Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
Tomatouch
Suka
Favorit
Bagikan
36. BAG. 36 - PERJUMPAAN (scene#260-265) - END

260. INT. RUANG KAMAR NIKI — SORE

NIKI dan VERA sama-sama duduk di tempat tidur. DIAN di kursi, dan ANGGI di lantai bersandar ke tempat tidur.


NIKI

(merangkul VERA)

Aku kangen banget tau sama kalian. Aku seneng kalian bisa dateng hari ini.

 

VERA

Sori, ya, Nik. Aku sibuk banget soalnya. Aku juga seneng kitab isa ngumpul di sini.

 

DIAN

(mencibir VERA)

Kamu sih, terima endorse kebanyakan. Jadi bingung sendiri, ‘kan?

 

VERA

(lesu)

Ya, gimana lagi, penghasilanku ‘kan dari sana. Skripsiku sampai mandeg.

 

DIAN

(duduk di tempat tidur)

Aku juga macet nih. Susahnya sambil part time, ya gini. Bentrok jadwal bimbingan sama dosen. (beat) Anggi sih enak, udah dapet kerjaan bulan depan.

 

NIKI

(senang)

Waah, selamat, Nggi! Eh, kabar Raven gimana? Kali ini beneran udah jadian, ‘kan? Masa dari dulu nggak ada kejelasan?

 

ANGGI

(malu-malu dan agak ragu)

Anu … sebenernya …

 

DIAN tidak sengaja melihat benda berkilau di jari ANGGI dan langsung meraihnya.


DIAN

(mengangkat tangan ANGGI)

Nggi! Ini cincin apaan? Dari siapa? Raven?

 

NIKI dan VERA berebut melihat jari manis ANGGI.

 

NIKI

(menatap ANGGI)

Anggi … ini ….

 

ANGGI mengangguk pelan. NIKI, DIAN, dan VERA kegirangan lalu memeluk ANGGI dan mengucapkan selamat.

FADE OUT TO:

261. EXT. RUANG SIDANG NIKI — PAGI

Hari sidang skripsi NIKI.

ANGGI, DIAN, dan VERA menunggu di depan pintu dengan harap-harap cemas. IAN mondar-mandir gelisah sambil membawa buket bunga dan cokelat. Beberapa barang lain dari teman-teman NIKI ada di tas besar di kursi tunggu.

VERA

(cekikikan)

Kak Ian kayak setrikaan aja deh.

 

ANGGI dan DIAN tertawa, sementara IAN tertawa gugup.

JUMP CUT TO:

 

Satu jam kemudian, NIKI keluar dari pintu dengan wajah datar dan tegang. Yang lain ikut tegang dan menunggu. Pelan-pelan NIKI tersenyum lebar.

NIKI

(menatap teman-teman dan kakaknya)

Lulus!

 

Mereka berlima bergantian berpelukan dan memberi selamat.

FADE OUT TO:

262. INT. GEDUNG WISUDA — MALAM

Beberapa minggu kemudian.

Suasana ramai dengan wisudawan yang duduk tertib di kursi bagian depan. Para orang tua yang tampak bangga duduk di kursi belakang, termasuk PAPA NIKI dan MAMA NIKI yang khusus datang untuk acara ini. IAN dan teman-teman NIKI juga terlihat hadir di antara undangan.

Prosesi wisuda berjalan lancar dan diakhiri foto bersama. Foto NIKI dan keluarganya, lalu foto NIKI dan teman-temannya. Mereka terlihat bahagia.

FADE IN TO:

263. INT. TOKO IAN — SIANG

Beberapa bulan kemudian.

IAN sedang mendata stok barang di komputer dengan dua pegawainya.


SFX: suara pintu terbuka.


IAN tertegun melihat siapa yang datang.

NIKO

(mendekati IAN dan tersenyum)

Apa kabar, Kak?

CUT TO:

264. EXT. TOKO IAN — SIANG

IAN dan NIKO duduk di kursi tampak selesai bicara.


IAN

(menatap NIKO)

Kamu serius?

 

NIKO

(mengangguk)

Iya.

 

IAN

(menghela napas)

Setelah sekian lama, kenapa baru muncul? Selama ini aku berpikir, kalau kamu berani muncul di depanku, tinju ini akan melayang ke mukamu.

 

INSERT: tangan IAN yang mengepal siap meninju.

 

NIKO

(tersenyum)

Kak Ian boleh marah atau pukul aku. Aku memang salah.

 

IAN

Aku sendiri heran kenapa hasrat ingin marah tadi tiba-tiba menguap. (beat) Ya, udah. Aku nggak ikut campur lagi. Aku serahin semua ke kamu.

 

NIKO

(mengangguk dan tersenyum)

Terima kasih.

CUT TO:

265. EXT. GEDUNG KANTOR NIKI — SORE

Pintu gedung terbuka. NIKI diapit seorang laki-laki dan perempuan keluar sambil tertawa.


