Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
Gue Anak IPA
Suka
Favorit
Bagikan
15. Bagian#15

73. INT. RUANG KELUARGA ALVARO — MALAM

Pram dan Nita duduk bersebelahan. Wajah Pram sedih, dan Nita masih sedikit terisak.

PRAM

(Melihat Nita)

Besok pagi - pagi kita berangkat ke Jogja, Mah. Kita antar sekalian Vira ke sana. Hari ini biar Vira tidur di sini dulu...

NITA

(Mengangguk)

Iya, Pah. Untung aja hari ini Vira makan malam di sini, coba kalau Vira masih di kos. Pasti gak akan ada yang tau kalau dia pingsan, dapat kabar duka dari ibunya...

Alvaro memasuki ruangan dan duduk di salah satu sofa.

NITA

(Melihat Alvaro)

Besok kamu sama Vira ijin sekolah dulu ya, kita akan ke Jogja...

ALVARO

(Mengangguk)

Iya, Mah... Nanti Al buat surat ijin ke walikelas...

PRAM

(Berdiri)

Papah mau bereskan urusan kantor sebentar, tolong tengok keadaan Vira sebelum Mama tidur...

NITA

Iya, Pah...

Pram keluar ruangan, diikuti oleh Alvaro dibelakang. Nita duduk di sofa sambil menggenggam kedua tangan di dada.

CUT TO

74. EXT. PEMAKAMAN UMUM — SIANG

Suasana gerimis halus, awan mendung. Keluarga Brata dan keluarga Pram, beserta tetangga dan warga melihat proses pemakaman. Mereka mengenakan pakaian serba hitam.

Tampak jasad nenek dimasukkan di liang lahat, kemudian warga mengubur dengan tanah. Brata, Mira dan Vira menabur bunga di atas makam nenek.

CUT TO

75. INT. RUMAH NENEK — SIANG SETELAH PEMAKAMAN

Vira duduk di ruang tamu ditemani oleh Mira dan Nita. Beberapa tetangga masih datang dan pergi untuk melayat. Mereka saling bersalaman.

Brata dan Pram duduk di sisi depan, Alvaro dan Rafi sibuk menata air mineral di meja tamu.

CUT TO

76. EXT. TERAS RUMAH NENEK — MALAM

Malam gelap. Suasana rumah ramai adanya pengajian, membacakan ayat suci bersamaan.

Fx. Suara sekumpulan orang mengaji.

CUT TO

77. EXT. HALAMAN RUMAH NENEK — MALAM,SETELAH PENGAJIAN

Keluarga Pram berpamitan dengan Keluarga Brata. Pram memeluk Brata dengan erat, Nita juga memeluk Mira.

Alvaro hanya melihat Vira yang masih berdiri diam dan menunduk. Matanya sembab.

ALVARO (V.O)

(Bingung)

Ahh... Gue kudu ngomong sesuatu... Tapi gue bingung mau ngomong apa di depan cewek habis nangis...

Alvaro menghela nafas, keduanya hanya diam. Akhirnya Alvaro menepuk pundak Vira dengan pelan.

ALVARO

Gue tau kalau elu kuat, Ra... Gue yakin elu gak papa...

Vira yang awalnya menunduk, lalu memandang Alvaro.

VIRA

(Mengangguk)

Makasih atas semuanya, Al...

Nita berjalan mendekati Vira dan memeluk erat.

NITA

(Lirih)

Yang sabar ya sayang...

Vira mengangguk dan tersenyum tipis.

VIRA

Makasih sudah anterin Vira ke Jogja, Tan..

NITA

(Lirih)

Itu udah tugas Tante...

Keluarga Pram memasuki mobil dan berlalu.

CUT TO

78. INT. KAMAR VIRA DI JOGJA — SIANG, SEMINGGU KEMUDIAN

Vira melipat pakaian dan memasukkannya di tas punggungnya, Mira memasuki kamar.

MIRA

(Menyerahkan bungkusan plastik)

Ini makanan ringan buat kamu bawa selama perjalanan, Nak...

VIRA

(Tersenyum)

Makasih, Bu...

MIRA

(Cemas)

Kamu yakin mau ke Semarang sendiri? Gak mau nunggu ayah sama ibu anterin besok lusa? (Beat) Gak lama kok, lusa kami anterin, Nak. Tunggulah sebentar lagi di sini...

