Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
Tomatouch
Suka
Favorit
Bagikan
7. BAG. 7 - NAMA BARU (scene#36-42)

36. INT. TOILET — ISTIRAHAT SIANG

ANGGI berdiri menunduk dekat wastafel dan bersandar pada dinding. NIKI, DIAN, dan VERA ada di hadapannya. Mereka bertiga menatap ANGGI dengan saksama.

 

NIKI

(pelan, tapi tegas)

Sekarang jawab, Nggi. Siapa yang bikin kamu kayak gini?

 

VERA

Iya, Nggi. Jawab aja. Berani-beraninya dia bikin kamu nangis. Awas aja, kalau sampai ketemu. Kusambelin mulutnya!

 

ANGGI

(panik dan gugup)

Ja-jangan ….

 

DIAN

(mulai gusar)

Terus, kamu maunya apa, Nggi? Kamu nggak mau cerita ke kita. Tau-tau, liat kamu nangis begini. Kan jadi bingung ….

 

ANGGI pelan-pelan mendongak dan menatap temannya satu per satu. Matanya masih sedikit basah. Pipi dan hidungnya merah. Ia tampak ragu dan malu untuk mengatakannya.

 

ANGGI

(ragu)

Anu … itu ….

 

NIKI, DIAN, dan VERA bergerak lebih dekat hingga ANGGI tidak bisa kabur.


NIKI, DIAN, VERA

(bersamaan)

Ya?

 

ANGGI menatap mereka lagi. Wajahnya semakin merah ingin menangis lagi.

 

ANGGI

(terbata)

A-anu … a-ada … yang nembak aku ….

 

NIKI, DIAN, VERA

(bersamaan, mata terbelalak)

Haaaah …???

CUT TO:

37. INT. KELAS NIKO — ISTIRAHAT SIANG

NIKO menghadap meja RAVEN yang sedang bermain ponsel.

 

NIKO

(terkejut)

Hah? Ditolak? Langsung?

 

RAVEN mengangguk santai.

 

NIKO (CONT’D)

Kok bisa?! Rugi dong kamu punya muka yang katanya ganteng, tapi ditolak.

 

RAVEN meletakkan ponsel dan menatap NIKO.

 

RAVEN

(menghela napas)

Yaaa … bukan ditolak langsung sih. Cuma belum mau aja sekarang. Baru kenal juga.

 

NIKO

(kesal)

Sama aja! Itu ditolak namanya! Gimana sih?!

 

RAVEN

Beda lah, Nik! Ah, tau, ah! Susah ngomong sama elu!

 

RAVEN berdiri dan meninggalkan kelas. NIKO bengong.

 

NIKO

(menggerutu)

Ribet ya cewek zaman sekarang. Banyak maunya!

 

NIKO keluar kelas.

CUT TO:

38. INT. TOILET — ISTIRAHAT SIANG

NIKI, ANGGI, DIAN, dan VERA masih mengobrol di dekat wastafel. Wajah-wajah mereka tampak frustrasi dan kecewa mendengar jawaban ANGGI barusan.

 

VERA

Kenapa ditolak, Nggi? Ah, kamu ini, melewatkan kesempatan!

 

DIAN

Iya nih, emangnya kamu nggak suka?

 

ANGGI

(panik)

Bukan begitu … (beat) Ya … intinya kita masih temenan dulu lah ….

 

VERA

Trus, dia mau? Ah, mungkin dia emang cowok langka. Coba dia nembak aku, langsung kuterima.

 

DIAN

Menurutmu gimana, Nik?

 

NIKI

Terserah Anggi lah maunya gimana.

 

VERA

(menatap ANGGI)

Eh, tapi, tadi kok kamu malah nangis, bukannya seneng?

 

ANGGI bingung dan menepuk-nepuk pipi merahnya.

 

SFX: suara pintu toilet terbuka. JENNY dan MAI masuk. Mereka melirik NIKI dan menggodanya.

 

JENNY

(tersenyum dibuat-buat)

Eh, ada si Kiki.

 

MAI

(mengangguk-angguk)

Iya, Kiki si Niki. Panggilan khusus dari Niko.

 

JENNY

(berpose imut)

Uuuhh co cuit banget kan, ya?

 

MAI

(mengedip-ngedipkan mata)

Bangeeettt!

 

MAI dan JENNY masuk ke bilik toilet sambil cekikikan.

Wajah NIKI memerah dan panas. Dadanya kembang kempis mengatur napas supaya tidak emosi.

ANGGI yang tidak mengerti perihal “Kiki” menoleh pada NIKI, sementara DIAN dan VERA menahan senyum.

Tak lama, MAI dan JENNY keluar sambil tersenyum geli.

 

ANGGI

(bingung)

Kiki? Niki? Maksudnya?

 

VERA

Aah, itu, Nggi ….

 

VERA menjelaskan secara singkat kejadian tadi. DIAN juga bersemangat menambahkan. ANGGI mendengarnya sambil sesekali berkomentar “oh”, “terus”, “wow”.

NIKI cemberut mendengarnya.

FADE OUT TO:

39. INT. DEPAN KELAS NIKI — SIANG

Hari berikutnya.

SFX: suara anak-anak di dalam kelas riuh memanggil “Kiki”.