VITA (24)

Jadi, Edo kamu tolak, Nik?

 

TEDI (23)

Kasian banget si Edo. Lagian dia buru-buru sih. Baru juga kenal, main nembak aja. (beat) Emangnya kamu udah ada pacar, Nik?

 

VITA

(mencibir)

Kamu kepo banget sih, Ted.

 

TEDI

Kan pengin tau. Kalau nggak ada, sama aku mau nggak, Nik?

 

NIKI

Ah, itu …

 

NIKO (OS)

Kiki!

 

NIKI berhenti melangkah. Demikian juga VITA dan TEDI. Mereka bertiga menatap sosok yang berdiri beberapa meter di depan.

 

VITA

(heran)

Kiki? Siapa? Dia manggil siapa?

 

TEDI

(menggeleng)

Nggak tau. Kamu kenal, Nik?

 

NIKI terdiam. NIKO yang sedang tersenyum ada di depannya dengan merentangkan kedua tangan. Satu tangan membawa buket bunga, satu lagi membawa kotak kecil berwarna hitam.

 

NIKO

(tersenyum)

Aku dateng, Ki. Aku udah tepatin janjiku.

 

NIKI perlahan melangkah. Lama-lama makin cepat kemudian berlari. Wajahnya antara bingung, senang, dan kesal.

 

NIKO (CONT’D)

Aku kangen sama kamu. Kamu …

 

NIKI memukul bahu NIKO. NIKO mengaduh dan mencoba menghindar pukulan NIKI.

 

NIKI

(marah dan terus memukul NIKO)

Akhirnya kamu muncul, Niko! Aku mau nagih janjimu yang boleh mukulin kamu sepuasnya! Sialan kamu! Pergi nggak pamit! Nggak ada kabar! Mau bikin aku mati penasaran, hah?!

 

NIKO

(mencoba menghindari pukulan NIKI sambil tertawa)

Aduh! Auw! Ki, sakit, Ki! Kamu nggak seneng ketemu aku? Dengerin aku dulu dong!

 

NIKI

(marah)

Nggak mau! Dasar pembohong! Kamu nggak pernah jujur sama aku!

 

NIKO

(berkelit sebisa mungkin)

Kiki! Stop! Nanti bunganya rusak!

 

NIKI

(memukul dan ingin menangis)

Biarin! Aku nggak peduli!

 

NIKO menarik NIKI ke pelukannya.

 

NIKO

(berbisik)

Kiki, please stop!

 

NIKI terkejut dan mendorong NIKO menjauh, lalu mengamati dari kepala sampai kaki.


NIKI

(bingung)

Kamu … udah sembuh …?

 

NIKO

(mengangguk)

Berkat kamu.

 

Mata NIKI berkaca-kaca.

NIKO (CONT’D)

(mengulurkan buket bunga dan kotak kecil)

Nah, sekarang, kamu terima dulu ini. Tanganku udah pegal dari tadi.

 

NIKI ragu-ragu menerima bunga dan kotak itu.

 

NIKI

(menatap kotak kecil)

Apa ini?

 

NIKO

Buka aja.

 

NIKI membuka kotak yang berisi tomat, mendadak ekspresinya berubah kesal.


NIKI

Tomat? Kamu bercanda?

 

NIKI hendak melempar kotak, tapi NIKO mencegah.

 

NIKO

(panik)

Eh, eh, eh, jangan dibuang! Itu ada …

 

NIKI mengamati kotak itu lagi. Ada lipatan kertas kecil di penutupnya. NIKI membacanya.

 

INSERT: surat kecil berisi tulisan tangan NIKO, “Dari T ke T lagi. Tomatlah jawabannya. Tak perlu menunggu lagi. Aku harus mengatakannya.”

 

MONTAGE:

1. NIKO mendekati NIKI.

2. NIKO mengambil kotak dari tangan NIKI dan mengeluarkan buah tomat merah.

3. NIKO mengeluarkan sesuatu dari sayatan kecil pada tomat.

4. NIKO meraih tangan NIKI lalu memasukkan cincin di jari manis NIKI.

MONTAGE END.

NIKO

(menggenggam tangan NIKI dan tersenyum)

I will marry you, and you’ll be mine forever. Deal?


NIKI masih shock dan tidak bisa bicara apa-apa. Wajahnya merah dan air matanya mulai menetes.

 

SFX: tepuk tangan dari VITA dan TEDI yang mengamati sejak tadi.


VITA dan TEDI mendekat.

VITA

(tersenyum)

Oh, pantesan Niki nolak Edo. Ternyata ada yang punya toh.

 

TEDI

(pura-pura kecewa)

Yah, kesempatanku hilang deh.

 

NIKI tersenyum malu di samping NIKO.

 

NIKO

(mengulurkan tangan dan tersenyum percaya diri)

Kenalin. Calon suami Niki.

 

FADE OUT TO:

 

~ SELESAI ~




Bagikan
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Tidak ada komentar