Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
Tomatouch
Suka
Favorit
Bagikan
17. BAG. 17 - KISAH BARU (scene#108-113)

108. EXT. TERAS KELAS — PAGI

NIKO duduk di teras sambil bermain game di ponsel. Matanya fokus pada layar dan jarinya bergerak lincah, tidak menyadari kehadiran NIKI.

 

NIKI

(menepuk bahu NIKO dengan keras)

Niko!

 

NIKO melonjak kaget dan hampir menjatuhkan ponselnya. NIKO lalu mendesis marah karena kebiasaan NIKI yang tidak berubah.

NIKO

(meringis dan mengusap bahunya)

Kiki! Udah dibilangin juga! Ilangin napa kebiasaan jelek itu!

 

NIKI tertawa dan tidak peduli omelan NIKO.

 

NIKI

(duduk di sebelah NIKO dan tersenyum)

Kalau kamu berhenti manggil aku Kiki, aku juga bakal berhenti mukulin kamu. Gimana?

 

NIKO

(kesal)

Mana bisa begitu? Nggak adil tau! Yang kamu lakuin ke aku itu jahat! KDRT ini namanya! Kekerasan Dalam Rumah Teman!


NIKI

(mencibir)

Kalau nggak mau, ya terserah.

 

NIKO berdecak kesal sambil memandang ke arah lain.

 

NIKI (CONT’D)

Eh, kamu nggak liat pengumuman?

 

NIKO

(menggeleng)

Nggak. Males desak-desakan gitu. Ntar juga Raven kasih tau. Kenapa?

 

NIKI

Kita sekelas.

 

NIKO mendadak menjauh dari NIKI. Matanya membelalak tidak percaya.

 

NIKO

(menepuk dahi sendiri)

Mampus aku!

 

NIKI

Kenapa?


NIKO

(gugup)

Nggak, nggak apa-apa. Cuma mikir bakal sesering apa alergiku kambuh kalau sekelas sama kamu.

 

NIKI

(mendengus kesal)

Aku yang kesel karena bakal diolokin temen-temen.

 

NIKO

Makanya … Kiki aja ‘kan lebih enak. Nggak perlu salah panggil lagi. Kamu sih kepala batu.

 

NIKI

Ck!

 

VERA (OS)

(berteriak)

Nik!

 

NIKI dan NIKO kompak menoleh ke asal suara, lalu saling bertatapan dengan sebal.

 

NIKI

(cemberut)

Tuh ‘kan!

 

VERA datang dengan wajah semringah. Di belakangnya ANGGI, DIAN, dan RAVEN menyusul.

 

VERA

(bercanda)

Wah, si kembar udah mojok aja nih di sini!

 

RAVEN

Nik, kita pisah kelas. Lu sama ….

 

RAVEN berhenti dan menatap NIKI di samping NIKO.

 

RAVEN (CONT’D)

(mengangguk-angguk)

Oh, udah dikasih tau Niki, ya? Baguslah. Semoga kalian bisa akur.

 

SFX: bel masuk berbunyi.


NIKI cs dan anak-anak lain, berjalan menuju kelas masing-masing.

CUT TO:

109. INT. KELAS NIKI — PAGI

PAK INO kembali menjadi wali kelas NIKI. Dia sedang mengecek presensi, dan anak-anak yang dipanggil menjawab sambil mengangkat tangan.

 

PAK INO

(melihat daftar nama)

Wah, si kembar satu kelas sekarang. Niki, Niko, hadir ya ….

 

PAK INO memberi tanda centang di samping nama NIKO dan NIKI.

 

PAK INO (CONT’D)

(tersenyum)

Nanti kalau salah satunya nggak masuk, enak bisa tanya satunya.

 

Anak-anak lain tertawa, kecuali NIKI yang cemberut. PAK INO lalu melanjutkan memanggil nama lainnya. 

FADE OUT TO:

110. EXT. TAMAN — ISTIRAHAT PAGI

Satu minggu kemudian.

NIKI, ANGGI, DIAN, dan VERA tengah berjalan santai, mengobrol dan memakan camilan masing-masing. NIKO dan RAVEN mengikuti di belakang mereka.

VERA melirik ke belakang lalu menatap NIKI. 

VERA

(berbisik)

Nik, kamu nggak ada rencana jadian gitu sama Niko?

 

NIKI memelototi VERA, lalu menoleh ke arah NIKO yang tiba-tiba juga menatapnya dan tersenyum. NIKI langsung mengalihkan pandang ke depan.

VERA (CONT’D)

(masih berbisik)

Aku liat-liat kalian cocok lho. Sering berantem, tapi saling peduli juga. Bukannya itu namanya saling suka?

