Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
Gue Anak IPA
Suka
Favorit
Bagikan
7. Bagian#7

35. INT. KELAS 12 IPA 4 — SIANG - HARI YANG SAMA

Suasana kelas hening, semua murid menatap buku di meja. Guru Biologi, BU SEKAR, menerangkan pelajaran.

FX. Bel pulang sekolah.

BU SEKAR

(Menutup buku)

Anak - anak (Beat) Untuk tugas minggu depan, tolong bawa telur ayam mentah ya. (Beat) atau bawa telur bebek juga boleh. Kalau bisa, bawa telur yang sudah dierami. Karena besok minggu depan, kita akan belajar bab embrio!

SEMUA MURID

Baik Buuu!!

Cacha dan Vira menutup buku, lalu memasukkan di tas. Bu Sekar berjalan keluar kelas. Cacha membuka ponsel, matanya melebar. Cacha buru - buru berdiri dan menenteng tasnya.

CACHA

(Tergesa)

Gue duluan ya, Ra! Dapat SMS dari emak nih, disuruh gantiin kasir bentar. Barusan si kasir ijin dadakan gak berangkat! Mana emak gue baru di luar kota!

Vira dan Cacha saling berpandangan.

VIRA

(Mengangguk)

Iya, buruan! Entar keburu ada pembeli!

Cacha memeluk Vira sekilas.

CACHA

Besok gue bawain roti keluaran terbaru dari toko emak gue! Rasanya di jamin nagih! Elu mesti nyoba!

VIRA

(Mengacungkan ibu jari)

Siiipp!

Cacha buru - buru keluar kelas. Beni bersandar di kursi menggaruk rambut, Alvaro memasukkan buku di tas. Beni menatap Alvaro.

BENI

Kapan sih, pemilihan ketua Osis yang baru? Lama bener! Elu kan kudu cepet - cepet di ganti, biar sekolah kita ganti suasana.

Alvaro melengos, Beni tertawa.

BENI

(Meringis)

Kalau ada pemilu 'kan, pasti banyak jam kosong tuh, karena ada class meeting!

Alvaro menggeleng pelan.

ALVARO

Baru juga masuk sekolah 2 hari, uda pengen jam kosong aja! Elu lagi bosen?

BENI

(Menghela nafas)

Jadi ketua kelas ternyata capek, pulang sekolah masih suruh kumpul, gimana gak bosen gue! Mana ketua kelas 10 sama 11 kebanyakan cowok semua, ada ceweknya beberapa sih. Tapi gak ada bening - beningnya!

ALVARO

(Mendecih)

Kenapa sih otak elu isinya cewek mulu? Buruan sana ngumpul, jangan mencoreng nama baik kelas!

Beni melengos, lalu menoleh ke kiri, melihat Vira.

INSERT: Vira menumpahkan tasnya di meja, mencari sesuatu dengan serius.

Beni menoleh pada Al, lalu memasang wajah tengil.

BENI

(Berbisik)

Otak elu isinya juga Vira mulu, kan? (Beat) Iya, iya! Gue gak akan ganggu quality time elu ama Vira! Mumpung gak ada si Cacha, tuh!

Alvaro melengos pada Beni, Beni langsung meraih tas dan keluar kelas dengan gerlingan nakal.

Vira masih mencari sesuatu, dia berjongkok di bawah meja, menoleh ke kanan dan kiri.

VIRA (V.O)

(Bingung)

Duh, kemana tadi gue taruh? Gue lupa! Padahal belum gue catet nomor kontaknya!

Alvaro berdiri, menghampiri Vira yang masih berjongkok di bawah meja. Alvaro menyodorkan pamflet.

ALVARO

Elu nyari ini, Ra?

Vira menoleh ke arah Alvaro. Vira melihat pamflet yang masih di pegang Alvaro. Vira berdiri, meraih pamflet.

VIRA

(Membaca)

Eh, iya Al! elu nemu dimana?

ALVARO

Tadi jatuh di kursi, pas elu balikin buku paket.

VIRA

Oh... Pantes gue cariin kemana - mana gak nemu. Makasih, Al.

ALVARO

(Mengangguk)

Hmm...

Vira menghela nafas, duduk di kursi, menatap pamflet. Lalu memberesi tas. Alvaro masih berdiri, menatap Vira, lalu Alvaro mendekat, kedua tangannya bertumpu pada meja.

ALVARO

(Wajah serius)

Ada lomba Cerdas Tangkas di Kampus Beta, dalam rangka hari kemerdekaan 17 agustus.

Vira menautkan alis, matanya berkedip cepat. Vira menatap Alvaro.

VIRA

(Bingung)

Maksud elu?

Alvaro bersedekap.

ALVARO

Syarat minimal harus di ikuti 2 peserta. Hadiah utama selain tropi ada uang sebesar 1 juta.