VIRA

(Menggeleng)

Vira harus balik ke Semarang, Bu, Vira sudah ketinggalan banyak pelajaran. Oh iya, Vira juga mau ikut lomba sama Al...

VIRA (O.S)

Jadi... Banyak yang harus Vira persiapkan dan kejar. Ibu sama Ayah gak perlu anterin Vira, Ibu istirahat saja di rumah...

Mira memeluk erat Vira, kemudian mengangguk pelan.

MIRA

Hati - hati di jalan, Nak. Jaga kesehatanmu di sana...

VIRA

(Membalas pelukan)

Iya, Bu...

CUT TO

79. EXT. TERMINAL JOGJA — SIANG

Mira dan Rafi mengantar Vira ke terminal, mereka saling melambaikan tangan.

CUT TO

80. INT. BIS ANTAR KOTA — SIANG

Vira duduk di kursi depan, memangku dan memeluk tas punggung, suasana bis sedikit sepi. Tidak banyak penumpang. Bis melaju dengan sedang.

Masuk pengamen jalanan dan berdiri di depan.

PENGAMEN#1

(Tersenyum)

Permisi, bapak sopir. Siang ibu - ibu, bapak - bapak, mas - mas dan mbak - mbak sekalian. Mohon maaf jika kami mengganggu ketenangan perjalanan anda...

PENGAMEN#2

Perkenankan kami pengamen jalanan, kami mengamen demi sesuap nasi, semoga berkenan dengan lagu yang kami bawakan...

FX. Pengamen memainkan gitar dan menyayikan lagu Opick berjudul Bila Waktu T'lah Berakhir...

PENGAMEN#1

Bagaimana kau merasa bangga. Akan dunia yg sementara. Bagaimanakah bila semua hilang. Dan pergi meninggalkan dirimu...

PENGAMEN#2

Bagaimanakah bila saatnya. Waktu terhenti tak kau sadari. Masihkah ada jalan bagimu. Untuk kembali mengulangkan masa lalu...

Vira memalingkan wajah ke jendela, sambil menahan tangis.

VIRA (V.O)

(Menahan sesak di dada)

Maafin Vira, Nek... Vira menyesal gak pulang ke Jogja ketika libur semesteran kemarin. Andai Vira tau, kalau saat itu adalah kesempatan terakhir Vira bertemu nenek, Vira pasti akan memilih pulang...

CUT TO

81. EXT. PINGGIR JALAN SEMARANG — SORE

Vira turun dari bis, wajahnya sedih, ia melirik jam tangannya.

INSERT: Pukul 16:15 WIB.

Vira menengok ke kanan dan kiri, lalu menyebrang jalan. Dia berjalan pelan ke arah angkutan umum yang berhenti menunggu penumpang.

ALVARO (O.S)

(Menepuk pundak Vira)

Gue uda nungguin elu dari tadi...

Vira kaget, lalu membalikkan badan.

VIRA

(Terbata)

A-Al?

ALVARO

(Wajah datar)

Iya?

VIRA

(Bingung)

Alvaro?

ALVARO

(Wajah datar)

Iya...

VIRA

Anu... Kok elu bisa di sini?

ALVARO

Mau jemput elu...

VIRA

(Bingung)

Maksudnya, kok elu tau gue di sini? Kan gue gak ngabarin elu? Atau jangan - jangan elu nanya emak gue, kalau hari ini gue ke Semarang? Atau gimana?

Alvaro diam, lalu memakaikan helm pada Vira. Kemudian menggandeng Vira menuju ke arah motornya yang di parkir di depan toko.

ALVARO

Gue tau elu gak papa...

Vira diam dan melongo.

ALVARO

Elu belum makan, 'kan? Mau makan apa?

VIRA

(Bingung)

Haa???

ALVARO

Gue lagi baik hati nih, mau nraktir elu... Elu mau makan apa?

VIRA

Haaa???

Alvaro mendecih pelan.

ALVARO

Biasanya kalau cewek ditanya makan, harusnya elu jawab 'terserah!', bukan haa hee haa hee... Oneng!

Vira tertawa. Alvaro memakai helm sambil melihat Vira. Mereka berdua menaiki motor dan melaju di jalanan.

DISSOLVE TO

Bagikan
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Tidak ada komentar