Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
Tomatouch
Suka
Favorit
Bagikan
21. BAG. 21 - MARAHAN (scene#140-145)

140. EXT. TROTOAR PUSAT KULINER — MALAM

NIKI berada di antara NIKO dan TARA ketika berjalan. NIKI sering menjauhkan diri dari NIKO, tapi tetap saja NIKO selalu kembali mendekat. TARA berusaha tidak menghiraukan meski wajahnya terlihat amat kesal.

CUT TO:

141. INT. KEDAI BURGER — MALAM

NIKO membawa nampan berisi dua burger dan dua gelas minuman.

 

NIKO

Ki, aku beliin punyamu juga.

 

NIKO terdiam melihat NIKI sudah menyantap burger bersama TARA, dan dua gelas minuman yang sama di meja.

 

NIKI

(menunjuk makanannya)

Tara udah beliin ini.

 

NIKO

(kecewa)

Terus ini gimana?

 

NIKI

(mengangkat bahu)

Terserah.

 

Kali ini NIKO tidak berkutik dan duduk di seberang NIKI dan TARA, lalu makan dengan cemberut.

CUT TO:

142. EXT. TERAS RUMAH NIKI — MALAM

NIKI, NIKO, dan TARA berdiri berhadapan dengan canggung.

 

NIKO

(melongok ke dalam rumah)

Kakakmu nggak di rumah, Ki?

 

NIKI

(melihat jam di ponsel)

Kayaknya masih di toko.

 

TARA

Kamu punya kakak?

 

NIKI

Iya. Oh, kamu belum pernah ketemu dia, ya? Jangan dulu deh. Ribet nanti urusannya.

 

NIKO terlihat bangga mengetahui apa yang tidak TARA ketahui tentang NIKI.

 

SFX: suara ponsel bergetar di saku NIKO.


NIKO mengangkatnya.

NIKO

Halo, Put?

 

PUTRI (OS)

(berteriak)

Niko! Kamu di mana?!

 

NIKO

(santai)

Di rumah. Kenapa?

 

PUTRI (OS)

(berteriak lebih keras)

Apaaaa?!

 

NIKO menjauhkan ponsel dari telinga dan mengernyit. NIKI dan TARA heran.

 

PUTRI (OS)

(marah)

Bukannya kita mau nonton?! Aku udah beli tiketnya! Bentar lagi dimulai, gimana sih?! Padahal kamu yang minta langsung ketemuan di sini! Buruan ke sini!

 

Wajah NIKO mendadak pucat ketika menutup telepon, lalu menatap NIKI dan TARA.

NIKI mencibir dan TARA tersenyum tipis.

 

NIKO

(bingung)

Aku … pergi dulu ….

 

NIKO berjalan cepat ke mobilnya.

 

NIKI

(mengomel)

Dasar! Udah punya cewek, tapi dilupain! Rasain!

 

TARA

(heran)

Dia … udah punya cewek?

 

NIKI

(mengangguk)

Iya. Cantik dan baik banget orangnya.

 

TARA bengong.

FADE OUT TO:

143. INT. KAMAR NIKI — MINGGU PAGI

NIKI masih tidur di balik selimut. Ponselnya tergeletak di meja dekat tempat tidur.


SFX: ponsel NIKI bergetar, bergetar, dan bergetar terus.


Tubuh NIKI mulai bergerak pelan karena terganggu. Suara erangan malas terdengar.

NIKI membuka selimut dengan mata tetap terpejam.


NIKI

(mengomel)

Siapa sih, pagi-pagi ribut aja?!

 

MONTAGE:

1. NIKI memaksa membuka mata dan melihat ponselnya yang terus bergetar.

2. NIKI meraba-raba mengambil ponsel.

3. NIKI mengucek mata dan menguap sambil membuka ponsel.

4. NIKI mendadak duduk tegak di tempat tidur dan menatap ponsel.

MONTAGE END. 

NIKI

(membaca chat WA yang menumpuk)

Apa ini? Grup apaaan? Siapa yang bikin?

 

INSERT: nama grup WA tersebut adalah Ki-Ko Gank

Pesan-pesan dan emoji yang sesuai memenuhi percakapan grup sebagai berikut:

 

ANGGI

Ini grup apaan yak?🤔 


VERA

Aku udah kebanyakan grup!😭 


DIAN

Siapa yang bikin? Niko? Ngapain woi, Nik?!

 

RAVEN

Nik, lu yang bikin? Buat apa?

 

NIKO

Yes, I did. Buat info-info lah. Kita semua beda kelas. Namanya lucu, ‘kan? Ki-Ko Gank. Kiki dan Niko. Kalian di sini temen-temenku dan Kiki.

 

RAVEN

Gaje lu! 😡 


VERA

Terus, kamu mau share info apa? 🥱 


DIAN

Awas, kalau nggak penting! Aku blok nomormu!😡

 

ANGGI

Sabar, gaes. Kita liat dulu dia mau ngomong apa.

 

NIKO

Anggi, you’re the best pokoknya! I lup you❤️Eh, canda, Ven ✌️ 


RAVEN

Buruan!

 

NIKO

Aku mau protes. Ada yang jadian kok nggak ada yang bilang ke aku? Apalagi bestfriend-ku. Serasa nggak dianggep 😢 


ANGGI

Siapa? 

