Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
Gue Anak IPA
Suka
Favorit
Bagikan
36. Bagian#36

249. INT. RUANG TAMU KOS MELATI — SIANG, NEXT DAY

Vira melihat buku tebal yang diletakkan Alvaro di meja ruang tamu. Vira melotot.

INSERT:

JUDUL COVER: Kumpulan soal ujian matematika Tahun 1998 - 2006

ALVARO

Mulai saat ini, dengerin gue baik - baik. Gue bakal ngajarin elu sampai dekat waktu UN. Karena soal UN itu tipe pilihan ganda, gue kasih elu rumus cepetnya.

Alvaro membuka buku di meja.

ALVARO

Yang pertama, apalin tipe soalnya.

(Mengetuk buku di meja)

Yang kedua, gunain rumus hack yang udah gue ringkasin disini. (Beat)Ketiga, kalau elu masih gak nemu jawabannya, masukin aja masing - masing jawaban ABCD kedalam soal.

Vira mendengarkan dengan seksama.

ALVARO

Gue kasih contoh caranya...

Vira melihat tulisan Alvaro dengan fokus.

CUT TO

250. INT. KELAS 12 IPA 4 — SIANG, PULANG SEKOLAH, 3 HARI KEMUDIAN

Vira sibuk mengerjakan soal di bangku, sedangkan Alvaro mengajari Vira sambil menyuapinya dengan gorengan.

CUT TO

251. INT. RUANG PERPUSTAKAAN — SIANG, JAM ISTIRAHAT, AWAL BULAN MARET 2007

Alvaro menerangkan contoh soal, Vira mengangguk - angguk. Alvaro membuka buku paket di meja, lalu menujuk barisan rumus.

CUT TO

252. EXT. TERAS KOS MELATI - PAGI, 3 HARI KEMUDIAN

Alvaro dan Vira duduk di lantai beralaskan tikar. Vira berpikir dan menjawab, Alvaro menggeleng pelan. Alvaro membuka lipstik dan mencoret pipi Vira. Vira cemberut.

CUT TO

253. INT. KAMAR KOS VIRA - MALAM, SEMINGGU KEMUDIAN

Vira mengerjakan soal di meja belajarnya, dia menguap, lalu menulis lagi.

CUT TO

254. EXT. KORIDOR DEPAN KELAS 12 IPA 4 - SIANG, SEMINGGU KEMUDIAN

Alvaro dan Vira duduk di pinggir koridor, Alvaro menempelkan potongan kertas di jidatnya, Vira menjawabnya, lalu Alvaro mengganti kertas, Vira berpikir sebentar dan menjawab.

CUT TO

255. INT. KELAS 12 IPA 4 — SIANG, PULANG SEKOLAH, SEMINGGU KEMUDIAN

Vira meletakkan kepala di meja. Alvaro diam di sebelahnya.

VIRA

Entah kenapa hari ini gue males banget, Al... (Beat)Gue Capek. Lemah. Letih. Lesu. Lunglai. Tak bertenaga. Pengen rebahan. Pengen ngemil. Pengen marah. Pengen tidur. (Beat) Gue lagi entahlah...

Alvaro memutar bola mata.

ALVARO

Masalah elu kompleks banget.

VIRA

(Mengurut pinggang)

Kayaknya gue PMS deh, Al...

Alvaro menutup buku dan memasukkan dalam tasnya.

ALVARO

Kalau gitu, kegiatan hari ini kita skip aja... Besok kalau elu udah agak baikan, kita mulai lagi. Gak perlu dipaksain.

Vira duduk bersandar dan melihat Alvaro.

VIRA

Tapi pikiran gue gak tenang, Al. Rasa - rasanya kalau gue skip belajar matematika, gue langsung mengalami kemunduran!

Alvaro menggeleng pelan.

ALVARO

Itu cuma perasaan elu aja...

VIRA

(Mengerutkan dahi)

Serius, Al! Gue ngrasa begitu!

ALVARO

Elu parno, Ra...

Vira menggeleng, lalu merebut tas Alvaro dan mengambil buku.

VIRA

Ayo kita mulai...

Alvaro hanya diam.

VIRA

Ayo, Al! Elu katanya mau bantuin gue...

Alvaro masih diam.

VIRA

Gue pengen lulus UN, Al! Nilai gue kudu bagus, 'kan, kalau mau lulus?

ALVARO

(Mengambil buku di tangan Vira)

Elu capek, Ra... Kita lanjutin besok aja ya...

VIRA

Al! Elu gak ngerti perasaan gue!

Alvaro diam. Vira menahan marah.

ALVARO

Elu sekolah buat apa?

VIRA

(Beat)... Buat belajar, biar pinter, dapet nilai bagus. Biar jadi orang sukses!

ALVARO

(Menggeleng)

Sekolah itu buat cari ilmu, bukan nilai. Ilmu itu lebih berguna buat hidup kita.

VIRA

(Melengos)

Dari dulu, tiap kali anak sekolah selalu ditanya, sekolah buat apa? Buat belajar, biar pinter, dapet nilai bagus! Dapat rangking! (Beat) Terus kalau nilainya gak bagus, berarti gak belajar, berarti gak pinter! Ntar gak sukses!

ALVARO

Bukan kaya gitu... (Beat) Kesuksesan idup elu, bukan ditentukan dari angka yang tercetak di selembar kertas. (Beat) Nilai sekolah gak bisa dijadikan patokan kalau seorang itu pinter atau enggak. Nilai juga gak bisa jadi patokan elu berilmu atau enggak. Nilai bukan segalanya.

VIRA

(Menggebrak meja)

Elu gak ngerti posisi gue, Al! Nasib gue sekarang ditentukan oleh nilai yang elu anggep bla bla bla bla dan bukan segalanya!

Alvaro dan Vira diam. Tangan Alvaro terulur memegang jari Vira. Vira menepis dan berdiri.

VIRA

Kalau elu gak mau, gue mau belajar sendiri aja! Elu gak perlu ngajarin gue!

Vira berjalan keluar kelas. Alvaro berdiri dan mengejar Vira.

ALVARO

Bukan gitu, Ra... Ra!!

CUT TO

256. EXT. PARKIR MURID - SIANG, PULANG SEKOLAH, 2 HARI SETELAH BERANTEM

Alvaro menaiki motor, lalu memakai helm. Beni mengetuk kotak speedometer motor Alvaro. Alvaro menoleh. Beni berdiri di samping motor.

ALVARO

Kenapa?

BENI

Elu ama Vira lagi marahan? Gak biasanya si Vira dua hari berturut duduk ama Cacha. Mana pas pelajaran Pak Bayu lagi. Kalian juga gak ngobrol.

Alvaro diam dan menyalakan mesin motor. Beni segera memutar kunci motor Alvaro. Mesin mati.

ALVARO

Dia yang marah, bukan gue.

BENI

Nah dia yang marah, elu ikut diem. Kalian 'kan jadi diem - dieman.

ALVARO

(Mengusap hidung)

Ya gue bingung kudu ngapain.

BENI

Rumusnya anak cewek tuh, mau elu salah atau kagak, elu tetep salah. Jadi mending elu telan aja fakta yang sebenarnya, dan minta maap ama dia.

Alvaro dan Beni saling memandang.

CUT TO


Bagikan
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Tidak ada komentar