Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
Gue Anak IPA
Suka
Favorit
Bagikan
31. Bagian#31

224. INT. KELAS 12 IPA 4 — SIANG, JAM ISTIRAHAT, BULAN FEBRUARI 2007

Vira duduk di bangkunya sambil mencoret - coret buku dengan sekuat tenaga. Buku tulisnya sobek. Dia berhenti, meletakkan pena di meja dan meraba bukunya.

Vira lalu meletakkan kepala di meja, lalu membenturkannya berkali - kali dengan pelan.

VIRA (V.O)

Kenapa otak gue bebal banget ama matematika! Kenapa gue gak bakat matematika! Kenapa gue salah mulu jawab soal matematika! Kenapa nilai matematika gue stuck di angka 4! Kenapa--

Kepala Vira dipegang oleh kedua tangan Cacha.

CACHA (O.S)

Apa - apaan ini? Cara baru buat bocorin jidat elu ampe berdarah?

Vira menegadahkan kepala, lalu berwajah sedih.

CACHA

(Geram)

Pasti gara - Pak Bayu, 'kan? Apa semua guru yang bujang tua tuh sensian kayak Pak Bayu, ya? (Beat) Gak di kelas gak di ruang guru, kayaknya elu selalu apes kalau ada beliau. Mungkin beliau bakal agak lunak kalau uda dapet istri!

Cacha duduk di sebelah Vira. Vira mengusap - usap jidatnya.

VIRA

Terus... Apa gue harus nunggu beliau menikah dulu? Biar gue di lunakin, gitu?

Cacha menggaruk kepalanya sambil kebingungan.

VIRA

(Beranjak)

Gue mau ke toilet dulu...

Cacha melihat Vira keluar dari kelas.

CACHA (V.O)

Semakin kesini, gue jadi semakin gak ada solusi buat dia...

CUT TO

225. EXT. DEPAN TOILET SISWI — SIANG

Vira keluar dari toilet, dia berjongkok merapikan kaos kaki. Lalu berdiri dan berjalan pelan.

Vira berpas - pasan dengan murid cowok.

MURID#1 (O.S)

(Berbisik)

Gue bakal beli asal gue lulus UN...

MURID#2 (O.S)

(Berbisik)

Elu jangan keras - keras...

Vira kaget, dia pura - pura berjalan, lalu berhenti di belokan. Vira mengintip dari pojok tembok toilet dan mengendap - endap mengikuti siswa cowok.

VIRA (V.O)

Beli apa asal lulus UN? Gue kudu buntutin mereka!

CUT TO

226. INT. KANTIN — SIANG

Vira duduk di dekat kedua murid cowok. Mereka saling tertawa dan bercanda. Vira menyelipkan anak rambut di belakang telinga.

VIRA (V.O)

Kenapa harus di kantin, sih? Disini mah berisik, gue jadi gak bisa nguping pembicaraan mereka!

Vira meminum es teh dan menggigit gorengan dengan sebal.

Fx. Bel jam masuk kelas.

Vira milirik meja kedua siswa.

INSERT: Kedua siswa berdiri, tertawa, lalu berjalan keluar dari kantin.

Vira dengan cepat memasukkan semua gorengan di mulutnya, mengunyah dengan susah payah, menelan paksa, lalu menghabiskan es teh dengan cepat, meletakkan gelas di meja kemudian dia beranjak mengikuti target.

CUT TO

227. EXT. KORIDOR SEKOLAH — SIANG

Vira masih membuntuti dua siswa, dan berpura - pura ikut berjalan.

MURID#1 (O.S)

Jadi kapan gue bisa beli?

MURID#2 (O.S)

Pulang sekolah kita ketemuan di belakang toilet cowok, DEWA anak IPS 3 yang bakal ngasih tau.

Vira berhenti dan berbalik arah, dia berjalan santai menuju kelasnya.

VIRA (V.O)

Dewa IPS 3...

CUT TO

228. INT. KELAS 12 IPA 4 — SIANG

Vira berlari masuk kelas, belum ada guru yang masuk. Dia langsung duduk di bangkunya. Vira merapikan seragam dan rambutnya. Alvaro menoleh ke arah Vira.

