Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
Gue Anak IPA
Suka
Favorit
Bagikan
30. Bagian #30

218. EXT. JENDELA GEDUNG SERBA GUNA — SIANG, HARI YANG SAMA

Fx. Suara murid riuh.

Murid - murid memadati jendela gedung serba guna. Vira dan Cacha berlarian. Mereka berdua berdesakan di jendela. Vira melihat ke dalam ruangan.

INSERT: Murid berdiri di ruangan, Pak Yanto, beberapa guru dan satpam berdiri di depan. Terlihat pipi Alvaro lebam.

Vira kaget, lalu reflek berteriak.

VIRA

Alvaro!!!

ANGGI (O.S)

Kak Alvaro!!!

Vira kaget dan menoleh ke kanan.

INSERT: Anggi ikut kaget dan menoleh ke kiri, wajahnya terlihat salah tingkah.

SISKA (O.S)

Rendiii!!!

Vira kaget dan menoleh ke kiri.

INSERT: Siska tampak panik.

PAK YANTO (O.S)

Anak - anak yang di luar ayo masuk ke dalam kelas masing - masing! Ini bukan tontonan!

Satpam dan guru mengusir murid yang berjubel. Vira dan Cacha berjalan pelan kembali ke kelas.

CUT TO

219. INT. RUANG TAMU RUMAH ALVARO — SORE

Vira duduk di sofa ruang tamu sambil bersedekap dengan wajah jutek. Dia melihat ke arah Alvaro yang duduk di sofa depannya. Alvaro bersandar dan menoleh ke arah lain. Di meja terdapat baskom berisi air es dan lap.

VIRA

Elu gak papa?

ALVARO

Hmm... Iya gak papa.

VIRA

Napa gak liat gue?

Alvaro diam.

ALVARO

Ah... Leher gue... (Beat) agak sakit kalau nengok ke arah situ.

Vira beranjak dari sofa dan duduk di sebelah Alvaro. Alvaro kaget dan melihat Vira di depannya.

VIRA

Jadi kalau nengoknya kesini, leher elu gak sakit?

Alvaro gelagapan dan mengangguk pelan. Vira melihat wajah Alvaro dengan seksama sambil mengerutkan dahi.

VIRA

(Berdecak sebal)

Kurang ajar banget tuh si Rendi, dia mukul wajah elu ampe kayak gini! Wajah tampan elu jadi ternoda!

Wajah Alvaro memerah, Alvaro menahan malu.

VIRA

Cacha bilang elu dipukulin ama Rendi, terus kenapa elu gak mukul balik? Wajah Rendi tadi gue liat baik - baik aja! Elu harusnya mukul dia juga!

VIRA (O.S)

Elu kan sabuk hitam karate, sabuk hitam pencak silat, sabuk biru taekwondo, ikutan kick boxing juga. Kenapa tuh beladiri sama sekali gak guna pas saat - saat seperti itu!

Alvaro tersenyum lebar, lalu mengaduh memegang pipinya. Vira kaget dan buru - buru mengambil lap di baskom dan memerasnya. Lalu menempelkan lap di pipi Alvaro.

VIRA

(Berdecak)

Ck! Besok gue bakal kasih pelajaran ama si Rendi!

ALVARO

Gue ama dia kena skors 2 hari... Elu gak usah repot - repot kasih dia pelajaran.

VIRA

Elu yang bonyok, kenapa hukuman kalian sama? Gak adil banget! Harusnya elu bikin bonyok juga pipi dia biar impas!

Alvaro tersenyum tipis.

ALVARO

Gue gak mukul, tapi gue yang menang.

Vira mengerutkan dahi dan kebingungan.

VIRA

Elu tuh ngomong apa, sih? Gak ngerti gue!

Vira menempelkan lap di pipi sebelahnya, Alvaro hanya diam sambil melihat Vira.

CUT TO

220. INT. KAMAR RENDI — MALAM

Rendi tidur telentang di kasurnya. Lengan kanan berada di dahinya. Dia melihat langit - langit kamarnya.

FLASHBACK

221. INT. RUANG SERBA GUNA - SIANG

Rendi berdiri di samping Alvaro, di belakang ada murid lain yang berdiri. Rendi melirik Alvaro dengan sebal.

VIRA (O.S)

Alvaro!!!

ANGGI (O.S)

Kak Alvaro!!!

Alvaro dan Rendi menoleh ke arah jendela.

RENDI

(Berbisik)

Habis permainin Vira, elu mau selingkuh ama ketua OSIS? Hebat ya, elu! Habis manis sepah dibuang!

SISKA (O.S)

Rendi!!!

Rendi kaget dan menoleh jendela.

ALVARO

(Berbisik)

Cewek Lu cemas, tuh! Gak taunya elu masih mikirin Vira, yang jelas - jelas udah milih gue!

Rendi berdecak sebal.

PAK YANTO (O.S)

Anak - anak yang di luar ayo masuk ke dalam kelas masing - masing! Ini bukan tontonan!

