pak. Cuma agak lucu aja, kalau Bapak manggil kami pakai nama panjang...

PAK BAYU

Oh... Itu kebiasaan kalau Bapak sedang panik...

Cacha menunjuk ke arah pintu masuk.

CACHA

Ah... Mereka uda dateng, Pak!

INSERT:

Alvaro dan Vira berjalan beriringan memakai batik. Semua peserta melihat ke arah mereka berdua sambil berbisik - bisik.

PAK BAYU

(Menarik Al dan Vira)

Ayo - ayo daftar dulu, ambil nomor! Ini udah mau mulai! Cepetan, cepetan!

Beni melihat Alvaro dan Vira dari rambut hingga ujung kaki, lalu naik ke rambut lagi. Dia menahan tawa, tangannya menutup mulut, pundaknya bergetar.

Cacha menepuk punggung Beni dengan keras. Beni terbatuk - batuk.

CACHA

Kita ini supporter mereka, kalau elu lupa!

BENI

(Mencebik)

Iyeeee...


JUMP CUT TO

Selama sejam, Alvaro dan Vira serius mengikuti babak penyisihan, mereka mengikuti sesi ujian tertulis. Vira sibuk menulis dan Alvaro mendikte.

JUMP CUT TO

Dua jam kemudian, Alvaro dan Vira masuk lima besar, Juri membacakan pertanyaan, dan peserta berebut menekan bel dan menjawab soal. Alvaro dan Vira bergantian menjawab soal dan highfive.

LATER

Pemenang lomba telah ditentukan, mereka memenangkan juara 1. Ruangan riuh menyambut, Alvaro dan Vira tertawa bersama. Pak Bayu dan teman - teman bertepuk tangan.

CUT TO

111. EXT. DEPAN AULA KAMPUS BETA — SIANG, SELESAI LOMBA

Alvaro dan Vira duduk di bangku. Mereka berdua sedang makan nasi box. Cacha menghampiri.

CACHA

(Meletakkan minuman)

Ini teh botol buat kalian, gue udah cariin yang dingin, adanya itu...

Vira tersenyum, Alvaro mengangguk.

VIRA

Makasih, Sayang!

ALVARO

Beni kemana?

CACHA

(Wajah polos)

Oh... Tadi gue pengen crepes di ujung kantin sono, karena letaknya paling ujung, dan antrinya lama, gue minta dia buat beliin...

VIRA

(Berhenti mengunyah)

Kasian banget nasib Beni.

CACHA

(Melotot)

Napa elu malah kasian ama dia sih, Ra? Dia tuh seneng tau di sana, sebagian besar pembelinya cewek - cewek semua...

CACHA (O.S)

'Kan kesempatan emas tuh buat modus!

Vira meringis, Alvaro mengendikkan bahu dan menyuap nasi ke mulut.

CUT TO

Bagikan
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Tidak ada komentar