Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
Tomatouch
Suka
Favorit
Bagikan
5. BAG. 5 - NAMA BARU (scene#27-30)

27. INT. APARTEMEN NIKO — SORE

NIKO sedang bersantai di sofa sambil menonton televisi. Di meja ada sebotol air mineral dan kaleng soda yang sudah kosong.

 

SFX: bunyi getaran ponsel NIKO di meja, suara film dari televisi.

 

NIKO mematikan televisi dan mengangkat telepon. Nama ayahnya tertera di layar.

 

NIKO

Halo?

INTERCUT TO:

PAPA NIKO bertelepon sambil berjalan keluar dari lobi gedung perkantoran.

 

PAPA NIKO

(melirik arloji)

Halo, Nik. Udah pulang? Gimana sekolah barumu?

INTERCUT TO:

NIKO berdiri dari duduknya dan pergi ke lemari es.

NIKO

(membuka pintu kulkas)

Hmm … not bad. Papa sendiri gimana?

INTERCUT TO:

PAPA NIKO tersenyum dan mengangguk pada beberapa orang yang menyapanya.


PAPA NIKO

Same as you. Udah makan? Mau makan bareng?

INTERCUT TO:

NIKO melirik jam dinding yang menunjukkan angka 4.


NIKO

(mengamati isi kulkas)

Jam segini? Papa ngimpi, ya? Udah sore gini, tanggung mau makan. Ntar aja lah.

INTERCUT TO:

PAPA NIKO masuk ke mobil yang sudah terparkir di depan gedung dan masuk melalui pintu pengemudi.


PAPA NIKO

(tertawa dan memasang sabuk pengaman)

Iya juga, ya, Papa lupa waktu. Ya, udah kalau gitu. Nanti Papa pulang sekitar jam 7. Kita makan malam sama-sama.

INTERCUT TO:

NIKO mematikan telepon dan mengambil sekotak kue dari kulkas, lalu meletakknya di meja.

Saat ingin melahap kue itu, dahi NIKO berkerut. Ia tampak memikirkan sesuatu.

DISSOLVE TO:

MONTAGE:

1. NIKO teringat kejadian di supermarket kemarin.

2. NIKO mengingat wajah gadis yang mengomel padanya di area Bakery dan tempat parkir.

3. NIKO membayangkan gadis di taman yang berebut pot pohon tomat.

4. NIKO terngiang nama yang disebutkan gadis itu dan keputusan ketua panitia MPLS.

MONTAGE END.

 

KETUA PANITIA

(pasrah menatap pot di tangan NIKO)

Yah, mau nggak mau, karena potnya tinggal satu, kalian berdua yang harus merawat dan memeliharanya. Kalian atur sendiri jadwalnya.

CUT BACK TO:

NIKO memasukkan potongan kue itu ke mulut dan mengunyahnya sambil tersenyum. Ia seperti telah memahami sesuatu. 

FADE IN TO:

28. INT. KELAS NIKO — JAM ISTIRAHAT

Sebulan setelah MPLS, NIKI dan NIKO sudah menjadi seleb sekolah. Semua orang telah mengenal mereka, termasuk kakak kelas dan guru-guru.

NIKO bersikap seolah tidak ada apa-apa dan selalu menanggapi gurauan teman-teman dengan santai.

Dua gadis mendekat ke bangku NIKO yang hendak ke kantin.


MAI

Nik, kamu beneran nggak ada hubungan apa-apa sama Niki?

 

NIKO

(menggeleng dan tersenyum)

Nope.

 

JENNY

Tapi, kok bisa sih namanya mirip? Padahal muka nggak ada mirip-miripnya.

 

MAI

(menyikut JENNY)

Kembar ‘kan nggak harus mirip? Gimana sih kamu? Iya, ‘kan, Nik?

 

NIKO hanya tersenyum lalu pergi.

CUT TO:

29. INT. LORONG KELAS — JAM ISTIRAHAT

NIKI dan ANGGI baru saja kembali dari toilet dan melewati lorong kelas dua. ALDO (17), WIRA (17), dan SISKA (17) sedang mengobrol. Ketika NIKI lewat, mereka memperhatikannya lalu saling berbisik.

 

ALDO (OS)

Nik!

 

NIKI menoleh dan menatap kakak kelas itu.

 

NIKI

Iya, Kak?

 

Tiga kakak kelas itu saling berpandangan dan pura-pura bingung. SISKA maju menghampiri NIKI.

 

SISKA

(menatap NIKI dari kepala sampai kaki)

Apa apa, ya, Dek?

 

NIKI

Tadi Kakak panggil saya, ‘kan?

 

SISKA

(mengernyitkan dahi lalu menggeleng)

Hah? Nggak tuh. Aku nggak manggil kamu.

 

NIKI

(merasa curiga)

Tapi, tadi …. (beat) Saya denger Kakak manggil.

 

SISKA

(menatap NIKI sebentar, lalu menoleh ke teman-temannya)

Hoi! Kalian ada manggil anak ini nggak? Katanya ada yang manggil.

 

ALDO dan WIRA di depan kelas kompak menggeleng.

 

ALDO

Nggak kenal tuh. (beat) Kamu kenal nggak?

 

WIRA

Nggak. Salah denger kali. Orang kita nggak kenal, ngapain panggil-panggil. Emang kita cowok apaan?