PAK YANTO

(Bersedekap melihat murid)

Salah satu dari kalian, beri saya alasan kenapa bisa tawuran di lingkungan sekolah? Memalukan! Kalian ini kelas 12!

Semua murid terdiam. Pak Yanto melihat Alvaro dan Rendi bergantian.

PAK YANTO

(Wajah marah)

Saya dapat laporan kalau yang memulai perkelahian adalah Alvaro dan Rendi. Kalian berdua itu teladan sekolah! (Beat) Alvaro mantan ketua OSIS dan juara 1 paralel IPA, Rendi kapten tim basket dan memenangkan pertandingan. Sekarang kalian berdua, jelaskan apa permasalahannya?

Alvaro dan Rendi saling memandang.

ALVARO

(Melihat Pak Yanto)

Maaf, Pak, kami hanya salah paham.

Pak Yanto mengerutkan dahi.

PAK YANTO

(Melihat Rendi)

Apa benar itu, Rendi?

RENDI

Benar, Pak.

SISWA IPS (O.S)

Anak IPA mulai duluan, Pak! Mereka curang pas lomba sepak bola 17- an!

SISWA IPA (O.S)

Kami gak mulai duluan, Pak! Mereka yang pertama memprovokasi!

SISWA IPS (O.S)

Huuu, alesaaaannn, curang curang!

SISWA IPA (O.S)

Huuu, kalah ngambek!

Fx. Suara siswa gaduh saling menyalahkan.

Alvaro dan Rendi hanya diam.

BENI (V.O)

(Menepuk jidat)

Ya ampun, penghuni kebun binatang ini! Pening gue!

Yosa hanya diam menunduk. Pak Yanto mengetuk meja.

Fx. Suara keras ketukan meja.

PAK YANTO

Diam semuanya!!!

(Melihat Alvaro dan Rendi)

Coba kalian berdua jelaskan, kesalahpahaman apa yang terjadi?

Alvaro dan Rendi saling memandang. Mereka berdua diam. Tak lama kemudian, Rendi mengeluarkan bungkus choki - choki yang terkoyak.

RENDI

(Lirih)

Kami... (Beat) kami...rebutan choki - choki Pak...

Semua orang di ruangan kaget. Suasana ruangan jadi hening. Salah satu siswa yang berdiri di belakang syok hingga jatuh terduduk.

Fx. Bunyi berdebam.

Yosa hanya menggelengkan kepala pelan sambil memijit tangannya yang sakit.

BENI (V.O)

(Menghela nafas)

Sumpah, si kambing satu ini, alesannya bikin orang naik darah! Tau gitu gue tonjok sekali tuh idung dia!

Pak Yanto melihat Alvaro dan Rendi bergantian, dengan tatapan menyelidik.

INSERT:

Kedua tangan Rendi penuh coklat, saku dan celananya belepotan coklat. Krah seragam dan saku seragam Alvaro bercak coklat, di sudut bibir Alvaro ada sisa coklat.

Pak Yanto memijat pelipis dengan tangan kanan sambil menggelengkan kepala.

BACK TO SCENE

222. INT. KAMAR RENDI — MALAM

Rendi mengusap wajah dengan kasar, lalu menghembuskan nafas panjang.

RENDI (V.O)

Kalau gue bilang alasan sebenarnya di depan semua orang, Vira pasti bakal di bully, dia dibenci banyak orang, dia gak akan kuat nanggung malu, lalu kemungkinan terbesarnya... (Beat) dia bakal dikeluarin dari sekolah... Ck! Kurang ajar si Alvaro! Gue bakal pastiin kalau dia bakal tanggung jawab!

CUT TO

223. INT. KELAS 12 IPA 4 — PAGI, 2 MINGGU KEMUDIAN

Suasana kelas hening, salah satu murid menguap. Ada yang menopang dagu, ada yang melamun. PAK HARI, guru Bahasa Indonesia menerangkan di depan kelas.

Vira memperhatikan di depan dengan serius. Pak Hari melihat murid di belakang.

PAK HARI

Saya lihat dari sini, barisan murid paling pojok di belakang sedang sibuk, ya... Kalian sedang nulis apa?

Murid bagian belakang diam dan menutup buku perlahan.

PAK HARI

(Menunjuk beberapa siswa)

Bawa kesini bukunya.

Lima orang murid maju dan menyerahkan buku. Pak Hari melihat buku sekilas.

PAK HARI

Kalian ngerjain matematika di jam tambahan pelajaran saya? Kalian meremehkan mata pelajaran saya? Saya merasa tidak dihargai...

Kelima siswa berdiri di depan sambil diam menunduk. Beni mencatat nama murid di depan sambil menggeleng pelan.

MURID#1

Maafkan kami, Pak. Kami salah.

Pak Hari menumpuk buku LKS siswa di mejanya dan menyuruh mereka kembali ke bangku.

PAK HARI

Besok lagi, jika ada yang tidak berkenan/ tidak serius mengikuti jam tambahan pelajaran saya, tolong jangan masuk kelas saya!

Suasana kelas hening.

CUT TO


Bagikan
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Tidak ada komentar