NIKI keluar dari kelas dengan kesal, diikuti ANGGI yang menahan tawa.

 

NIKI

(marah)

Pokoknya aku nggak mau dipanggil Kiki! Panggil aja Nik!

 

NIKO (OS)

Ya? Kamu panggil aku?

 

NIKI menoleh dan mendapati NIKO di belakangnya.

 

NIKO (CONT’D)

Ada apa kamu panggi-panggil aku?

 

NIKI

(geram dan melotot marah)

Siapa yang panggil kamu?!

 

NIKO

(santai)

Tadi aku dengernya gitu.

 

NIKI

(kesal)

Nggak ada! Udah sana pergi! Semua gara-gara kamu!

 

NIKO

(bingung)

Lho, lho, lho? Kok bisa? Emang apa salahku? Aneh ih!

 

NIKI

(tambah kesal)

Ya, pokoknya kamu yang salah! Reseh! Nyebelin! Sana pergi!

 

NIKO

Ya, aku emang mau pergi kok. Bye, Kiki.

 

NIKI

(berteriak kesal)

Nikooo!

 

FADE IN TO:

40. INT. DEPAN RUANG GURU — SIANG

Hari berikutnya lagi.

NIKI dan teman-temannya lewat di depan ruang guru sambil mengobrol.

Seorang guru laki-laki, PAK INO (35), melongok dari pintu dan melihat rombongan NIKI.

 

PAK INO

(melambaikan tangan)

Kiki!

 

NIKI tidak menghiraukan dan terus berjalan, meski VERA menepuk punggungnya.

 

PAK INO (CONT’D)

Kiki, sini dulu dong! Bapak mau minta tolong.

 

ANGGI

(menunjuk PAK INO)

Nik, dipanggil tuh.

 

NIKI akhirnya berhenti dan menghampiri PAK INO yang membawa setumpuk kertas. Wajahnya cemberut.

 

NIKI

(kesal)

Bapak kok ikut-ikutan sih? Nama saya ‘kan Niki, Pak, bukan Kiki.

 

PAK INO

(tertawa)

Udah, nggak apalah, mirip kok. Sama aja. (beat) Ini tolong kamu bagiin di kelas, ya. Lalu ada tugas yang harus dikerjakan. Nanti Bapak agak telat masuknya.

 

NIKI

Bapak kok nggak minta Ketua Kelas atau Sekretaris aja sih? Kok malah saya?

 

PAK INO

Tadi saya udah minta anak lain panggil mereka, tapi nggak dateng-dateng. Kebetulan kamu lewat, ya, udah kamu aja. Ya, Kiki?

 

NIKI

Niki, Pak! Bukan Kiki!

 

PAK INO

(mengangguk-angguk dan tersenyum)

Iya, iya, Niki yang baik. Tolong, bantu Bapak, ya ….

 

NIKI menerima tumpukan kertas semacam selebaran klub dan sebuah catatan kecil dari PAK INO.

 

PAK INO

Makasih, ya, Kiki, eh Niki ….

 

NIKI pergi sambil mengomel.

 

CUT TO:

41. INT. LORONG KELAS — SIANG

NIKO berjalan pelan sambil menatap ponsel di tangannya. Ia seperti habis menerima telepon. Wajanya murung.

Dari arah depan, NIKO melihat NIKI dan teman-teman berjalan cepat.

 

NIKO

(tersenyum dan melambaikan tangan)

Hai, Kiki. Bawa apaan tuh?

 

NIKI tidak menjawab dan hanya memelototinya lalu pergi.

 

NIKO (CONT’D)

(heran)

Kenapa dia?

 

ANGGI, DIAN, dan VERA tersenyum kikuk saat melewati NIKO.

CUT TO:

42. EXT. HALAMAN SEKOLAH — MENJELANG SORE

Halaman sekolah ramai dengan anak-anak yang keluar dari kelas setelah pelajaran terakhir. Ada yang naik motor, mobil, sepeda, atau menunggu jemputan.

NIKO berjalan pelan dengan ponsel di telinga. NIKI melihatnya dari sisi jalan yang lain.

 

NIKO

(bicara di telepon, nada pelan agak kecewa)

Kapan?

 

SFX: suara anak perempuan tertawa dan bercanda di belakang NIKO.

 

NIKO masih fokus di ponsel dan tidak menyadari ada yang menabraknya dari belakang.

 

MISHA (OS)

Aduh!

 

MISHA jatuh karena terdorong oleh teman-temannya dan menabrak punggung NIKO.

NIKO menoleh dan melihat MISHA di ada di dekat kakinya, tapi kemudian berbalik tanpa menolong atau berkata apa-apa. MISHA akhirnya dibantu oleh teman lain.

INTERCUT TO:

 

NIKI yang melihat kejadian itu melongo. Ia menoleh pada ANGGI di sampingnya. Wajahnya kesal.

 

NIKI

(mengomel)

Liat tuh, Nggi! Ada yang jatuh, bukan nolongin, malah melengos gitu aja! Dasar Niko!

 

INTERCUT TO:

 

NIKO seperti mendengar omelan NIKI lalu menoleh padanya. NIKI heran karena ekspresi NIKO tidak seperti biasanya.

 

CUT TO:


Bagikan
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Tidak ada komentar