 

ANGGI dan DIAN ikut berbisik ketika bicara. 

DIAN

(mengangguk setuju)

Bener sih. Di sini, mana ada hubungan yang kayak kalian gitu? Anggi sama Raven adem ayem aja. Nggak seru.

 

ANGGI

(pipi merona)

Kok jadi bahas aku?

 

VERA

(menoleh pada ANGGI)

Kalau Anggi sama Raven mah, mungkin bisa dibilang Friend with Benefit?

 

DIAN

Gimana itu?

 

VERA

Masa nggak tau sih? Hubungan yang saling menguntungkan. Tergantung kesepakatannya. Ya, ‘kan, Nggi?

 

NIKI

(menatap curiga)

Nggi?

 

Wajah ANGGI semakin merah dan tampak gugup.

 

DIAN

(bingung)

Emang mereka sepakat dalam hal apa?

 

VERA

(menunjuk ANGGI dan melirik RAVEN di belakang)

Kalau menurut pendapatku sih, mereka sama-sama suka, tapi sama-sama nggak mau terikat. Tapi juga, nggak bisa lepas satu sama lain. Masih saling bergantung, dan nggak ngebolehin lirik-lirik yang lain. Anggi butuh Raven untuk transportasinya, Raven butuh Anggi untuk urusan pelajaran.

 

ANGGI diam. NIKI dan DIAN kompak menoleh ke belakang. NIKO dan RAVEN heran melihat tatapan itu.

 

ANGGI

(nada pelan dan gugup)

Sa-salah ya …?

 

VERA

Relatif sih. Tapi selama dua pihak sepakat dan nggak ingkar, seharusnya nggak masalah. Nggak lebih dari itu, ‘kan, Nggi? Kalau sampai ….

 

ANGGI

(menyela cepat dan menggeleng)

Nggak! Nggak sampai segitu! Udah ah, kenapa bahas aku? Bukannya tadi bahas Niki? Ayo, Nik, kapan?

 

NIKO (OS)

Kapan apanya? Kalian ngomongin apa sih?

 

NIKI

(menoleh dan ketus)

Nggak perlu kepo!


VERA berhenti dan menghadap NIKO. Lainnya juga ikut berhenti.

 

VERA

(nada tegas)

Niko! Hubunganmu sama Niki apa sih? Jauh enggak, deket banget juga enggak. Pacaran enggak, tapi kayak pacaran. Jelasin napa statusnya, biar yang deketin salah satu dari kalian nggak bingung.

 

NIKI dan NIKO mendadak diam. Tapi, mata dan ekspresi mereka seperti saling memberikan kode. DIAN mengetahuinya.

 

DIAN

(menunjuk NIKI dan NIKO)

Itu ngapain kode-kodean? Ngomong aja di sini. Kalau misal pacaran pun, udah nggak heran lagi. Semua udah ngira gitu sih.

 

NIKI dan NIKO tampak salah tingkah.

CUT TO:

111. EXT. BELAKANG GEDUNG OLAHRAGA — ISTIRAHAT PAGI

NIKI dan NIKO terlihat sedang beragumentasi.

 

NIKI

(kesal, melipat lengan di depan dada)

Kenapa sih kamu nggak ngomong aja? Kalau gini, aku yang susah.

 

NIKO

Susah apanya? Kamu cukup diem aja. Nggak perlu ngomong.

 

NIKI

(berkacak pinggang)

Mana bisa? Kalau nggak sengaja karena aku kesel sama kamu gimana? (beat) Lagian, kenapa mesti aku sih?

 

NIKI menatap NIKO dengan kesal, lalu pergi dengan gerutuan di mulutnya.

CUT TO:

112. EXT. TEMPAT PARKIR — SIANG

Pulang sekolah, tempat parkir cukup ramai. Beberapa anak mengambil sepeda, motor, maupun mobil di area yang berdekatan.

NIKO dan RAVEN berhenti bersamaan beberapa meter dari mobil NIKO. Seorang gadis cantik berambut panjang dan memakai jaket hitam berlogo klub basket sedang berdiri di samping mobil.

 

PUTRI (18)

(tersenyum dan melambaikan tangan)

Hai.

 

NIKO dan RAVEN saling berpandangan heran.

 

CUT TO:

113. INT. RUMAH NIKI — SORE

SFX: bel pintu berbunyi berulang kali.

NIKI

(keluar kamar dan berseru)

Iyaaa … sebentaaar …!

 

NIKI berjalan cepat ke arah pintu.

 

NIKI (CONT’D)

(menggerutu)

Sabar kenapa sih? Orang masih jalan.

 

NIKI membuka pintu dan tertegun melihat NIKO di depannya.

DISSOLVE TO:













Bagikan
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Tidak ada komentar