Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
Gue Anak IPA
Suka
Favorit
Bagikan
18. Bagian#18

95.INT. KAMAR KOS VIRA — JAM 8 MALAM, HARI YANG SAMA

Vira bersiap akan tidur, dia sudah mengenakan setelan baju tidur. Berbaring di kasur, menarik selimut hingga dada.

VIRA (V.O)

Gue harus tidur, lupakan kejadian tadi siang. Lupakan, lupakan!

JUMP CUT TO

Pukul 9 malam. Vira masih belum bisa tidur.

INSERT: Bayangan kejadian Vira mencium pipi Alvaro.

Vira berpindah posisi tidur. Miring kanan dan kiri, tengkurap, lalu berbalik lagi.

VIRA

(Geram)

Errggh...

JUMP CUT TO

Pukul 11 malam. Vira duduk di pinggir kasur. Dia menutup muka dengan kedua tangan. Wajahnya merah.

VIRA (V.O)

Ya Tuhan, gue gak bisa tidur!

Vira beranjak, mengambil buku pelajaran di meja. Lalu duduk di bangku, membaca buku.

JUMP CUT TO

Pukul 12 malam, Vira tertidur sambil duduk di bangku. Kepalanya tergeletak di meja. Mulutnya terbuka lebar.

INSERT: Memimpikan kejadian Vira mencium pipi Alvaro.

Vira kaget dan membuka mata, tangannya memegang leher, menelan ludah dengan susah payah. Ia mengambil gelas di sudut meja dan minum, lalu berdiri dan duduk bersandar di kasur.

LATER

Pukul 3 pagi, Vira tertidur di kasur, lalu terjatuh di lantai dengan posisi tengkurap.

Fx. Bunyi bedebam.

Vira kaget dan membuka mata. Pose merangkak. Rambutnya berantakan, matanya kemerahan, dan terengah - engah.

VIRA

(Bingung)

Gue siapa? Ini di mana? Gue lagi ngapain?

INSERT: Mengingat kejadian Vira mencium pipi Alvaro.

VIRA

(Berteriak sambil mengacak rambut)

Kenapa gue masih mimpiin kejadian itu! Argghh!!! (Beat) Petaka! Ini petakaa!!!

CUT TO

96. RUANG MAKAN RUMAH ALVARO — PAGI, NEXT DAY

Alvaro dan keluarganya sedang duduk sarapan bersama. Pram meminum kopinya.

PRAM

Hmm... Kopi Mamah memang tiada duanya...

NITA

(Tersipu)

Papah bisa aja,iihh...

Nita mencubit Pram dengan mesra. Pram memeluk manja. Alvaro menggelengkan kepala, sambil memakan telur rebus.

Fx. Bunyi ponsel Alvaro di meja.

Alvaro melihat sekilas, lalu membuka pesan sms.

INSERT:

PESAN MASUK: VIRA: Gue udah berangkat duluan, elu gak perlu nganter.

Alvaro mengerutkan dahi. Melihat jam di ponsel.

INSERT: Pukul 06.03 WIB

Alvaro melirik jam di dinding.

INSERT: Pukul 06.03 WIB

ALVARO

(Gumam)

Jam enam lebih tiga menit, bukan jam gue yang rusak. (Beat) Berarti otak dia yang baru rusak.

CUT TO

97. EXT. KORIDOR KELAS — PAGI

Vira berjalan dengan malas. Sekolah masih sepi. Vira menguap berkali - kali, ia menutup mulutnya dengan tangan.

VIRA (V.O)

Hari ini rekor! selama 11 tahun gue bersekolah, baru kali ini jam enam kurang, gue uda nyampe. Ampe bantuin dorong pintu gerbang pula, daebakk!

Vira berjalan hingga ke kelasnya.

CUT TO

98. INT. RUANG KELAS 12 IPA 4 — PAGI

Vira masuk kelas, menuju ke kursi Beni dan duduk. Dia meletakkan buku di laci, dan melepaskan tas.

