Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
Gue Anak IPA
Suka
Favorit
Bagikan
33. Bagian#33

238. EXT. LAPANGAN SEKOLAH — PAGI, NEXT DAY

Lapangan luas dengan rumput hijau. Murid - murid berkumpul di pinggir lapangan mengenakan seragam olah raga. Mereka sedang melakukan pemanasan. Hari itu jadwal pelajaran olahraga untuk kelas 12 IPA 4 dan Kelas 12 IPS 4.

PAK TOMO, Guru olah raga, memimpin di depan.

PAK TOMO

Penilaian ujian praktek PJOK salah satu materinya adalah lari 100 meter, 800 meter, dan 4000 meter. (Beat) Maka, Bapak akan membiasakan kalian berlari mulai sekarang. Untuk permulaan, kalian cukup lari 800 meter dengan rute yang sudah Bapak tentukan...

Fx. Suara keluhan dari siswi.

Rendi berdiri di belakang dan menoleh ke arah murid cewek.

PAK TOMO

Rutenya gampang, kalian cukup berlari tiga kali putaran mengelilingi jalan aspal di komplek sekolah kita...

Fx. Suara keluhan siswi semakin keras.

Alvaro dan Beni menoleh ke arah murid cewek. Sebagian siswa menutup telinganya.

PAK TOMO

(Melihat murid cewek)

Udah udah, grup mbak - mbak ini jangan mengeluh aja! Ayo semangat! Jangan sampai kalah sama mas - mas!

Fx. Suara keluhan siswi tambah keras.

CUT TO

239. EXT. JALAN ASPAL KOMPLEK SEKITAR SEKOLAH — PAGI

Vira dan Cacha berlari pelan beriringan.

CACHA

(Terengah - engah)

Hah hah... (Beat)Gue paling gak suka disuruh lari - lari, gue jadi cepet laper! Hah... Kayaknya kalau pas lari, proses pencernaan gue jadi setengah jam doang!

Vira tertawa dan menoleh.

VIRA

Dimana - mana proses pencernaan tuh 2 jam!

CACHA

(Terengah - engah)

Khusus buat gue hah hah... kalau lari jadi setengah jam!

Mereka berdua tertawa. Rendi berlari menyalip Alvaro dan Beni. Alvaro dan Beni menoleh, Rendi lalu mengurangi kecepatan, hingga berlari di sebelah Vira.

RENDI (O.S)

Elu gak papa, Ra?

Vira dan Cacha menoleh bersamaan ke kanan melihat Rendi.

VIRA

(Bingung)

Ha? Gue? Emang gue kenapa?

RENDI

(Nada lembut)

Larinya pelan aja, hati - hati, liat jalan yang bener jangan ampe kesandung, ntar elu jatuh... Berbahaya.

Vira dan Cacha melongo. Rendi menaikkan kecepatan.

RENDI

Gue duluan...

Vira dan Cacha bengong melihat Rendi berlari di depan.

CACHA

Kayaknya tuh anak kesambet, Ra...

VIRA

Pantes bulu kuduk gue ampe merinding...

ALVARO (O.S)

Ngomong apa dia?

Vira dan Cacha kaget dan menoleh ke kanan melihat Alvaro

BENI (O.S)

Ada apa, ada apa? Ngajak gelud, kah?

Vira dan Cacha menoleh bersamaan ke kiri melihat Beni. Alvaro, Vira, Cacha dan Beni berlari bersamaan memenuhi jalan.

CACHA

(Mendorong Beni kedepan)

Kalian itu dedemit ya? Tau - tau nongol aja! Minggir kalian! Mengganggu pengguna jalan umum!

Beni terdorong kedepan dan lari duluan.

CUT TO

240. INT. RESTORAN — MALAM, HARI YANG SAMA

Salah satu restoran Chinesse food dengan nuansa serba merah. Cacha dan Beni duduk berhadapan. Di meja terhidang menu seafood. Cacha memegang sate udang bakar madu dan memakannya.

CACHA

(Mulut penuh dan bernada mengejek)

Jadi, apakah gerangan yang membuat emak gue nyuruh kita dinner bareng di restoran mehong?

(Menunjuk sate udang)

Udang gede begini, satu tusuk cuma isi 3 biji, pasti mehong 'kan!

Beni memutar bola mata, lalu memasukkan potongan cumi di mulut.

BENI

Napa gak nanya emak lu aja, sih?

CACHA

(Melotot sambil mengunyah)

Jawab aja napa, malah balik nanya!!

Beni kaget sampai menaikkan pundaknya.

BENI (V.O)

Responnya 11 12 ama si Vira, pantes aja kalian berdua klop!

