Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
Gue Anak IPA
Suka
Favorit
Bagikan
13. Bagian#13

59. EXT. JALAN RAYA JOGJA — MALAM

FX. Suara kendaraan.

Lalu lalang kendaraan di jalan, terdapat GAPURA Kota Jogja.

CUT TO

60. EXT. JALAN RAYA JOGJA — MALAM

FX. Suara gamelan.

Terlihat Candi Prambanan lalu bergerak maju, terlihat Tugu Jogja.

CUT TO

61. EXT. ALUN - ALUN KERATON — MALAM

Terlihat suasana Jogja di malam hari, lampu kerlap - kerlip. Banyak warung makan di sepanjang jalan. Orang - orang bergerombol, mengobrol, makan bersama. Ada sepasang muda mudi duduk di trotoar. Ada pengamen jalanan.

INSERT:

Warung ANGKRINGAN yang ramai pengunjung.

CUT TO

62. EXT. HALAMAN RUMAH NENEK VIRA — MALAM

Salah satu rumah yang jauh dari jalan raya, ada gang masuk yang lebarnya hanya bisa dilalui oleh satu mobil saja.

Rumah joglo sederhana di pinggiran kota, tanpa pagar, dengan halaman yang kecil.

FX. Suara motor masuk halaman.

Motor berhenti di halaman, Mira dan suaminya, BRATA, turun dari motor. Mira membuka helmnya. RAFI, adik Vira, datang membukakan pintu.

RAFI

Ayah, Ibu, udah pulang? Kok cepet banget?

Mira melihat Rafi dan tersenyum. Brata mematikan mesin motor, memasukkan motor ke garasi.

MIRA

Iya, ini ibu tadi cuma nganterin nasi kucing ke beberapa warung angkringan aja, soalnya hari ini rame banget. Jadi jatah nasi ke warung yang lain udah habis.

Brata dan Mira berjalan masuk rumah, Rafi mengikuti dari belakang.

CUT TO

63. INT. RUANG KELUARGA — MALAM

Ruang sederhana dengan sedikit perabotan. Ada karpet di lantai. Mira mendekati Brata.

MIRA

Makan dulu, Ayah. Tadi 'kan, Ayah pulang kerja langsung anterin ke warung - warung. Belum sempet makan, Ibu buatin teh anget ya...

Brata mengangguk, dan duduk di karpet. Rafi ikut duduk di karpet.

BRATA

(Melihat Rafi)

Nenek sudah tidur?

Rafi mengangguk.

RAFI

Iya, tadi barusan nenek abis minum obat, Yah. Katanya ngantuk, jadi tidur.

BRATA

(Mengangguk)

Bagaimana sekolah kamu?

RAFI

(Tersenyum)

Rafi suka sekolah disini, Yah. Biarpun Rafi anak pindahan, temen - temen pada baik, mereka semua ramah...

Brata mengelus punggung Rafi.

BRATA

Tahun ini kamu sudah kelas 6, belajarlah yang rajin, untuk lanjut ke jenjang SMP, tiap sekolah menentukan standar nilai..

Rafi mengangguk. Mira datang membawa sepiring nasi, beserta lauk dan sayur, juga teh hangat di nampan. Lalu meletakkannya di atas karpet.

MIRA

(Melihat Rafi)

Mau makan lagi, Nak? Itu nasi sama sayurnya masih ada...

RAFI

(Menggeleng)

Enggak, Bu. Masih kenyang... Rafi mau tidur aja, besok biar gak kesiangan ke sekolah...

Mira mengangguk. Rafi beranjak meninggalkan orangtuanya. Brata mulai memakan makanannya. Mira melihat Brata.

MIRA

Besok jadwalnya nenek kontrol, Yah. Kalau Ayah sibuk, nanti Ibu aja yang antarkan.

Brata melihat Mira.

BRATA

(Sambil mengunyah)

Besok ada orderan cetak undangan, Bu. Kemungkinan agak siang Ayah bisa anter...

MIRA

(Lirih)

Kalau di RSUD, berangkatnya kudu pagi, Yah. Pasiennya banyak, antriannya panjang banget kalau datang siang.
(Beat) Kasihan nenek kalau nunggunya kelamaan. Besok biar Ibu aja yang anter, ya...

BRATA

Kalau besok Ibu anterin nenek, pesanan nasi kucingnya gimana? Banyak, 'kan?

MIRA

(Tersenyum)

Besok pagi Ibu cicil buat sayur sama lauknya, nanti sepulang dari rumah sakit tinggal buat nasi, sama bungkus - bungkus dibantuin Rafi. 'Kan malamnya baru diantar. Ayah tenang aja...

BRATA

(Mengangguk)

Iya (Beat) Besok hati - hati berangkatnya ya... Nanti ayah pesankan taksi.

Mira mengangguk. Suasana hening sebentar.

MIRA

Kemarin Ibu udah telepon Vira, kalau jatah bulan depan kita kirim separuhnya dulu...

Brata melambatkan kunyahan, lalu diam dan menghela nafas.

BRATA

Doain aja, Bu. Semoga usaha percetakan Ayah lancar. Ayah bakal berusaha agar ekonomi kita membaik.

Mira mengangguk pelan.

MIRA

Aamiin... Iya, Yah.

BRATA

(Memeluk Mira)

Terimakasih sudah mau menemani Ayah di kala susah, Bu. Ibu juga sampai ambil orderan nasi kucing. Ayah beruntung punya istri kayak Ibu. Semoga usaha kita berkah, Bu.