BENI (O.S)

Ni dari Cacha...

Beni menyerahkan lipatan kertas di atas meja Vira, lalu Vira menoleh ke arah Beni sambil menaikkan satu alis.

Vira membuka lipatan kertas.

INSERT:

Tulisan di KERTAS: Elu kemana aja? pee pee aja lama bener! Gue kira elu pindah tempat buat jedotin tuh jidat ke wastafel!!!! (Gambar wajah marah)

Vira menoleh ke arah Cacha, lalu meringis lebar. Cacha memiringkan bibirnya sebal.

CUT TO

229. EXT. BELAKANG TOILET COWOK — SIANG, PULANG SEKOLAH

Vira berjalan mengendap - endap.

VIRA (V.O)

Gue udah nunggu ampe sekolahan sepi. Harusnya mereka udah ketemuan sekarang.

Vira mengintip dari pojok tembok toilet cowok.

INSERT:

Tiga murid membelakangi Vira.

MURID#3 (O.S)

Kalau elu mau, gue bisa jual kunci jawaban UN ke elu... Tapi kuncinya gak ready sekarang. Ntar gue kabarin kelanjutannya. Yang pasti, maksimal sebulan sebelum UN, elu udah dapet kuncinya...

Vira kaget, lalu reflek menutup mulutnya. Vira berjalan mundur dengan pelan sambil menoleh ke kanan dan kiri, lalu membalikkan badan dan berlari kencang.

CUT TO

230. INT. KAMAR KOS VIRA — MALAM

Vira berbaring di kasurnya. Dia melihat langit - langit kamar.

VIRA

(Gumam)

Tahun lalu gue denger rumor, kalau ada yang jual kunci jawaban UN. Setelah itu rumor itu ilang. Bener - bener tanpa jejak. Presentase kelulusan tahun lalu 100%. (Beat) Itu artinya, mereka lulus semua. Dan gue gak tau, apakah sebagian dari mereka lulus karena beli kunci jawaban.

Vira mengubah posisi tidurnya jadi miring ke kanan.

VIRA

(Gumam)

Kalau gue beli kunci jawaban, bisa jadi kemungkinannya ketahuannya akan kecil juga. Kayak rumor tahun lalu...

(Menepuk jidat)

Ah... Gue ini mikir apa, kayaknya gue lelah, butuh tidur...

Vira menutup kedua matanya.

CUT TO

231. INT. RUANG GURU — SIANG, NEXT DAY

Sinar matahari masuk melalui jendela. Pak Bayu menghela nafas panjang, lalu memijat pelipisnya. Vira sudah berdiri di depan meja guru sambil menunggu.

PAK BAYU

(Meletakkan buku di meja)

Kayak biasanya ya, Mbak... Tiga hari lagi kumpulkan.

Vira hanya melihat bukunya dengan malas. Lalu melihat Pak Bayu.

VIRA

Pak, saya capek.

Pak Bayu melihat ke arah Vira sebentar.

PAK BAYU

Kalau gitu lima hari lagi kumpulkan di meja saya...

Vira menunduk.

VIRA

Baik. Permisi, Pak.

Vira berjalan meninggalkan meja Pak Bayu tanpa mengambil bukunya. Pak Bayu melihat Vira sambil berpikir dan kebingungan.

CUT TO

232. INT. KAMAR KOS VIRA — PAGI, NEXT DAY

Layar ponsel Vira berkedip - kedip. Vira masih tertidur lelap di balik selimut hingga ke leher. Dia membuka matanya perlahan, matanya menyipit.

Fx. Suara alarm ponsel.

Vira meraba - raba nakas, mengambil ponsel. Vira menekan - nekan tombol di ponsel. Lalu meletakkan kembali ponsel di nakas dangan asal. Layar ponsel masih terbuka.

INSERT:

LAYAR PONSEL: PESAN TERKIRIM: BENI: Gue gak enak badan, gue absen hari ini, surat ijin nyusul.

CUT TO


Bagikan
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Tidak ada komentar