 

VERA

Ya, pasti kamu lah, Nggi! Kamu ‘kan ada something-something sama Raven. Raven bestfriend-nya Niko. Bener, ‘kan?

 

DIAN

Eh, udah jadian, Nggi? Ven? 😮 


ANGGI

Nggak!

 

RAVEN

Belum!

 

NIKO

Bukan kalian berdua! Aku yakin kalian udah jadian, tapi nggak bilang. Bukan itu!

 

VERA

Terus?

 

NIKO

Kiki. Dia udah jadian sama … Tara atau Taro gitu. Kalian masa nggak tau?

 

VERA

What?! 😧 


DIAN

Serius?!😱 


ANGGI

Hah? Beneran? Ver, kamu nggak tau?

 

Di layar ponsel mendadak ada panggilan video grup dari VERA.

 

NIKI nyaris melempar ponsel karena kaget, lalu mengangkatnya. Muncul wajah-wajah anggota grup.

 

VERA

(berteriak)

Niki! Kamu punya pacar?! Sejak kapan? Kok aku nggak tau?!

 

NIKI melihat NIKO yang seperti mengejeknya.

 

NIKI

(kesal)

Niko! Awas kamu, ya!


DIAN menguap sebentar.

DIAN

Beneran, Nik?

 

NIKO

Beneran lah! Kan aku barengan mereka kemarin!


ANGGI, DIAN, VERA, RAVEN

(bersamaan)

Apa?!

 

VERA

Kamu ngapain ikutan, Dodol?! Kamu bukannya sama Kak Putri? Apa nggak ngamuk dia kamu nggak ngapel, malah ngerusuh orang lain pacaran?!

 

RAVEN

Gila lu!

 

NIKI

(tersenyum licik)

Oooh … jelaaaas Kak Putri marah …. Kemarin dia langsung ngibrit waktu ditelepon dan dimarah-marahin.

 

ANGGI

Astaga, Nik!

 

NIKO

(panik dan gugup)

Ah, anu, aku … cabut dulu ya. Lupa belum angkat jemuran. Bye bye!

 

NIKO mematikan panggilan. Teman-teman lain menatap NIKI dengan curiga.


VERA

Niki, nggak ada yang mau kamu kasih tau ke kita-kita?

 

NIKI

(gugup)

Ah, aduh! Lowbat nih! Udah dulu, bye!

 

NIKI meletakkan telepon dengan kesal.

FADE IN TO:

144. EXT. LAPANGAN OLAHRAGA — PAGI

Sebagian anak-anak bermain basket di lapangan. Sebagian lagi menunggu giliran dengan duduk berkelompok dan mengobrol, atau berjalan-jalan di sekitar lapangan.

NIKI berjalan cepat di pinggir lapangan, wajahnya kesal. NIKO mengikutinya.

 

NIKO

Ki, kamu marah, ya? Gara-gara aku bilang di grup?

 

NIKI tidak menjawab, dan berjalan lebih cepat lagi.

 

NIKO (CONT’D)

(berjalan di samping NIKI)

Kamu sih ngapain dirahasiain segala. Akhirnya juga bakal ketauan.

 

NIKI

(marah)

Bodoh! Aku beneran benci kamu! Kamu maunya ikut campur terus! Aku capek! Aku ….

 

BAGAS (OS)

(berteriak)

Awaaaass!

 

INSERT: sebuah bola basket menggelinding di kaki NIKO. NIKI terduduk di tanah dengan tangan mengusap dahinya.

 

BAGAS

(menghampiri dengan khawatir)

Sori, sori, Nik, nggak sengaja. Kamu nggak apa-apa, ‘kan?

 

NIKI

(meringis)

Nggak apa-apa.

 

BAGAS

Ya, udah. Aku balik lapangan. Sori, ya, Nik.

 

BAGAS pergi. NIKI berusaha berdiri dan NIKO membantu dengan menarik tangannya, tapi langsung dilepas. NIKI jatuh lagi.

 

NIKI

(mengaduh)

Aduh, Nik!

 

NIKO

(kaget dan bingung)

So-sori ….

 

NIKI akhirnya bangun dan membersihkan kotoran di celananya, lalu menatap NIKO dan paham alasannya.

 

NIKI

(pasrah)

Ya, udahlah.

 

CUT TO:

145. INT. KANTIN — SIANG

NIKI, ANGGI, DIAN, dan VERA duduk bersama sambil makan dan mengobrol.

 

VERA

(bertopang dagu dan mengernyit)

Kok bisa sih, Niko sampai ngintilin kamu ngedate?

 

DIAN

(sambil mengunyah)

Tuh anak emang unik. Aneh malahan. Ya, ‘kan?

 

ANGGI

Aku liatnya kok lucu, ya. Dia ngajakin Niki terus, tapi juga ngikut Niki. Kayak nggak bisa lepas gitu dari Niki.

 

VERA

(membelalak)

Jangan-jangan sebenernya Niko sukanya sama kamu, Nik.

 

NIKI tersedak dan batuk-batuk.

NIKI

(mengusap mulutnya)

Ngawur!

 

VERA

Ya, habisnya aneh aja gitu. Kok maunya nempel kamu terus. Padahal punya pacar.

 

DIAN

(berbisik)

Jangan-jangan, pengalihan isu doang? Sukanya sama Niki, tapi sengaja nutupin.

 

NIKI menatap teman-temannya.

CUT TO:









Bagikan
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Tidak ada komentar