Mira menahan air mata, membalas pelukan suaminya.

DISSOLVE TO

64. INT. KELAS 12 IPA 4 — NEXT DAY - SIANG

Dua murid sedang duduk berhadapan dengan serius. Alvaro melihat buku dengan wajah datar, sedangkan Vira fokus berpikir. Suasana kelas sepi sepulang sekolah.

ALVARO

Kapan terjadinya peristiwa Tanjung Morawa?

VIRA

(Berpikir)

(Beat) 16 Maret tahun 1963.

Alvaro membalik halaman.

ALVARO

Apa isi dekrit Presiden 5 Juli 1959?

VIRA

Pembubaran konstituante pemilu 1955, pemberlakuan UUD '45 menggantikan UUD Sementara, pembentukan MPRS yang terdiri dari anggota DPR dan utusan daerah/ golongan.

Alvaro melihat Vira.

ALVARO

Kapan kabinet Indonesia dibentuk?

VIRA

(Tersenyum)

2 September 1945.

Alvaro menutup buku, meletakkan di meja. Vira tersenyum penuh kemenangan.

VIRA

(Gembira)

Gimana? Gue bener semua, 'kan? Otak gue ini emang pinter apalan!

Alvaro bersedekap dan menyeringai.

ALVARO

Apa itu operasi Trikora?

Vira diam, senyumnya hilang. Vira mengernyitkan dahi.

VIRA

Pertanyaan elu gak ada di halaman 1 sampai 10. Gak usah curang, lu!

Alvaro menahan tawa.

ALVARO

Kata Pak Bayu, kemungkinan besar pertanyaan seputar sejarah Indonesia. Jadi, gue juga bakal kasih pertanyaan yang tiba - tiba terlintas di otak gue.

Vira menggeram rendah.

VIRA (V.O)

Dasar semena - mena!

ALVARO

Udah, jawab aja semampunya, elu tau kagak?

Vira berpikir, diam sebentar.

VIRA

Gue lupa.

ALVARO

(Tersenyum)

Kapan VOC didirikan di Indonesia?

VIRA

(Cemberut)

Gue gak tau.

ALVARO

(Menaikkan satu alis)

Apa nama kapal Indonesia yang tenggelam di pertempuran Laut Aru ketika melawan Belanda?

Vira memegang kepala dengan kedua tangan. Pusing.

VIRA

(Sebal)

Entah... (Beat) Bisa gak sih, elu kasih pertanyaan lain yang lebih gampang?

Vira mengambil buku di meja dan mengibaskannya di depan Alvaro.

VIRA

(Nada tinggi)

Lagian pertanyaan elu itu, gak ada di halaman yang udah elu tentuin buat gue baca! (Beat) Terus, seenaknya aja gue kudu jawab apa - apa yang melintas bebas di otak elu!

Alvaro tertawa. Vira marah.

ALVARO

(Nada tenang)

Oke - oke (Beat) Gue bakal kasih pertanyaan terakhir yang gampang banget buat elu jawab. Dengerin...

Vira diam, fokus menyimak. Alvaro mencondongkan tubuh kedepan. Melihat Vira dengan tajam.

ALVARO

Hari ini elu bisa 'kan, makan malam di rumah gue?

Vira kaget, melongo. Vira mengerjapkan mata dengan cepat.

VIRA

(Berteriak)

Apaaaa??

CUT TO

65. INT. RUANG TUNGGU BIOSKOP — SORE

Beni duduk sendiri, memainkan ponsel. Dia memakai kaos, celana jeans dan sepatu. Seseorang datang, dan langsung duduk di hadapan Beni.

CACHA (O.S)

Gue kira pintu theaternya udah buka! Lama amat, dah! Si mbaknya perlu gue bantuin buka, kayaknya!

Beni mendongak dan tersenyum.

CACHA

(Cemberut)

Kita tuh mau nonton film apaan, sih?

Beni meletakkan ponsel di tas.

BENI

(Memiringkan kepala)

'Kan kemaren udah gue tunjukin tiketnya ke elu, Cha!

Cacha mengendikkan bahu.

CACHA

Gue gak begitu merhatiin (Beat) lagian kemarin gue tuh emosi banget ama elu.

(Menopang dagu)

(Beat) By the way, gue gak suka film romantis, gue lebih suka film action. Kalau elu nonton film romantis, mending gue balik aja sekarang!

Beni tertawa sambil menutup mulut dengan tangan. Lalu menggeleng.

BENI

Kita nonton film action, kok! Tenang aja.

Beni melihat sekitar sekilas, lalu menoleh ke Cacha.

BENI

Mau gue beliin popcorn?

CACHA

(Menaikkan alis)

Boleh, yang mix bucket, ya.. (Beat) sekalian es krim gelato coklat strawberry yang ukuran jumbo!

Beni mengangguk, dia berdiri dan hendak melangkah. Cacha menarik tas Beni, membuat Beni berhenti, dan menoleh ke Cacha.

CACHA

Eh - eh, jangan lupa sosis sama kentang goreng juga (Beat) ama satu cup java tea!

Beni membuka mulut.

BENI (V.O)

Set dah, ni anak makannya!

Cacha mengibaskan tangan.

CACHA

Sana buruan!

BENI

(Mengangguk)

Iya, tungguin di sini, gue pesenin.

CUT TO

Bagikan
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Tidak ada komentar