BENI

Ya gue kagak tau! Gue juga tau - tau disuruh emak gue kesini.

Cacha cemberut sambil mengunyah.

CACHA

(Mata menyelidik)

Elu habis ngapain sih, ampe bikin emak gue bangga? Trus nyuruh gue dinner ama elu segala?

Beni diam, lalu menggaruk belakang kepala, pura - pura berpikir.

BENI

Perasaan, gue gak ngapa - ngapain emak elu...

Cacha menatap tajam, Beni menghindari tatapan Cacha.

CACHA

So.. Tadi sebelum kesini, emak nyuruh gue buat ngucapin selamat ama elu. Gue gak tau selamat apaan?

(Mengendikkan bahu)

Kali selamat makan?

Beni diam dan terus memasukkan cumi dalam mulut lalu mengunyah pelan.

BENI

(Cuek)

Iya kali...

Cacha tiba - tiba membanting tusuk sate ke piring.

Fx. Suara bantingan

Beni kaget dan menjatuhkan sendok ke lantai.

Fx. Bunyi sendok jatuh.

BENI

Astaga naga!!

Beni menyum melihat Cacha, lalu memungut sendok dan meletakkan di meja.

CACHA

Elu tuh gak bisa ya, ngomong jujur ke gue?

CACHA (O.S)

Apa susahnya sih tinggal bilang aja? Apa gue kudu marah - marah dulu baru elu mau ngomong jujur? Gue tuh capek tau gak!

Cacha marah, Beni diam dan wajahnya serba salah.

BENI

(Menghela nafas)

Iya, iya... (Beat) Gue ketrima di Polines lewat jalur beasiswa.

Cacha diam, lalu melongo. Kemudian menoleh ke kanan dan melengos.

CACHA

(Lirih)

Pantes aja emak gue bangga ama elu daripada ama gue... (Beat) Yah... Apalah gue yang rata - rata nilai semesteran cuma dapet angka 5...

Beni yang sedang meminum jus tomat, tersedak dan sedikit menyembur. Cacha melihat Beni dengan datar.

BENI

(Mengelap mulut dengan tissu)

Gue gak ada maksud begitu--

CACHA

Iya, gue tau. Selamat ya. Tuh makan yang banyak. Emak gue pesen menu enak nan mahal buat elu.

Beni duduk tidak nyaman dengan bersandar di kursi.

CACHA

(Meminum jus mangga)

Ketrima jurusan apa, lu?

BENI (O.S)

Teknik Elektro

CACHA

(Mengangguk)

Elu daftar Polines sama si Al juga?

BENI

Enggak. Dia gak ikut.

Cacha meletakkan gelas jus, lalu melihat Beni. Cacha melihat Beni dengan tatapan tajam. Beni berusaha mengalihkan pandangan.

CACHA

Gue kira kalian kemana - mana barengan!

BENI

Terus, masa depan kami juga kudu barengan juga?

Cacha melihat Beni dengan serius. Suasana menjadi canggung. Cacha lalu berdehem dan melihat hidangan.

CACHA

(Mengaduk koloke dengan malas)

Gue lihat elu uda jarang banget nempel sana sini ama gebetan elu?

Beni lama terdiam, lalu melihat Cacha. Cacha menoleh, melihat Beni dengan bingung.

BENI

(Menghela nafas panjang)

Benernya... (Beat)Gue nyari perhatian elu dengan nempel sana sini, Cha... Tapi kayanya elu sama sekali gak ngeliat gue... (Beat) Yah... Kayaknya gue udah capek.

Cacha kaget dan tak sengaja menjatuhkan sendok ke lantai.

Fx. Bunyi sendok jatuh.

INTERCUT TO

241. INT. KAMAR ALVARO — MALAM, HARI YANG SAMA

Alvaro duduk menopang dagu sambil melamun. Layar komputer di depannya menyala. Lalu dia berdecak sebal.

ALVARO

(Gumam)

Kenapa masalahnya jadi begini? kenapa Vira harus ikut campur kasus ini? Apa Vira udah nyerah belajar matematika?

(Meletakkan kepala di meja)

Gue tau usaha dia buat bisa ngerjain soal matematika, dia bahkan ampe stres. Terus gue kudu gimana?

Alvaro menghela nafas panjang.

Fx. Bunyi ponsel di meja.

Alvaro mengangkat kepala, lalu mengambil ponsel dan menekannya.

INSERT:

LAYAR PONSEL: PESAN DITERIMA: PAK IMAN: Besok jam istirahat pertama ke ruangan Bapak.

Alvaro membaca SMS, dia mengacak rambutnya dengan gemas.

CUT TO

Bagikan
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Tidak ada komentar