(Menghela nafas)

Itu pun kalau elu mau.

Vira diam sambil berpikir, lalu berdiri mendadak.

VIRA

Gue mau kalau sama elu!

Alvaro menaikkan satu alis, menahan tawa.

VIRA (V.O)

(Malu)

Ya ampun! Omongan gue barusan ambigu banget!

RENDI (O.S)

Ra...

Alvaro diam. Alvaro dan Vira menoleh ke pintu.

INSERT: Rendi berdiri mematung, menatap Alvaro dan Vira bergantian.

Vira melongo, suasana menjadi canggung. Alvaro berjalan, mengambil tas di kursi, menyampirkan di bahu. Alvaro menatap Vira.

ALVARO

Kalau elu mau, elu boleh pulang bareng gue. Gue tunggu di parkir.

Vira diam. Alvaro berjalan ke pintu, melewati Rendi yang berdiri kaku. Alvaro tersenyum pada Rendi. Rendi diam mengepalkan tangan.

CUT TO

36. EXT. HALAMAN KOS MELATI — PULANG SEKOLAH

Alvaro dan Vira berboncengan menaiki motor. Mereka berhenti di halaman kos. Alvaro mematikan mesin, masih duduk di jok. Vira turun dari motor.

ALVARO

Gue belum selesai jelasin mengenai lombanya.

Vira mengangguk, dia berdiri di samping motor. Alvaro berdehem kecil.

ALVARO

Lomba dalam rangka hari kemerdekaan, di ikuti 2 peserta, gue ama elu. Tempatnya di Kampus Beta. Guru yang mendampingi dari sekolah cuma Pak Bayu. Dan kita masih punya waktu 2 minggu sebelum hari H. (Beat) Jadi selama 2 minggu, usahain elu selalu duduk sebangku ama gue...

Vira bersedekap, tertawa.

VIRA

(Tertawa geli)

Haa? Gimana - gimana? Gue harus sebangku terus ama elu? Elu demen banget ama gue, atau gimana? Baru juga sehari gue sebangku ama Cacha!

Alvaro menghela nafas, lalu menempelkan telunjuk di dahi Vira. Mennyentil pelan. Vira mengaduh dan mengelus dahi.

ALVARO

Gak usah kepedean, Lu! Kalau elu mau nemenin gue lomba, dalam 2 minggu kedepan, gue bakal kasih soal materi buat elu kerjain. Gue bakal awasin elu! Jadi elu kudu sebangku terus ama gue!

VIRA

(Melengos)

Iya, iya! Ntar gue bakal belajar serius dalam pengawasan elu, Pak Guru!

Alvaro masih duduk di jok, lalu bersedekap.

ALVARO

Ada satu lagi...

VIRA

(Mengernyit)

Apa lagi?

ALVARO

(Beat) Selama proses itu, gue bakal antar jemput elu ke sekolah. Jadi elu gak ke distract ama si Rendi! Ini wajib, bukan sunnah!

Vira tersenyum manis, lalu mengangguk cepat.

VIRA

Makasih udah bantuin gue ngehindarin Rendi, Al!

Alvaro kaget, tapi langsung bersikap biasa.

ALVARO

(Berdecak)

Siapa juga yang bantuin elu ngehindarin Rendi? Gue cuma gak mau, elu gak fokus ama lomba. Elu harus tanggung jawab ama pilihan elu! (Beat) Gue gak akan mau bagi hasil lomba, kalau elu gak guna di sana!

Vira melengos.

VIRA

(Cemberut)

Tenang aja, gue bakal berguna di sana! Elu jangan ngremehin otak gue!

(Menunjuk Al)

Gini - gini nilai Biologi ama Kimia gue, lebih tinggi dari elu!

Alvaro melengos, mengacak rambut kuncir kuda Vira hingga berantakan.

VIRA

(Memegang kepala)

Akk!!

ALVARO

(Menyalakan mesin motor)

Tiap pagi, gue bakal jemput elu jam setengah 7 tet! Tet ya! Gak pakek L! Elu udah harus stand by di depan sono!

Alvaro menunjuk ke arah Kos, Vira mengikuti arah jari Alvaro.

INSERT: Barisan kursi di depan kos.

VIRA

(Memutar bola mata)

Iyaaaa Paaaakk!! Siaaapp!!

Alvaro hendak pergi.

ALVARO

Gue cabut!

VIRA (O.S)

Tapi gue tetep mau ucapin terimakasih ama elu, Al. Makasih yaa...

FREEZE: Alvaro berhenti dan menatap Vira, Vira tersenyum.

Alvaro tersenyum tipis, mengangguk pelan, lalu pergi. Vira menatap Alvaro hingga menghilang di balik gang. Vira tersenyum, berjalan ma kos.

CUT TO

Bagikan
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Tidak ada komentar