Vira membuka jendela kelas satu persatu, merapikan urutan meja dan kursi sejajar garis lantai, menghapus papan tulis, merapikan meja guru, lalu menyapu.

Kemudian Vira duduk, meletakkan kepala di meja Beni dan tidur pulas.

CUT TO

99. EXT. PARKIR MURID — PAGI

Alvaro mengendarai motor dengan senyum tipis. Dia mengambil posisi parkir seperti biasanya. Dia membuka helm dan meletakkan di spion. Alvaro merapikan rambut di spion satunya dan kaget melihat ke sebelah motornya.

INSERT: Beni duduk di motornya sambil tersenyum jahil.

BENI

(Nada mengejek)

Pagi, Bebeb! Silau kali rona wajahmu hari ini. Ngalahin sang matahari yang bersinar terang benderang di ufuk timur...

ALVARO

Diem lu!

Alvaro turun dari motor diikuti oleh Beni.

BENI

Kenapa gue panggil dari tadi gak nyahut, Beb? Elu pake kaget pas liat gue di sebelah motor elu. Apalagi gue ngeliat real-nya elu benerin rambut, pake tersenyum pula! (Beat) Beb! Elu lagi jatuh cinta! Elu butuh di ruqyah!

Alvaro hanya diam sambil terus berjalan.

BENI

Spill dikit ke gue dong, elu habis ngapain ama Vira!

Alvaro berhenti, lalu membalikkan badan. Beni menaik-turunkan alis.

ALVARO

(Wajah datar)

Gue bilang diem!

Beni manyun, mereka berdua melanjutkan berjalan.

CUT TO

100. INT. RUANG KELAS 12 IPA 4 — PAGI

Cacha baru datang dan melihat Vira tidur di sebelah bangkunya. Cacha menghampiri Vira.

CACHA

(Gumam)

Ni anak, mau sekolah apa mau pindah tidur?

Cacha meletakkan buku dan tas, tak lama kemudian Alvaro dan Beni masuk kelas.

BENI

(Melihat Cacha)

Elu mau sebangku ama Vira?

CACHA

(Memutar bola mata)

Lagian hari ini gak ada mapel matematika, 'kan? Aman dong!

Beni mengendikkan bahu dan duduk di sebelah Alvaro. Cacha duduk di samping Vira. Dia mengamati Vira yang tertidur pulas.

INSERT:

Wajah Vira yang awalnya damai, kini mulai berkerut, lalu bergumam tak jelas. Vira menggeleng pelan dalam tidurnya.

CACHA (V.O)

(Cemas)

Kayaknya si Vira mimpi buruk, gue harus bangunin dia...

CACHA

(Menepuk bahu Vira)

Ra... Bangun Ra...

Vira bergumam lirih, lalu terbangun dan kaget.

VIRA

(Linglung)

Gue siapa? Ini di mana? Gue lagi ngapain?

Cacha melongo dan bingung, Vira dan Cacha saling menatap. Mereka diam. Vira menghela nafas berat.

VIRA (V.O)

(Memijit pelipis)

Gue mimpiin si Al... (Beat) lagi...

Cacha menyentuh pelan pundak Vira.

CACHA

Elu sakit?

Vira menggeleng.

VIRA

Gue cuma kurang tidur, Cha...

ALVARO (O.S)

Kalau gitu tidur aja di UKS.

Vira kaget, menoleh ke arah Alvaro yang sudah berdiri di sebelah Vira. Vira reflek menutup wajah dengan kedua tangan. Wajahnya memerah.

Beni menaikkan satu alis.

VIRA

(Memalingkan wajah)

E- enggak, gue gak papa...

Alvaro menyentuh dahi Vira dengan telapak tangan kanan.

ALVARO

(Wajah datar)

Dahi elu agak anget, elu pusing gak? Wajah elu juga agak pucet. Elu yakin gak mau ke UKS?