 

Dua pemuda itu tertawa. SISKA menatap NIKI lagi.

SISKA

Kamu denger sendiri, ‘kan?

 

NIKI menahan emosi dengan mengambil napas dalam-dalam dan mengembuskannya. Dua tangan mengepal di samping badan. Wajahnya merah karena malu, sekaligus marah.

 

ANGGI

(berbisik)

Udah, Nik. Nggak usah diladenin. Ayo! (beat) Permisi, Kak.

 

Susah payah ANGGI mendorong NIKI menjauh dari kelas itu. Di belakang mereka, tiga anak tadi tertawa cekikikan.

NIKI ingin berbalik, tapi dicegah ANGGI.

CUT TO:

30. INT. KELAS DIAN DAN VERA — SIANG

DIAN dan VERA sedang menyalin tugas di papan tulis ketika NIKI dan ANGGI datang.

NIKI dengan bibir cemberut langsung duduk di bangku kosong di sebelah VERA. ANGGI hanya bersandar pada pinggiran meja.

 

VERA

(tetap menulis)

Sori, ya, Nik. Kita belum selesai nih.

 

DIAN

(menatap papan tulis lalu bukunya)

Kamu enak, Nggi, sekelas sama Niki. Gampang pinjem-pinjem.

 

ANGGI tiba-tiba tertawa sinis dan menoleh pada NIKI.

 

ANGGI

(kesal)

Hah! Enak apanya? Dia ini ternyata pelit. Baiknya Cuma MPLS doang. Pencitraan!


NIKI

(ikut kesal)

Berani, ya, bilang gitu? Padahal udah dipinjemin, kamunya aja lelet!

 

NIKI mencubit pipi gembul ANGGI dengan gemas.

 

ANGGI

(menjerit)

Aduh, aduh, Nik! Ampun! Jangan kau rusak aset berhargaku ini dong! Nanti kempes bisa gawat!

 

NIKI melepas cubitannya dan melipat tangan di depan dada.

 

VERA

Kenapa sih, Nik? Kayaknya bete banget.

 

NIKI tidak menjawab, tapi mendengus kesal.


DIAN

(menatap NIKI)

Laper kah? Sabar, ya, tinggal dikiiiit lagi kok.

 

ANGGI

Bukan itu. Biasalah. Siapa lagi yang bisa bikin dia begini?

 

VERA

Niko?

 

ANGGI

Secara nggak langsung sih.

 

NIKO (OS)

Anggi!

 

INTERCUT TO:

NIKO berdiri di ambang pintu dengan seisi kelas memandangnya.

INTERCUT TO:

 

DIAN

(menatap ANGGI)

Baru juga diomongin, udah nongol aja anaknya. (beat) Nyari kamu, Nggi?

 

ANGGI

(mengangkat bahu)

Nggak tau.


NIKO mendekati meja NIKI dan kawan-kawan. Ia menatap NIKI sebentar lalu berpaling pada ANGGI.

 

NIKO

Kamu Anggi, ‘kan?

 

ANGGI

(bingung dan gugup)

I-iya, tapi ….

 

NIKO

(menarik lengan seragam ANGGI)

Ayo, ikut aku!

 

ANGGI

(bengong)

Hah?

 

NIKO

(agak kesal)

Nggak usah hah-heh-hah-heh! Buruan! Udah dicariin dari tadi.

 

ANGGI

Eh, eh, tu-tunggu …!

 

ANGGI pasrah mengikuti NIKO sambil menatap tiga temannya di belakang yang sama bingung.

 

DIAN

Sejak kapan mereka ada hubungan?

 

VERA

Nik, kamu kok nggak cerita kalau mereka ….

 

NIKI

(menggeleng cepat)

Jangan tanya aku! Ke kelas aja nggak pernah kok.

 

VERA

Terus? Kok bisa?

 

NIKI

YNTKTS!

 

DIAN

Apa tuh?

 

NIKI

Ya, nggak tahu, kok tanya saya?!

 

DIAN dan VERA tertawa, tapi langsung berhenti.

 

NIKO(OS)

Kikiii!

 

NIKI, DIAN, VERA dan beberapa anak di kelas kebingungan. Tidak ada anak bernama Kiki di kelas itu.

INTERCUT TO: 

NIKO berdiri di depan kelas dan menatap NIKI.

NIKO

(melambaikan tangan)

Kiki!


 

SFX: suara anak-anak berbisik bingung, "Siapa Kiki?", "Ada yang namanya Kiki?"

INTERCUT TO:

Semua mata sekarang tertuju pada NIKI.

 

VERA

(menjawil NIKI)

Nik, kayaknya dia manggil kamu deh.

 

NIKI

(bingung)

Hah? Aku?

 

INTERCUT TO:

NIKO menggerakkan telunjuknya untuk menyuruh NIKI mendekat.

INTERCUT TO:

NIKI

(masih bingung)

Aku …?

INTERCUT TO:

NIKO mengangguk dan bibirnya seperti berkata “Iya, kamu. Ke sini.”

INTERCUT TO:

DIAN memberi isyarat pada NIKI supaya maju. VERA mendorongnya. NIKI pun maju perlahan.

CUT TO:

 


Bagikan
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Tidak ada komentar