Badan Vira kaku.

VIRA

Gu- gue gak papa...

ALVARO

(Memegang pundak Vira)

Ayo gue anterin ke UKS...

Beni menggelengkan kepala menahan tawa, lalu menarik Alvaro menjauh.

BENI

(Menengahi)

Beb... Elu gak denger? dia bilang gak papa... Udah, elu gak usah over, deh! Gue jadi cemburu nih, Beb, tolong ngertiin perasaan gue, dong!

Beni tersenyum dan melirik Vira penuh makna, lalu mendorong bahu Alvaro agar duduk di bangkunya.

CUT TO

101. INT. KELAS 12 IPA 4 — PULANG SEKOLAH

Alvaro duduk di depan Vira sambil bersedekap.

ALVARO

(Wajah datar)

Seharian ini gue liat, elu berusaha ngehindarin gue...

VIRA (O.S)

Ah enggak, itu cuma perasaan elu aja...

ALVARO

(Wajah malas)

Elu juga gak mau ngobrol ama gue.

VIRA (O.S)

Yaela, ini gue lagi ngobrol 'kan, ama elu...

ALVARO

(Sebal)

Ck! Elu juga demen memalingkan muka kalau liat muka gue.

VIRA (O.S)

Masak... sih...

ALVARO

(Menahan marah)

Kalau gitu, liat muka gue, kalau gue lagi ngomong!

Vira duduk di depan Alvaro, dipisahkan oleh meja. Vira menunduk, wajahnya merah, satu tangannya menutupi dahi.

Alvaro meletakkan kepala di meja. Mencoba melihat Vira yang semakin menunduk.

ALVARO

Tuh 'kan, gue bilang juga apa? Sejak elu sms gue pukul 06.03 we-i-be (Beat) gue uda yakin kalau ada yang konslet ama otak elu!

Vira mendecih.

VIRA

Uda lanjutin aja sesi tanya jawabnya, gue bakalan dengerin pertanyaan elu!

Alvaro melotot lalu menutup buku.

ALVARO

Elu kenapa?

VIRA

(Mengehela nafas)

Gue gak papa, gue capek terus - terusan jawab pertanyaan yang serup--

ALVARO

Elu jijik ama gue? Makanya gak mau liat gue?

Vira menurunkan tangannya, menengadah, melihat Alvaro.

VIRA

(Bingung)

Siapa bilang?

Alvaro dan Vira saling menatap lama.

ALVARO

(Memiringkan wajah)

Elu yang bilang suruh lupain kejadian kemaren, kenapa elu juga yang ingat - ingat?

Vira tercekat dan berdiri. Vira mengambil buku di depannya dan memukul Alvaro.

VIRA

(Wajah merah)

Diem, lu! Gue malu, bego'! (Beat) Gue malu ketemu sama elu, apalagi ngobrol! Dasar gak peka!

Alvaro tertawa pelan.

ALVARO

(Menangkis dengan tangan)

Ra... Kalau elu ngomong begitu, (Beat) seakan - akan gue cowok pertama yang elu cium. Elu hiperbolis banget, sih.

Vira berhenti memukul Alvaro, wajahnya kaku. Alvaro menoleh dan kaget.

ALVARO

Ra... jangan bilang kalau gue cowok pertama yang elu cium?

Vira diam. Mengedipkan mata dengan cepat.

ALVARO

(Menutup mulut dengan tangan secara dramatis)

Bukannya... Kemarin elu udah pacaran ama Rendi? Kalian gak pernah ciuman?

Vira meletakkan buku dengan cepat, lalu mengambil tas dan berlari keluar kelas.

ALVARO

Ra...? Raa!

Alvaro mengejar Vira keluar kelas.

INSERT:

Rendi yang berdiri di dekat jendela kelas IPA mendengarnya, lalu mengepalkan kedua tangannya.

Bagikan
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Tidak ada komentar